Pekalongan Terancam Tenggelam 2035, Ganjar: Penanganan Jalan Meski Sulit

Pekalongan Terancam Tenggelam 2035, Ganjar: Penanganan Jalan Meski Sulit

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Senin, 14 Nov 2022 22:09 WIB
Timelapse pesisir Wonokerto Pekalongan tahun 2014-2022, dilihat dan diunduh dari situs Living Atlas pada Senin (7/11/2022).
Timelapse pesisir Wonokerto Pekalongan tahun 2014-2022, dilihat dan diunduh dari situs Living Atlas pada Senin (7/11/2022). (Foto: dok. Living Atlas)
Semarang -

Krisis iklim membuat Kota Pekalongan terancam tenggelam di tahun 2035. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebut penanganan terus dilakukan meski cuaca diakui jadi kendala.

Ketika ditanya soal langkah penanganan dari ancaman Pekalongan tenggelam pada tahun 2035, Ganjar mengatakan penanganan baik dari Pemkot Pekalongan dan Pemprov Jateng masih jalan.

"Jalan terus, tanggul jalan, dari kota jalan, Pemprov jalan. On going," kata Ganjar di Hotel Quest Semarang, Senin (14/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengakui memang tidak mudah penanganan banjir di Kota Pekalongan karena saat ini curah hujan masih tinggi. Maka selain pembangunan infrastruktur, diutamakan untuk penyelamatan warga ketika banjir datang.

"Memang tidak gampang karena situasi cuaca seperti itu. Saya pastikan kalau hujannya begini, banjir masih akan terjadi. Early warning berikan untuk selamatkan manusia," jelas Ganjar.

ADVERTISEMENT

Politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan memang harus tindakan ekstra untuk penanganan di Pekalongan. Ia menyebut bisa melihat pada penanganan banjir di Kota Semarang.

"Harus ada tindakan ekstra seperti menangani banjir Semarang, polder banyak, revitalisasi aliran sungai banyak. Tidak ada yang instan hari ini," tegasnya.

Untuk diketahui, Kajian Perencana Ahli Madya Bappeda Kota Pekalongan, Slamet Miftakhudin, mengungkap hasil kajian terkait prediksi tenggelam pada 2035. Ia mengungkap perkiraan di tahun 2035 Kota Pekalongan yang akan tenggelam berada di bawah air.

"Dari hasil permodelan genangan spasial pada tahun 2035, 90 persen, wilayah Kota. Pekalongan akan di bawah air, ya akan tenggelam," katanya dalam seminar yang digelar daring pada Kamis (3/11).

Pemkot Pekalongan telah melakukan beberapa aksi untuk mencegahnya. Salah satunya melalui Program Blue Deal untuk menangani banjir rob yang terjadi sejak 12 tahun terakhir ini. Program Blue Deal ini bakal dikerjakan dengan menggandeng komunitas dan lembaga peduli lingkungan.

"Kita kerja sama dengan komunitas dan lembaga penggiat peduli lingkungan dari Program Adaptation Fund Kemitraan, Mercy Corps Indonesia (MCI) dan Earthworm Foundation Indonesia (EFI). Kita juga libatkan tim teknis dari Dutch Water Authority (DWA) atau Dewan Air Belanda untuk membantu percepatan penanganan banjir dan rob dalam bentuk kerja sama Blue Deal," kata Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid.




(aku/ahr)


Hide Ads