Hujan lebat yang turun di wilayah Kabupaten Klaten menyebabkan luapan sungai dan longsoran di beberapa titik. Longsoran terjadi di wilayah perbukitan yang berada di perbatasan Klaten dengan Kabupaten Gunungkidul.
"Longsor akibat hujan deras mengakibatkan talut perbatasan antara Desa Ngandong dan Desa Serut, Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul ambrol. Ambrol di lokasi perbatasan Dusun Bometen dan Ngepek," ungkap Sekretaris BPBD Pemkab Klaten Nur Tjahjono Suharto kepada detikJateng, Senin (14/11/2022) malam.
Talut yang ambrol di wilayah perbatasan itu, jelas Nur Tjahjono, panjangnya sekitar 4 meter dengan tinggi talut 6 meter. Kondisi itu mengancam sejumlah rumah warga yang dihuni 4 KK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 4 KK terancam yang terdiri dari 12 orang. Tidak ada korban atau pengungsian," jelasnya.
Longsor juga terjadi di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat. Satu rumah warga terdampak longsoran tetapi tidak ada korban.
"Nihil korban. Tembok retak, genting dua kamar rontok dan kuda-kuda rumah geser. Yang di Dusun Bometen, Desa Ngandong karena aliran air puncak perbukitan mengalir di jalan perbatasan kena talut," papar Nur.
Di beberapa daerah, ujar Nur, dilaporkan terjadi banjir luapan sungai dan sampah. Di Desa Merbung, Kecamatan Klaten Selatan, air masuk ke perumahan.
"Air dari sungai dan jalan masuk ke perumahan. Dilaporkan talut dekat perumahan ikut ambrol cukup panjang," lanjutnya.
Nur menambahkan, luapan juga terjadi di Desa Kalikebo, Kecamatan Trucuk dan Talang, Kecamatan Bayat. Di Desa Kalikebo air masuk jalan raya.
"Air di jalan raya Kalikebo tepatnya di Dusun Bawukan mengalir sangat deras dengan hampir ketinggian satu meter. Pengendara tidak bisa lewat, disebabkan meluapnya Sungai Kalikuning dan yang di Desa Talang merendam sawah satu hektare," ujarnya.
Di Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, terjadi pohon tumbang. Pohon menghalang jalan tapi bisa dievakuasi dengan cepat.
"Sementara pohon tumbang di Banyuripan, Bayat mengenai jaringan listrik. Pendataan masih dilakukan di lapangan," pungkas Nur.
Sementara itu Ketua RT 8 RW 13 Perum Merbung, Kecamatan Klaten Selatan, Triyoso, mengatakan air luapan akibat hujan lebat sekitar dua jam. Air terlalu deras sehingga masuk ke rumah.
"Air dari sungai dan dari depan karena terlalu deras masuk ke rumah, ada 20 rumah. Aspal mengelupas, talut jebol sekitar 20 meter, sungainya Sungai Glogok," kata Triyoso.
(ahr/rih)