Seorang siswi SMAN 1 Sumberlawang Sragen berinisial S diduga mendapatkan perundungan dari guru matematikanya karena tak memakai jilbab. Guru matematika bernama Suwarno akhirnya minta maaf usai diadukan ke polisi oleh keluarga S.
Orang tua S, Agung Purnomo mengadukan dugaan perundungan ini ke Polres Sragen karena anaknya mengalami tekanan psikis. S dimarahi di depan kelas hingga akhirnya enggan berangkat ke sekolah.
Ssai kejadian tersebut S sempat mau untuk berangkat ke sekolah. Namun, karena diduga dibully oleh kakak kelas, S minta dijemput pulang dan enggan masuk sekolah lagi.
"Habis kejadian itu tak (saya) rayu-rayu mau masuk lagi. Terus dibully kakak kelasnya. Terus WhatsApp saya minta dijemput, sampai sekarang nggak mau sekolah," kata Agung, Jumat (11/11).
Agung mengungkapkan dirinya punya dua anak di sekolah tersebut. Kedua anak Agung duduk sebangku. Karena juga merasa takut, saudara S juga tidak ikut masuk sekolah.
"Nggak berani juga, karena mereka dianggap keluarga ya," ucapnya.
Putrinya tersebut, kata Agung, tidak sekali saja mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan di sekolah karena tak berjilbab. Bahkan, sebelum mendapatkan teguran dari dari guru Matematika, S sudah dibully oleh kakak kelas.
Kejadian itu, kata Agung, terjadi bahkan sebelum kasus teguran guru itu terjadi. Agung menceritakan, dugaan kasus perundungan terjadi sejak awal masuk sekolah. Anaknya sempat ditanya soal agamanya dan alasan tidak memakai jilbab.
"Kedua saat jam kosong, anak saya yang satu meja disamperin kakak kelas ditanyai, 'sebelahmu agamanya apa kok nggak berjilbab'," ucapnya.
Terakhir, lanjut Agung, teguran mengenai pemakaian jilbab dilakukan oleh guru matematika yakni Suwarno saat jam pelajaran.
Guru Matematika SMAN 1 Sumberlawang, Sragen, bernama Suwarno itu kemudian meminta maaf kepada pihak orang tua siswi. "Saya sampaikan secara umum di kelas supaya anak yang lain tahu. Memakai jilbab bukan karena pakaian budaya atau patut-patutan. Tapi memakai jilbab itu karena perintah Allah. Jadi memakai jilbab itu perintah Allah, bukan karena perintah gurunya, saya ingin anak-anak memakai jilbab dengan kesadaran diri, dengan ikhlas, tidak dipaksa dan tidak ditekan. Saya menyampaikannya seperti itu," kata dia saat ditemui di SMAN 1 Sumeberlawang, Kamis (10/11).
Simak lebih lengkap di halaman berikutnya...
Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
(sip/sip)