Puluhan warga menggeruduk SMA Negeri 1 Cepogo siang tadi. Mereka menanyakan kejelasan kasus dugaan kekerasan seorang guru setempat kepada siswa saat jam pelajaran. Mereka juga minta ada sanksi untuk oknum guru tersebut.
Mereka adalah warga dari dukuh tempat tinggal korban yang diinjak tersebut. Video puluhan warga menggeruduk sekolah ini pun viral di media sosial, termasuk dari WA ke WA. Petugas dari Polsek dan Koramil Cepogo, tampak berjaga di sekolah tersebut.
Dalam beberapa video yang beredar, tampak puluhan warga itu ingin bertemu dengan oknum guru yang diduga telah melakukan kekerasan fisik ke siswa. Salah seorang warga, dalam video itu menjelaskan ke warga lainnya terkait hasil audiensi. Dia meminta agar tetap tenang dan menjaga kondusifitas. Mereka minta kasus ini ditindaklanjuti sesuai aturan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikonfirmasi, Plt Kepala SMAN 1 Cepogo, Djoko Heriyanto, menjelaskan terkait kronologi kejadian dugaan kekerasan guru ke siswa tersebut. Dia juga membenarkan, siang tadi ada sekitar 20 warga yang mendatangi SMAN 1 Boyolali terkait kasus tersebut.
"Yang pertama saya mohon maaf khususnya kepada pihak keluarga, barangkali tindakan yang dilakukan oleh guru kami memang salah, oknum guru kami memang salah. Sekali lagi kami mohon maaf," kata Plt Kepala SMAN 1 Cepogo, Djoko Heriyanto, ditemui di ruang kerjanya Rabu (10/9/2025).
![]() |
Dikemukakan Djoko, bahwa tindakan kekerasan ke siswa dalam memberikan hukuman tidak ada dalam kebijakan sekolah. Tidak pernah ada aturan bahwa guru dalam memberikan hukuman dengan cara kekerasan.
"Karena kita juga sekolah anti bullying," imbuh dia.
Dijelaskan Djoko, pihaknya telah meminta klarifikasi kepada guru yang bersangkutan. Keterangan itu juga sama dengan yang disampaikan kepada perwakilan warga yang datang tadi.
Bahwa peristiwa dugaan kekerasan itu terjadi pada hari Rabu, tanggal 27 Agustus 2025 lalu saat mata pelajaran Matematika di kelas XI. Dalam proses pembelajaran itu, ada tiga siswa yang tidur di belakang. Mereka tidur dalam posisi tengkurap di lantai.
"Ini menurut klarifikasi dan tadi penjelasan yang disampaikan yang bersangkutan (oknum guru) juga sama ketika di depan teman-teman (warga). Ketika dibangunkan, nggak bangun-bangun. Terus yang bersangkutan, guru ini mundur kemudian dia berjalan menginjak 3 siswa tadi. Bukan menginjak-injak nggih, ya menginjak jalan biasa," ungkapnya.
Setelah diinjak pada punggungnya dengan berjalan itu, lanjut dia, dua siswa kemudian bangun. Namun ada satu siswa yang tidak segera bangun dan mengatakan jika punggungnya sakit.
"Nah menurut cerita juga, (siswa ini) sebetulnya sudah punya riawat sakit kecetit di punggungnya itu. Karena anak ini kalau di rumah ya sudah bekerja membantu orang tuanya. Kadang-kadang ketika kecetit ya kejang gitu, badannya kaku," imbuh dia.
Melihat kondisi tersebut, oknum guru yang sebelumnya menginjak tersebut langsung memberikan pertolongan. Dia memanggil guru olahraga untuk penanganan pertama, tapi guru olahraga tidak ada. Kemudian, dibawa ke tukang urut.
"Selesai, informasi anak sehat. Sudah sehat. Malamnya informasi dari siswa lain sudah menonton voli, tapi besoknya (Kamis, 28/8), siswa ini tidak masuk sekolah," terangnya.
Karena siswa tidak masuk, lanjut Djoko, pihak sekolah kemudian inisiatif mengunjungi ke rumah siswa tersebut di Mliwis, Cepogo. Dan diketahui siswa tersebut sudah dalam kondisi sehat. Kemudian di hari Jumat (29/8) sudah masuk sekolah lagi.
.
"Itu kan kejadian Rabu. Kamis nggak masuk, hari Jumat sudah masuk dan sudah berlanjut masuk terus. Kita pantau terus kita komunikasi dengan keluarganya ya nggak apa-apa, sudah sehat. Kakaknya dengan gurunya komunikasi, katanya sudah sehat," tambahnya.
Dari pihak keluarga, menurut dia, juga sudah tidak mempermasalahkan. Dia pun menyatakan menerima dengan baik, kedatangan puluhan warga tersebut dan berjalan kondusif.
"Tuntutan warga adalah harus mengambil sikap kepada guru yang bersangkutan. Saya tidak punya kewenangan untuk itu. Yang punya kewenangan adalah karena beliau penugasan dari dinas kan. Maka hal ini saya serahkan kembali ke Dinas (Disdikbud Provinsi Jateng). Insyaallah nanti saya koordinasi dengan Dinas, saya akan ke Dinas, Guru yang bersangkutan akan saya kembalikan ke dinas," tegasnya.
Wakil Kepala Sekolah bidang humas, Syamsudin, menambahkan bawah aspirasi dari warga tersebut sudah diterima. Pihak sekolah akan menindaklanjuti aspirasi tersebut.
Sementara itu Kapolsek Cepogo, AKP Agung Setiawan, menjelaskan setelah mendapat informasi akan adanya warga yang nggeruduk SMAN 1 Cepogo, pihaknya langsung mendatangi lokasi bersama Koramil Cepogo. Untuk melakukan pengamanan aksi warga tersebut.
"Kami pantau, ternyata banyak yang datang. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kami bersama anggota bersama Pak Danramil ke sini, berupaya menjaga Kamtibmas yang menjadi tanggungjawab kami," kata Agung.
Terkait dugaan kekerasan oknum guru ke siswa, kata Agung, akan didalami oleh Reskrim.
(apl/alg)