Kakak Korban Perundungan di SMAN 1 Sumberlawang Pernah Diteror soal Jilbab

Kakak Korban Perundungan di SMAN 1 Sumberlawang Pernah Diteror soal Jilbab

Tara Wahyu NV - detikJateng
Jumat, 11 Nov 2022 16:47 WIB
Agung Purnomo mengadu ke Polres Sragen soal anaknya yang dimarahi guru gegara tak berjilbab, Rabu (9/11/2022)
Agung Purnomo mengadu ke Polres Sragen soal anaknya siswi SMAN 1 Sumberlawang yang dimarahi guru gegara tak berjilbab, Rabu (9/11/2022). Foto: dok. Istimewa
Sragen -

Seorang siswi bernama S di SMAN 1 Sumberlawang, Sragen, diduga menjadi korban perundungan gurunya gegara tak memakai jilbab. Ternyata kakaknya juga pernah mendapat teror yang sama-sama terkait dengan jilbab.

Hal tersebut diungkap oleh ayah S, Agung Purwanto (47). Menurutnya, kakak S yakni Z mendapat perlakuan tak menyenangkan dari lingkungan sekolah gara-gara tidak mengenakan jilbab pada 2020 lalu.

Menurutnya, saat itu Z yang bersekolah di SMAN 1 Gemolong mendapat teror berupa pesan WhatsApp yang dikirimkan setiap hari oleh salah satu pengurus Rohis. Pesan yang berisi permintaan untuk berjilbab itu lama-kelamaan menjurus pada intoleransi dan menghina keluarga Z.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya itu trauma sebenarnya, dulu anak saya yang pertama (mendapat teror) di bulan yang sama, juga November," kata Agung kepada detikJateng di kediamannya, Jumat (11/11/2022).

Hanya saja pada saat itu Z mencoba untuk tabah. Dia tetap bertahan dan lanjut sekolah di SMA Gemolong. Namun, dirinya yang bersikeras yang meminta sang anak untuk pindah sekolah.

ADVERTISEMENT

"Dulu kakaknya yang bersikeras, siap, kuat 'Pak aku nggak mau pindah, aku nggak mau kalah', tapi kalau dulu saya yang bersikeras (untuk pindah). Karena saya sudah tidak melihat ada satu potensi yang lebih untuk anak saya di sekolah yang sana," ucapnya.

Ditanya mengenai nasib sang anak, S, yang sekolah di SMA Negeri Sumberlawang, Agung mengatakan belum mengetahui apakah lanjut sekolah di sana atau pindah.

"Kalau saat ini saya melihat, kalau anak nggak kuat. Saya juga sudah berdiskusi dengan istri dan kawan, alternatif sekolah yang akan diambil apa pun," ucapnya.

Kasus Perundungan Siswi di SMAN 1 Sumberlawang

Dalam peristiwa tersebut, S ditegur oleh salah satu guru matematika. Teguran tersebut disampaikan di dalam kelas.

Gara-garanya, S tidak mengenakan jilbab di sekolah. Guru tersebut juga mempertanyakan agama S hingga menyuruhnya untuk bertobat.

Akibat teguran yang disampaikan dengan cukup keras itu, S merasa trauma hingga takut untuk masuk sekolah. Orang tuanya akhirnya membuat aduan ke Polres Sragen terkait perundungan dari guru itu.




(ahr/rih)


Hide Ads