Hari Brigade Mobil (Brimob) diperingati tiap tanggal 14 November atau tepat pada Senin (14/11/2022) pekan depan. Berikut sejarah tentang Brimob, dari zaman penjajahan Jepang hingga pembentukan Polisi Istimewa pada masa awal kemerdekaan.
Sejarah Brimob sejak Zaman Jepang
Dilansir detikNews yang mengutip situs Polri, sejarah pembentukan Brimob dapat ditelusuri sejak era sebelum Indonesia merdeka. Brimob merupakan pilihan nama terakhir setelah sebelumnya mengalami beberapa perubahan, dari Tokubetsu Kaisatsu Tai, Polisi Istimewa, hingga Mobrig (Mobil Brigade).
Peran Brimob pada era sebelum kemerdekaan mulai tampak sejak 8 Maret 1942. Saat itu Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah serah terima dilakukan, rupanya Jepang hanya ingin memperoleh bantuan dari bangsa Indonesia dalam misi invasinya. Hal itu terbukti setelah dua minggu mereka mendarat di Indonesia.
Sejarah Tokubetsu Keisatsu Tai
Militer Jepang lalu mengeluarkan peraturan imperial, yaitu Undang Undang Nomor 2 Tanggal 8 Maret 1942 dan Undang Undang Nomor 3 Tanggal 20 Maret 1942. Dua UU itu melarang seluruh kegiatan organisasi politik dan berbagai organisasi pergerakan di Indonesia.
Alasannya demi menciptakan keamanan yang stabil. Bendera Merah Putih juga dilarang dikibarkan. Lagu Indonesia Raya pun tak boleh dikumandangkan. Namun, situasi perang Asia Timur Raya mulai berbalik setelah dua bulan Jepang menduduki Indonesia.
Pada 7 Mei dan 7 Agustus 1942, Sekutu menghancurkan armada Jepang di Laut Karang dan menguasai Kepulauan Salomon di Samudra Pasifik. Karena dua kekalahan itu dan keterbatasan personel, Jepang mengubah strateginya.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga bantu militer, pada Maret 1943-Desember 1944, Jepang membentuk beberapa organisasi semimiliter dan militer. Berikut di antaranya:
- Seinendan (Barisan Pemuda), bertugas membantu pemerintah militer Jepang dalam meningkatkan produksi atau pengamanan garis belakang.
- Keibodan (Barisan Pemuda Pembantu Polisi), bertugas memelihara keamanan dan ketertiban daerah setempat
- Heiho (Pembantu Prajurit), bertugas membantu tentara Jepang
- Peta (Pembela Tanah Air), organisasi militer yang dibentuk atas kehendak bangsa Indonesia.
Lahirnya Polisi Istimewa
Hari Brimob tak lepas dari momen pembacaan teks Proklamasi dari pasukan Polisi Istimewa oleh Inspektur Polisi TK I Mohammad Jasin pada 21 Agustus 1945. Inti proklamasi itu menyatakan 'Polisi sebagai Polisi Republik Indonesia'.
Polisi Istimewa kemudian mengganti pimpinannya yang semula orang Jepang. Markas Polisi Istimewa kemudian berada di bawah kendali Inspektur Polisi Tingkat I Mohammad Jasin.
Polisi Istimewa dibentuk untuk merebut fasilitas militer Jepang. Pada 14 November 1946, seluruh kesatuan Polisi Istimewa, Barisan Polisi Istimewa, dan Polisi Istimewa dilebur menjadi Mobile Brigade (Mobrig), yang sekarang bernama Brimob. Itulah sebabnya tanggal 14 November diperingati sebagai Hari Brimob.
Dalam surat order YM Menteri Kepala Kepolisian Negara No. Pol. 23 /61/ tanggal 12 Agustus 1961, tanggal 14 November 1961 ditetapkan Hari Brimob ke-16.
Pada tanggal itu pula, Presiden Republik Indonesia Ir Sukarno menganugerahkan pataka 'Nugraha Cakanti Yana Utama' sebagai penghargaan pemerintah atas pengabdian dan kesetiaan Brimob.
Presiden Sukarno saat itu juga mengubah nama Mobile Brigade menjadi Brigade Mobile, sesuai dengan tatanan bahasa Indonesia.
(dil/aku)