Pengamatan Gerhana Bulan Total di UIN Semarang Terhalang Mendung

Pengamatan Gerhana Bulan Total di UIN Semarang Terhalang Mendung

Afzal Nur Iman - detikJateng
Selasa, 08 Nov 2022 20:52 WIB
Pengamatan gerhana bulan di UIN Walisongo Semarang, Selasa (8/11/2022).
Pengamatan gerhana bulan total di UIN Walisongo Semarang, Selasa (8/11/2022). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Semarang -

Puluhan masyarakat dan mahasiswa ikut menyaksikan penampakan gerhana bulan total yang diselenggarakan di UIN Walisongo Semarang. Mereka tetap asyik menyaksikan gerhana bulan total meski penampakannya tertutup oleh awan.

Acara nonton bareng itu dilaksanakan di rooftop gedung Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo Semarang, Selasa (8/11/2022). Acara dimulai dengan simulasi untuk menjelaskan terkait fenomena gerhana bulan dan dampaknya.

Lalu, para peserta yang hadir berkumpul di rooftop gedung itu untuk menyaksikan langsung penampakan gerhana bulan total. Sayangnya, beberapa saat kemudian awan menutupi bulan sehingga hanya warna hijau yang terlihat di layar yang disediakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu peserta yang memang mengerti ilmu falak tak begitu kecewa dengan hal itu. Menurutnya, hal itu memang biasa terjadi saat pengamatan fenomena astronomi itu.

"Nggak (kecewa) sih karena memang itu sudah maklum apalagi di Semarang langit polusinya kelas 5 sampai kelas 6," kata alumni UIN Walisongo Semarang, Hesti Suci Cahyani (21) saat di lokasi.

ADVERTISEMENT

Meski sudah lulus kuliah, ia mengaku antusias mengikuti acara ini. Sebab, selama empat tahun kuliah menggeluti ilmu astronomi, ia belum pernah melihat langsung gerhana bulan total.

"Karena memang momen langka ya, kaya sesuatu ditunggu-tunggu juga, apalagi aku dari studi ilmu falak jadi ingin melihat langsung," katanya.

Kepala Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo, Ahmad Syifaul Anam menyebut kegiatan memantau fenomena astronomi ini rutin dilaksanakan. Meski rooftop gedung itu hanya berkapasitas 200 orang, berbagai media juga disediakan untuk ikut memfasilitasi masyarakat.

"Itu selalu kita lakukan apalagi kita punya momentum-momentum yang sangat populis seperti ini gerhana bulan, gerhana matahari. Insyaallah kita komitmen untuk melakukan itu bersama," katanya.

Ahmad juga menilai antusias masyarakat untuk memahami fenomena astronomi meningkat beberapa waktu terakhir. Oleh karena itu, ia bangga dengan Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo yang sudah memiliki fasilitas untuk membuat masyarakat lebih paham soal fenomena astronomi.

"Semenjak ada planetarium ini penilaian saya bisa dibilang animonya semakin tinggi, apalagi kita observasi di sini punya nilai plus karena kita selalu menghadirkan adanya wahana tambahan yaitu simulasi di planetarium," pungkasnya.




(ahr/ams)


Hide Ads