Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mencoret anggaran pembelian kendaraan listrik. Sedianya, kendaraan listrik ini akan digunakan sebagai mobil dinas wali kota dan wakil wali kota.
Aturan penggunaan mobil listrik tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 tahun 2022 tentang Percepatan Penggunaan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai di Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah.
Namun, Gibran Rakabuming punya alasan tersendiri sehingga mencoret anggaran yang sedianya akan dimasukkan dalam APBD tahun depan itu. Dia menganggap pembelian kendaraan listrik belum menjadi prioritas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kita lihat urgensinya ya dan skala prioritasnya, kalau mau beli mobil (listrik) saya kira timing tidak pas," kata Gibran di Balai Kota Solo, Rabu (2/11/2022).
Baca juga: Kota Pekalongan Diprediksi Tenggelam di 2035 |
Gibran mengungkapkan saat ini Pemerintah Kota Solo sedang berusaha melakukan percepatan ekonomi yang terdampak pandemi COVID-19.
Apalagi, saat ini harga kendaraan listrik juga relatif masih mahal. Selain itu di pasaran juga belum banyak pilihan.
"Kalau yang namanya mobil nanti bisa ditunda dululah ya. Sekarang harga mobil listrik masih mahal, pilihannya masih sedikit dan saya masih bisa menggunakan mobil yang lama ini makanya anggaran kita alihkan ke yang lain dulu," bebernya.
"Nek menurutku luwih penak dinggo (lebih baik untuk) bangun pasar, bangun kelurahan, bangun taman cerdas. Mobil listrik ya mahal, yang paling murah Rp 800 juta mending buat bangun pasar," katanya melanjutkan.
Pro dan kontra terkait kebijakan itu baca halaman selanjutnya
Langkah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mencoret anggaran pembelian mobil listrik untuk kendaraan dinas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo dinilai tepat. Hal itu diungkapkan pakar transportasi Djoko Setijowarno.
"Mobil Wali Kota masih bagus kan? Pakai yang ada ajalah. Itu (mobil listrik) lifestyle aja, nggak usah ngikutin Pusat. Pusat duitnya banyak," kata Djoko yang merupakan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), saat dihubungi detikJateng, Rabu (2/11/2022).
Menurut Djoko, Inpres itu dibuat dengan pelaksanaan bertahap. Ia juga berpendapat bahwa ada motif bisnis dalam Inpres tersebut.
"Inpres itu bertahap. Inpres itu ada kebutuhan bisnisnya juga. Orang sudah investasi, kok nggak ada yang beli. Makanya dibuatkan aturan itu," ucapnya.
Namun, rupanya tidak semua orang sepakat dengan langkah yang diambil Gibran itu. Di media sosial, netizen menyebut Gibran membangkang lantaran pembelian mobil listrik itu merupakan pelaksanaan dari sebuah inpres.
Ungkapan itu disampaikan oleh netizen melalui akun Twitter @indra***. @indra "Anak pembangkang nih mas wali @gibran_tweet" cuit akun tersebut. Tidak hanya menyebut Gibran anak pembangkang, tetapi @indra*** juga menyertakan berita terkait kebijakan Gibran yang menghapus anggaran pengadaan mobil listrik.
Mendapatkan anggapan tersebut, Gibran pun memberikan respons. Melalui akun pribadinya @gibran_tweet Gibran membalas cuitan itu dengan sangat singkat, yakni dengan satu huruf Y.
Y biasanya dipakai untuk mengatakan "ya". Tetapi, agar lebih ringkas maka ditulis hanya satu huruf saja. Cuitan Gibran itu pun memantik komentar dari para netizen.
Seperti akun @27kin*** yang meminta Gibran agar tetap sabar . "Sing sabar mas wali .. ibarat pepatah mengatakan "Anjing menggonggong timpuk pasti berlari terbirit-birit" tulis akun tersebut.
"wkwkwkwkwk...good!!!" timpal akun @dabl***.
Simak Video "Video KPK Rilis Harta Kekayaan, Prabowo Rp 2 T-Gibran Rp 27,5 M"
[Gambas:Video 20detik]
(ahr/ahr)