Sejumlah daerah di Kabupaten Boyolali dipetakan masuk daerah rawan longsor akibat tanah gerak. Di musim penghujan ini, masyarakat yang tinggal di daerah tersebut diminta waspada.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Suherman menjelaskan wilayah tersebut rawan longsor akibat tanah labil atau tanah gerak.
Di musim penghujan, kontur tanahnya mudah longsor atau amblas secara pelan-pelan. "(Antisipasinya) Jangan sampai ada korban, (warga) tetap harus waspada karena kontur tanahnya mudah longsor," tambahnya kata Suherman, Jumat (21/10/2022).
Dia merinci, wilayah Kabupaten Boyolali yang rawan longsor antara lain Wilayah Kecamatan Cepogo dan Selo di lereng Gunung Merapi-Merbabu. Kemudian di sebagian wilayah Boyolali Utara, seperti di Kecamatan Kemusu, Wonosegoro dan Wonosamodro juga rawan longsor akibat tanah gerak.
Bahkan, di awal musim penghujan ini longsor akibat pergerakan tanah itu sudah terjadi di wilayah Kecamatan Wonosamodro.
"Di Dukuh Lemah Mendak, Desa Ngablak, Kecamatan Wonosamodro. Ada 4 rumah yang terdampak," kata dia.
Tanah longsor terjadi pada Rabu (19/10/2022) malam. Beruntung, longsor tersebut tak sampai merusakkan 4 rumah di bawahnya. Namun material longsoran tanah sudah sampai di depan rumah tersebut.
"Rumahnya nggak rusak, cuma depan rumah," jelasnya.
Tanah yang longsor merupakan tebing semacam bukit. Di bawah tebing itu ada empat rumah penduduk. Sedangkan di atas ada satu rumah, namun posisinya agak jauh dari bibir tebing.
Tanah yang longsor panjangnya sekitar 50 meter dan tinggi sekitar 3 meter.
"Kamis pagi kita sudah kesana. Kita sudah melakukan pembersihan juga, sudah hampir tiga perempat, tapi posisi tanahnya kan labil jadi kita nggak berani. Kalau tanahnya basah kita nggak berani," imbuh dia.
BPBD Boyolali mengerahkan satu ekskavator untuk menyingkirkan material longsoran tanah di dekat rumah warga itu. Material longsoran tanah itu disingkirkan ke lokasi lain.
Namun, akses masuk kendaraan dump truk ke lokasi longsor cukup sulit. Pihaknya harus terlebih dahulu membuat akses jalan masuk. Karena kondisi cuaca hujan dan tanah menjadi basah, pembersihan sementara dihentikan.
"Kita hentikan sementara sambil menunggu koordinasi dengan kecamatan dan desa. Besok pagi rencananya mau pembersihan lagi," katanya.
Pihaknya pun mengimbau kepada warga untuk tetap hati-hati dan waspada. Jika hujan deras untuk menjauh dari tebing yang rawan longsor dan siap mengungsi sewaktu-waktu.
(ahr/aku)