Hujan yang mengguyur wilayah Boyolali dari siang kemarin hingga tadi malam mengakibatkan tanah longsor di wilayah Kecamatan Cepogo dan Selo. Belasan rumah dilaporkan mengalami kerusakan.
"Ya (terjadi tanah longsor di Kecamatan Selo dan Cepogo). Dari hasil asesmen data sementara ada 14 rumah yang dilaporkan rusak akibat tanah longsor," kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Boyolali Suratno saat diwawancarai, Senin (24/2/2025).
Tanah longsor terjadi dampak hujan yang mengguyur wilayah di lereng Gunung Merapi dan Merbabu sejak Minggu (23/2) siang hingga malam hari. Sebanyak 14 rumah yang tertimpa tanah longsor itu yakni delapan rumah di Desa Senden, Kecamatan Selo dan enam rumah di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Cepogo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadiannya (tanah longsor) antara pukul 19.00 sampai 21.00 WIB. Perkembangan terkini dari hasil konfirmasi Posko, tanah longsor terjadi di Dukuh Brajan, Muntuk, Glagahombo, Desa Senden ada 8 rumah terdampak. Lalu di Dukuh Sidorejo dan Mekoro, Desa Kembangkuning ada 6 rumah yang rusak," jelasnya.
Disebutnya, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Boyolali sudah mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan asesmen. Menurut dia, ada satu warga yang mengalami luka-luka karena terkena material longsor.
"Satu korban luka sudah dibawa ke rumah sakit Pandan Arang Boyolali dan tadi malam sudah diperbolehkan pulang," imbuh Suratno.
Menurut dia, dalam kejadian ini, juga ada satu kepala keluarga (KK) di Desa Senden yang mengungsi ke rumah orang tuanya yang masih berada di satu RT.
"Satu KK mengungsi karena jika tetap menempati rumahnya dikhawatirkan membahayakan keselamatan," katanya.
Tanah longsor juga terjadi di beberapa titik ruas jalan Boyolali-Magelang atau jalur SSB. Kini jalan itu sudah bisa dilewati.
"Untuk jalur SSB sudah bisa dilalui," terang dia.
Selain di jalur SSB, longsor juga terjadi di beberapa titik di Jalan Cepogo-Ampel. Bahkan di satu titik menutup total sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.
"Untuk penanganan longsor kami lakukan mulai pagi ini. Kami melibatkan satu alat berat milik DPU-PR. Karena alat berat milik BPBD kita khususkan untuk membantu penanganan longsor yang menimpa rumah warga. Milik DPU-PR untuk penanganan longsor yang menutup jalan," imbuhnya.
(rih/rih)