Sederet Kesaksian Teman Kuliah Tentang Jokowi: Pendiam-Anak Gunung

Terpopuler Sepekan

Sederet Kesaksian Teman Kuliah Tentang Jokowi: Pendiam-Anak Gunung

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 15 Okt 2022 17:33 WIB
Presiden Joko Widodo saat Dies Natalis UGM
Presiden Jokowi saat Dies Natalis UGM. Foto: Dok. Twitter Humas Pemda DIY
Solo -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) digugat oleh Bambang Tri Mulyono terkait dugaan ijazah palsu yang digunakan saat mendaftarkan Pilpres periode 2019-2014. Pihak UGM mengatakan Jokowi merupakan alumni S1 Fakultas Kehutanan dan menegaskan keaslian ijazah almamaternya itu.

Teman kuliah Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM, Robertus Sugito (64) buka suara terkait polemik itu. Pria yang akrab disapa Gito itu adalah teman satu angkatan Jokowi semasa kuliah di Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980.

Keduanya juga aktif tergabung dalam kelompok Mapala Silvagama yang melakukan ekspedisi pendakian Gunung Kerinci pada 1983.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kami dengan teman-teman kuliah angkatan Pak Jokowi itu ada komitmen nggak usah menanggapi, karena kalau kita menanggapi, kita terpancing. Mereka memang mencari itu," kata Gito saat dihubungi detikJateng, Rabu (12/10).

Meski begitu, Gito justru berharap agar gugatan itu bisa dilanjutkan untuk membuktikan ijazah Jokowi adalah asli. "Kita kan mengharapkan supaya pengadilan yang gugatan itu biar berlanjut biar nanti hasilnya dunia akan tahu sendiri," katanya.

ADVERTISEMENT

Dia lalu bercerita tentang kisah Jokowi semasa muda yang ternyata hobi mendaki gunung. Berikut sederet cerita teman kuliah Jokowi itu:

Dikenal Sebagai Pribadi Pendiam

Gito membeberkan mengenai sosok Jokowi semasa berada di bangku kuliah. Menurutnya semasa kuliah Jokowi merupakan mahasiswa yang pendiam. Kendati begitu, Jokowi menjadi aktif saat ada diskusi yang menyangkut kehutanan.

"Dia itu pendiam, pendengar yang baik. Tapi kalau masalah misalnya diskusi ada hubungannya dengan keilmuan kehutanan dia ikut. Tapi kalau ngobrol-ngobrol itu dia hanya pendengar," tuturnya.

"Pak Jokowi (waktu kuliah) itu orangnya pendiam, nggak banyak ngomong. Pendiam tapi orangnya memang pintar sangat peduli dengan lingkungan, dengan teman-teman peduli, walaupun dia itu kalau kumpul-kumpul ngobrol, beliau itu hanya ketawa aja tidak pernah menimpali, nimbrung nggak. Cuma ketawa," imbuhnya.

Tidak Begitu Dikenal di Kelas

Sosok pendiam Jokowi menjadikan dirinya tidak begitu dikenal oleh teman-temannya saat berada di bangku kuliah. Gito mengungkapkan saking tidak menonjolnya Jokowi, ada temannya yang tidak mengetahui sosok Presiden ke-7 RI ini semasa kuliah. Dia mengenang saat acara kumpul-kumpul Jokowi lebih sering diam.

"Makanya ada teman yang 'aku kok ra kenal sik jenenge Jokowi waktu kuliah (aku kok nggak kenal yang namanya Jokowi waktu kuliah)' ada yang seperti itu karena memang tidak menonjol," kata Gito disusul tawa.

"Kalau teman-teman kumpul, main, misalnya nonton film atau ke angkringan dia tidak ikut. Kalau di kos-kosannya dia baik nanggapi, tapi ya hanya mendengarkan teman-teman ngobrol, ejek-ejekan itu," tambahnya.

Suka Naik Gunung

Selain memahami perihal kehutanan, Jokowi juga dikenal sebagai sosok yang suka naik gunung. Gito yang saat itu juga sebagai Ketua Tim Mapala Silvagama menyampaikan Jokowi pernah mendaki Gunung Kerinci pada 1983. Kisah pendakian itu pun juga turut dibukukan.

Gito juga mengatakan soal kebiasaan Jokowi ketika akan mendaki gunung. Biasanya jika Mapala ada kegiatan pendakian, Jokowi pulang ke Solo untuk apel pacar. Kebiasaan Jokowi saat hendak naik gunung adalah meminta izin sang pacar. Ternyata Jokowi sudah berpacaran dengan Iriana ketika kuliah di UGM.

"Kalau kita naik gunung kadang kita cari 'Jok sesuk melu ra? Neng ndi? Neng Lawu. Kapan? Tanggal semene. O coba sesuk tak takon pacar (Jok mau ikut nggak? Kemana? Lawu. Tanggal berapa? Tanggal segini. O ya coba besok izin pacar)'. Dulu kan sudah sama Mbak Iriana," kenang dia.

Baca Hobi Makan Camilan di halaman berikutnya...

Hobi Ngemil

Gito juga membeberkan soal kebiasaan Jokowi semasa kuliah. Jokowi punya kebiasaan makan camilan atau ngemil di malam hari. Kebiasaan itu diketahui Gito saat mereka tengah praktik lapangan di KRPH Blora. Kebetulan Gito satu kamar dengan Jokowi.

"Dia itu dulu waktu praktik umum di hutan selalu sama saya, satu kamar dengan saya. Dia itu kan punya penyakit mag, jadi kalau malam dia itu ngemil, makan. Lainnya tidur dia kletak kletuk (makan)," urai Gito saat dihubungi detikJateng, Rabu (12/10).

Gito kala itu sering memergoki Jokowi yang sibuk makan kacang setiap malam saat yang lain tidur.

"Mangan apa Jok? (Makan apa Jok?). 'Menengo wae mag ku kumat (Diam saja mag ku kumat)'," ucap Gito menirukan ucapan Jokowi waktu itu.

Pernah Dicurigai Maling Sapi

Gito juga menceritakan momen lucu Jokowi muda. Waktu itu kejadiannya tepat sebelum pendakian ke Gunung Kerinci. Saat melakukan persiapan fisik, Jokowi bersama seorang temannya bernama Jambrung Sasono mendaki Gunung Muria.

"Itu waktu Pak Jokowi mau naik Gunung Muria dengan jalan kaki, sebenarnya ada jalan yang bisa dilalui kendaraan sampai atas, tapi Jokowi dan Jambrung tidak tahu kalau ada jalan aspal. Mereka mencari jalan sendiri dengan potong kompas yang dianggap lebih cepat sampai atas," urai Gito kepada detikJateng, Rabu (12/10).

Presiden Jokowi saat naik gunung semasa kuliah di UGM.Presiden Jokowi saat naik gunung semasa kuliah di UGM. Foto: Presiden Jokowi saat naik gunung semasa kuliah di UGM. (Dok Istimewa)

Dalam perjalanan mereka sering bertemu dengan warga setempat yang mencari rumput atau makanan untuk ternak. Namun, keduanya mendapatkan tatapan curiga dari warga.

"Setiap ketemu orang selalu ditanya 'mau ke mana Mas kok lewat sini?' dengan tatapan curiga. Menurut orang-orang tersebut ada jalan lebar kok malah blusukan, jangan-jangan mau maling sapi," ujarnya.

Tatapan sinis warga itu ternyata bukan tanpa alasan. Pasalnya desa setempat kala itu memang kerap disatroni maling sapi. Jokowi dan Jambrung pun belakangan sadar akan hal itu.

"Singkat cerita mereka ngobrol-ngobrol dan dikasih tahu bahwa di desa sekitar lereng Muria tidak aman, banyak ternak yang hilang. Mereka lalu menyadari bahwa mereka dicurigai mau maling sapi," kenangnya.

Baca Masih Seperti Dulu di halaman berikutnya...


Masih Seperti Dulu

Menurut Gito, tak banyak perubahan dari penampilan Jokowi dari dulu hingga sekarang. Hanya kumis yang hilang dari wajah Jokowi dan rambut gondrongnya yang kini hilang.

"Dulu kumis iya, waktu kuliah. Tapi setelah kerja dicukur. Pertama kerja di Aceh di perusahaan kayu lapis," ucapnya.

"Gondrong nanggung itu, sampai di bawah tengkuk saja rambutnya. Kelihatan gondrong karena lainnya (potong) cepak (pendek). Padahal kalau dibilang gondrong ya nggak gondrong," imbuhnya.

Halaman 2 dari 3
(apl/ams)


Hide Ads