Ketua IPW Sebut 2 Anggota DPR Menghubunginya Soal Skenario Sambo, Siapa Dia?

Nasional

Ketua IPW Sebut 2 Anggota DPR Menghubunginya Soal Skenario Sambo, Siapa Dia?

tim detikNews - detikJateng
Kamis, 25 Agu 2022 17:13 WIB
IPW di MKD DPR (Firda Cynthia Anggrainy/detikcom).
Foto: IPW di MKD DPR (Firda Cynthia Anggrainy/detikcom).
Solo -

Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso membeberkan fakta baru terkait skenario kasus pembunuhan berencana Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.

Sugeng menyebut ada dua anggota DPR yang sempat menghubunginya usai kasus penembakan terjadi. Dua anggota DPR itu dikatakannmya mengikuti narasi awal kasus Irjen Ferdy Sambo.

"Yang bersangkutan menelepon saya, 12 Juli. Ada satu sedikit ketegangan ketika saya dihubungi (anggota DPR). Karena saya tersinggung ketika dia bilang panggil 'Dinda'. Orang ini saya tidak tahu ya, saya tidak sebut namanya. Memang dia anggota Dewan (DPR). Dia apakah lebih tua dari saya atau tidak, yang pasti saya tidak pernah jadi adik asuhnya," kata Sugeng dalam rapat klarifikasi MKD DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/8/2022) dilansir detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"'Jadi Anda memanggil saya Dinda dan Anda Kanda?' saya bilang. Di telepon saya marah. Tapi dia akhirnya kaget, rupanya saya tidak bisa digertak," imbuh dia.

Saat itu, Sugeng mengatakan, dirinya sempat memperingatkan anggota DPR itu. Setelah itu, kata dia, suasana menjadi reda. Dia kemudian menanyakan kepada anggota DPR itu tujuan menghubunginya. Sugeng menyebut anggota DPR itu menceritakan kasus Ferdy Sambo seperti narasi awal.

ADVERTISEMENT

"Jadi dia bilang, FS ini korban. FS ini dizalimi. Harga dirinya diinjak-injak. Dan dia sangat menyesal kenapa bukan dia yang menembak. Saya dengarin, 'Jadi gimana, Bos'. 'Ya begitu. Jadi kejadiannya seperti itu, bahwa dia itu istrinya dilecehkan'. Persis sama dengan yang dilontarkan oleh Karopenmas. Saya bilang, 'Oke, informasi ini saya tampung'," katanya.

Sugeng lalu menceritakan satu anggota DPR lainnya yang sempat menghubunginya, lalu diteruskan dengan obrolan lewat jaringan perpesanan. Namun, menurut Sugeng, dia lalu berinisiatif menghubungi anggota DPR tersebut lantaran anda sedikit kesalahpahaman dari pesan-pesan panjang keduanya.

"Lagi satu anggota DPR dia menelpon. Saya telepon balik, karena ditanya ada apa sih, saya cuma nelepon. 'Ini Bang soal kasus Sambo ini menurut saya janggal'. Dia tidak memengaruhi kalau ini. Benar. Tapi dia tersinggung sama saya," katanya.

"Justru dia yang tersinggung chat-chat-an sama saya panjang, 'Bang, kan saya nggak bilang Abang memengaruhi Abang di publik'. 'Ada masalah apa', saya bilang. Itu dua," sambung Sugeng.

Rahasiakan Sosok Anggota DPR

Ditemui usai rapat, Sugeng menyebut pihaknya mengungkapkan ada dua anggota DPR dan seorang perwira menengah Polri yang sempat bicara dengannya sesuai skenario awal Sambo ketika rapat sempat dibuat tertutup karena menyangkut identitas.

"Ada menyebut nama (saat rapat MKD DPR tertutup). Ada 3 orang yang bicara dengan saya. 2 orang yang menurut saya mempengaruhi, 1 orang tidak," kata Sugeng.

Hanya saja ketika ditanya mengenai nama, komisi, dan fraksi kedua anggota itu, Sugeng enggan membeberkannya.

"Mohon maaf nggak bisa saya buka. Jangan fraksi, saya tidak sebut lagi. Komisi saya tidak sebut lagi," ujar Sugeng.

Namun dia meyakini legislator tersebut tak terindikasi keterlibatannya dalam kasus Sambo. "Tidak, tidak ada," ujarnya.

Sugeng IPW menduga kedua anggota DPR itu juga terpengaruh dengan skenario awal Sambo di mana Brigadir J dinarasikan terlibat aksi baku tembak antarpolisi dan merupakan pelaku pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

"Iya mungkin dia juga dapat suara bohong kan. Dibohongi," ujarnya.

Lebih lanjut, dia kembali menegaskan kedua anggota DPR tak terlibat aliran dana dari Sambo. "Tidak, tidak," katanya.




(apl/mbr)


Hide Ads