PP Muhammadiyah melalui Majelis Pelayanan Kesehatan Umum (MPKU) menggelar Pencanangan Bakti Rumah Sakit dan Klinik Muhammadiyah Aisyiyah untuk Negeri. Dengan pencanangan ini, diharapkan fasilitas kesehatan (faskes) di bawah PP Muhammadiyah bisa naik kelas.
Kegiatan pencanangan ini dilakukan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir bersama Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) hari ini.
Acara tersebut dihadiri 460 peserta dari seluruh Indonesia yang mewakili rumah sakit dan lembaga di bawah PP Muhammadiyah. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Muktamar Muhammadiyah yang akan digelar akhir tahun 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sekarang sedang melakukan konsolidasi agar rumah sakit kita yang bawah naik menengah, naik ke tingkat atas dan paripurna. Sebab dengan kekuatan seperti itu, nanti kita bisa berperan membantu kesehatan masyarakat," kata Haedar selepas acara pencanangan di Edutorium UMS, Rabu (10/8/2022).
Haedar juga memastikan agar pelayanan kesehatan Muhammadiyah tidak hanya untuk masyarakat perkotaan. Dia berharap daerah kecil juga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama.
"Muhammadiyah meningkatkan peran rumah sakitnya itu agar bukan hanya di kota-kota besar, tapi juga bisa mem-backup di daerah-daerah kecil dalam wujud pelayanan kesehatan," ujarnya.
Melalui pertemuan hari ini, Haedar ingin memastikan Muhammadiyah mengakselerasi pelayanan kesehatan dan bersama pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Poinnya satu, kita ingin terus mengakselerasi apa peran dan tugas Muhammadiyah untuk kesehatan bangsa, masyarakat, dimana tentu pemerintah juga memerlukan dukungan kolaborasi dan kerja sama dengan seluruh lembaga-lembaga kemasyarakatan," ucapnya.
Sementara itu, Menko PMK Muhadjir Effendy menjelaskan bahwa kesehatan adalah faktor yang paling utama dalam membangun generasi yang lebih maju. Dalam hal ini, pemerintah ingin memastikan tidak ada anak yang mengalami stunting.
"Pertama sektor kesehatan, jadi kesehatan ditangani, kemudian pendidikan, setelah itu pembekalan kemampuan. Kalau kesehatan ini belum selesai, anak-anak masih stunting, maka diberi pendidikan sebagus apa pun tidak bisa optimal," ujar dia.
Muhadjir juga mengatakan pemerintah tengah menjalankan program pelayanan kesehatan semesta, sehingga diharapkan tidak ada satu warga pun yang tidak mengikuti Jaminan Kesehatan Nasional. Muhammadiyah pun diminta turut serta membantu pemerintah.
"Jadi target kita tidak ada satu pun rakyat Indonesia yang tidak terlayani dalam segi kesehatan. Dan untuk pembiayaan sudah dijamin melalui BPJS. Dalam BPJS itu, untuk mereka peserta yang tidak bisa iuran itu ditanggung pemerintah," imbuhnya.
(apl/rih)