Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar rukyatul hilal pada Jumat (29/7/2022). Kegiatan itu digelar untuk dasar penentuan akhir Dzulhijah sekaligus awal Muharam yang juga menandai Tahun Baru 1444 Hijriah.
Berdasarkan pengumuman Lembaga Falakiyah PBNU Nomor 025/LF-PBNU /VII/2022 yang diterima detikJateng, pengamatan hilal digelar di 17 lokasi. Dari jumlah tersebut, 12 di antaranya gagal melihat hilal. Sedangkan tim pengamatan di 5 lokasi lain melihatnya.
"Telah dilaporkan penyelenggaraan rukyatul hilal pada Jumat Legi 29 Dzulhijjah 1443 H/ 29 Juli 2022," demikian bunyi pengumuman yang ditandatangani oleh Ketua Lembaga Falakiyah PBNU, KH Sirril Wafa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut bahwa terdapat 5 lokasi yang melihat hilal pada pengamatan tersebut. Berdasarkan keterangan di lampiran, lima lokasi itu berada di Kupang, Gresik, Pasuruan, Madiun dan Jombang.
"Sebagai tindak lanjut maka awal bulan Muharram 1444 H bertepatan dengan Sabtu Pahing 30 Juli 2022 M (mulai malam Sabtu) atas dasar rukyah," kata dia.
Adapun 12 lokasi lain tidak berhasil melihat hilal dengan beberapa alasan, di antaranya adalah berkabut maupun berawan di bagian ufuk.
Kondisi berkabut terjadi di Ponorogo, Jawa Timur. Sedangkan tim pengamatan di Blitar juga tidak berhasil melihat hilal lantaran berawan.
Adapun gangguan awan di ufuk terjadi di Mataram, Pamekasan, Mojokerto, Bondowoso, Batang, Bantul dan Jakarta Barat.
Sedangkan pos pengamatan di Semarang dan Makassar tidak menyertakan keterangan.
(ahr/aku)