Mubeng Beteng Keraton Jogja Ditiadakan, Ini Imbauan Sultan soal Malam 1 Suro

Mubeng Beteng Keraton Jogja Ditiadakan, Ini Imbauan Sultan soal Malam 1 Suro

Heri Susanto - detikJateng
Jumat, 29 Jul 2022 16:33 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X saat sapa aruh di Balai Kota DIY, Selasa (22/6/2021).
Raja Keraton Jogja Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Foto: Heri Susanto/detikJateng
Yogyakarta -

Peringatan malam 1 Suro dibayang-bayangi kasus positif COVID-19 yang mengalami kenaikan. Keraton Jogja pun meniadakan tradisi Mubeng Beteng Malam 1 Suro. Lalu apa imbauan Raja Keraton Jogja Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X?

"Harapan saya masker jadi sesuatu yang penting ya," kata Sultan, saat diwawancarai wartawan di Kompleks Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Jumat (29/7/2022).

Sultan menjelaskan dengan status DIY saat ini yang turun ke level 1, harus ditanggapi warga DIY dengan kesadaran tinggi menerapkan protokol kesehatan (Prokes).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kesadaran sendiri karena nggak ada kebijakan dari pusat (PPKM Level 1) pun untuk mengerem ini," jelas Sultan yang juga Gubernur DIY ini.

Sultan berharap masyarakat yang memperingati malam 1 Suro, malam nanti, agar tidak berlebihan. Masyarakat harus tetap menerapkan prokes dengan disiplin.

ADVERTISEMENT

"Kita kembali seperti dulu jangan keluar rumah tidak bisa lagi. Ya kesadaran sendiri (untuk mencegah penyebaran virus Corona)," jelasnya.

Seperti telah diberitakan, Keraton Jogja meniadakan tradisi Mubeng Beteng Malam 1 Suro. Pihak Keraton beralasan kasus positif Corona atau COVID-19 di DIY saat ini masih tak menentu.

"Karena COVID-19 di DIY tak menentu, Mubeng Beteng ditiadakan," kata Penghageng Urusan Keprajan Kawedanan Parintah Hageng Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat KRT Wijaya Pamungkas, saat dihubungi wartawan, Kamis (28/7).

Keraton Jogja memutuskan mengganti tradisi Mubeng Beteng dengan doa bersama. Doa bersama ini akan digelar di Bangsal Ponconiti.

"Hanya diadakan umbul dungo. Umbul dongo itu wujud doa bersama dilaksanakan pada malam hari, malam Sabtu (29/7) di Bangsal Ponconiti," ujar Wijaya.

Wijaya menjelaskan doa bersama itu pun digelar dengan terbatas. Meski di Bangsal Ponconiti kompleks Keraton Jogja bisa menampung sampai seribu orang lebih, sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) akan dibatasi 300 orang.

"Terbatas, hanya 300-an orang. Abdi dalem, tidak semuanya. Karena prokes," jelasnya.




(rih/apl)


Hide Ads