Tentang Harimau yang Hidup di Indonesia, 2 di Antaranya Sudah Punah

Tentang Harimau yang Hidup di Indonesia, 2 di Antaranya Sudah Punah

Aditya Mardiastuti - detikJateng
Kamis, 07 Jul 2022 17:08 WIB
Pandemi COVID-19 berdampak besar pada Kebun Binatang Phuket, Thailand. Sejumlah satwa di kebun binatang itu dievakuasi usai Kebun Binatang Phuket ditutup.
Ilustrasi harimau (Foto: REUTERS/JORGE SILVA)
Solo -

Harimau merupakan salah satu hewan karnivora atau pemakan daging. Hewan buas ini pun kini terancam punah karena jumlahnya yang kini terus menurun.

Mengutip situs DLHK Provinsi Jogja, Kamis (7/7/2022), ada tiga subspesies harimau yang pernah dimiliki Indonesia. Dua subspesies di antaranya sudah punah.

Subspesies Harimau Indonesia

1. Harimau Bali (Panthera tigris Balica)

Harimau Bali disebut sebagai salah satu subspesies harimau yang sudah punah. Eksistensi harimau Bali diperkirakan masih ada sekitar 300-an ekor saat akhir abad ke-17.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun karena perburuan binatang buas sebagai pretise bagi penduduk Belanda dan Eropa, habitat harimau mulai punah. Area Pulau Bali yang sempit dan perburuan yang terus-menerus dilakukan membuat populasinya semakin menurun.

Harimau Bali terakhir terlihat pada 27 September 1937. Harimau Bali itu ditembak di daerah Sumber Kima, Bali Barat. Sejak saat itu harimau sub-spesies ini dinyatakan punah pada 1938.

ADVERTISEMENT

2. Harimau Jawa (Panthera tigris Sondaica)

Harimau Jawa mulai terusik dari habitatnya di hutan Jawa di era 1800-an. Kala itu marak perambahan hutan untuk diubah menjadi perkebunan.

Banyaknya konflik harimau dan manusia ini perburuannya pun menjadi masif. Tercatat pada awal 1940-an populasi harimau Jawa sekitar 200-300 ekor dan terus menurun. Hingga awal 1950-an, harimau Jawa diperkirakan tinggal 25 ekor.

International Union for Concervation Nature secara resmi mengumumkan harimau Jawa terakhir berada di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur pada 1976. Sejak saat itu harimau Jawa semakin menghilang dan dinyatakan punah pada awal 1980-an. Sesekali keberadaan harimau dilaporkan terlihat di hutan maupun pegunungan di Pulau Jawa, namun keberadaannya belum dapat diverifikasi.

3. Harimau Sumatra (Panthera tigris Sumatrae)

Harimau Sumatra merupakan satu-satunya spesies harimau yang masih eksis di Indonesia. Populasinya diperkirakan hanya sekitar puluhan ekor di hutan-hutan Sumatra.

Mengutip data BPS jumlah harimau Sumatra pada 2015 sebanyak 56 ekor, dan meningkat pada 2016 menjadi 71 ekor, lalu kembali menurun pada 2017 sebanyak 68 ekor.

Klasifikasi Taksonomi

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Famili : Felidae
Genus : Panthera
Spesies : Panthera tigris
Sub-spesies : Panthera tigris sondaica (Temminck, 1844)

Ciri-ciri Morfologi

Harimau Sumatra memiliki ciri-ciri morfologi berukuran tubuh kecil dan memiliki warga paling gelap dibanding sub-spesies harimau lainnya. Harimau Sumatra ini juga memiliki lebih banyak janggut dan suara dibandingkan harimau Bali maupun Jawa.

Harimau Sumatra jantan dewasa berukuran panjang sekitar 250 sentimeter, dengan berat sekitar 140 kg, dengan tinggi sekitar 60 sentimeter. Sementara harimau Sumatra betina dewasa berukuran panjang tubuh sekitar 198 sentimeter, dengan berat bisa mencapai 91 kg.

Selengkapnya soal berapa jumlah anak harimau dalam sekali melahirkan hingga perlindungan hukum...

Harimau bisa berbiak kapan saja, dengan masa kehamilan sekitar 103 hari. Harimau betina hanya melahirkan 2-3 anak harimau dalam sekali melahirkan. Dalam beberapa kasus paling banyak sampai enam ekor anak harimau.

Anak harimau minum air susu induknya selama delapan minggu pertama kelahirannya. Setelah itu mereka mulai mencoba makanan padat dan tetap minum asi induknya sampai enam bulan. Anak-anak harimau belajar berburu di usia enam bulan dan baru bisa berburu sendirian pada usia 18 bulan. Harimau termasuk binatang soliter yang berburu mangsanya sendirian.

Makanan

Makanan harimau Sumatra tergantung pada habitatnya. Satwa buas ini merupakan pemangsa utama dalam rantai makanan. Hewan seperti babi hutan, rusa, unggas atau ikan menjadi mangsa harimau.

Habitat

Harimau Sumatra hanya hidup di Pulau Sumatra. Habitatnya mulai dari hutan dataran rendah sampai hutan pegunungan. Populasi harimau Sumatra kini juga tersebar di cagar alam maupun taman nasional, hingga kebun binatang di seluruh dunia.

Perlindungan Hukum

Harimau Sumatra sudah ditetapkan sebagai critically endangered atau kritis. Satwa ini dilindungi dengan UU No 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Ancaman terbesar bagi pelestarian harimau Sumatra yakni perambahan hutan, dan konflik dengan manusia. Harimau Sumatra masih kerap diburu untuk diambil bagian tubuhnya dan diperdagangkan secara ilegal untuk barang seni atau bahan obat tradisional.

Halaman 2 dari 2
(ams/rih)


Hide Ads