Deretan Kasus Ngerinya Serangan Babi Hutan di Jawa Tengah

Deretan Kasus Ngerinya Serangan Babi Hutan di Jawa Tengah

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 24 Jun 2022 07:20 WIB
Salah seorang korban amukan babi hutan di Banyumas, Rabu (3/7/2019).
Salah seorang korban amukan babi hutan di Banyumas. (dok.detikcom)
Solo -

Kasus babi hutan menyerang manusia kerap menjadi momok bagi warga yang beraktivitas dekat dengan pertanian maupun hutan. Tak jarang serangan babi hutan ini juga mengakibatkan korbannya hingga menjalani rawat inap di rumah sakit.

Dari catatan detikJateng, selama kurun waktu 2019-2022 ada tiga kasus serangan babi hutan. Kasus terbanyak yakni pada 2022 sudah ada dua kasus serangan babi hutan yang terjadi dalam waktu berdekatan dalam rentang Mei dan Juni, yakni di Brebes dan teranyar di Kabupaten Magelang.

Dirangkum detikJateng berikut deretan serangan babi hutan tersebut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Babi hutan serang 4 warga Banyumas, 1 orang tewas

Warga Grumbul Peninis, Desa Windijaya, Kecamatan Kedungbanteng digegerkan dengan serangan babi hutan. Akibat peristiwa ini empat orang terluka, dan satu di antaranya tewas.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa, 2 Juni 2019, pukul 10.30 WIB. Keempat korban luka yakni Maksum, Warsinah, Rahmat Suwaryo, dan Karsikin dilarikan ke RS Islam Purwokerto.

ADVERTISEMENT

Salah seorang anggota Polsek Kedungbanteng, Aiptu Pandi mengatakan bahwa salah seorang korban yaitu Maksum diserang babi hutan saat akan berangkat mencari rumput. Namun saat melewati belakang rumahnya, tiba-tiba ada babi hutan yang menyeruduk dan lari ke arah timur dan kembali menyeruduk warga lain, Warsinah yang sedang mencari cengkeh.

"Babinya cuma satu, lalu lari ke arah timur di situ ada Ibu Warsinah, ini usia 70 tahun sedang mencari daun cengkeh, di situ juga diserang," jelas Pandi kala itu.

"Setelah itu, Bapak Rahmat melihat ibu itu diserang kemudian menolong dan setelah itu dia keduanya diserang. Saat warga datang, babi itu lari ke arah Grumbul Depok di situ nyerang lagi satu lagi (Karsikin yang sedang mencari rumput)," lanjutnya.

Sementara korban, Rahmat Suwaryo, mengaku langsung diserang celeng saat berusaha menolong Warsinah hingga tak sadarkan diri. Dia mengaku diseruduk, serta diinjak babi yang mengamuk. Akibatnya, tubuhnya terkena taring babi dan mengalami luka robek sepanjang 9 sentimeter.

"Begitu saya kena serudukan, saya sudah tidak berdaya, udah saya tidak tahu diapain, saya sudah tidak sadar," kata Rahmat yang kala itu ditemui di ruang perawatan RSI Purwokerto.

Amukan babi hutan mengakibatkan 5 warga luka di Banyumas. Satu orang meninggal dunia, (3/7/2019).Amukan babi hutan mengakibatkan 5 warga luka di Banyumas. Satu orang meninggal dunia, (3/7/2019). Foto: dok.detikcom

Dia menyebut kondisi Warsinah sudah parah akibat diseruduk dan digigit babi tersebut. Menurutnya, babi hutan yang menyerangnya itu berukuran sangat besar dan diperkirakan beratnya lebih dari satu kuintal.

"Saya pakai parang panjang, saya sempat bacok dia sampai tiga kali, bekas lukanya juga keluar darah semua itu. Cuma saking tebalnya kulit celeng itu, tidak tembus, ujung parang saja saya tusukan tidak mempan, kulitnya tebal banget," jelasnya.

Serangan babi hutan itu pun dirasakan Rahmat berlangsung cepat, bahkan menurutnya hanya dalam hitungan detik. Namun, serangan kepada Warsinah dirasakan berlansung lebih lama.

"Begitu massa datang lagi dan ada yang bawa parang dan bawa senapan angin. Tiga kali tembakan senapan angin itu saya dengar celeng itu langsung lari. Tapi ukuran pelurunya kecil, ada yang kasih kayu aja kayunya sampai remuk digigit kuat sekali tenaganya," ujar dia.

Sementara itu, Kasi Mutu Pelayanan Rumah Sakit Islam Purwokerto, Rini Indrian mengatakan Rahmat dan Warsinah datang dalam kondisi luka parah. Rahmat dan Warsinah datang dengan kondisi yang sudah pucat akibat kehilangan banyak darah.

"Saat tiba sudah pucat karena kehilangan banyak darah, khususnya almarhum Bu Warsinah sudah kehilangan banyak darah, ditambah faktor usia. Ada luka di punggung lebarnya 20 cm, saat datang bersamaan keduanya sudah kehilangan banyak darah," tuturnya.

2. Babi hutan serang 3 petani di Bantarkawung Brebes

Tiga warga Desa Ciomas, Kecamatan Bantarkawung, Brebes diserang babi hutan yang masuk ke area permukiman pada Jumat, 27 Mei 2022 lalu. Akibat serangan ini ketiga korban, yakni Wiharno (76), Kusmanto (65), dan Rustam (26) mengalami sejumlah luka dan dirawat di RSUD Bumiayu Brebes.

Peristiwa itu bermula ketika Rustam sedang menjemur jagung di halaman depan rumahnya. Saat itulah tiba-tiba muncul babi hutan yang langsung menyerangnya.

Tak hanya Rustam, babi hutan itu juga menyerang Wiharno dan Kusmanto yang berada tak jauh dari Rustam.

"Babi hutan awalnya menyerang Rustam saat tengah menjemur jagung di pekarangan rumah. Kemudian menyerang dua orang lain yang berada di situ," kata Kapolsek Bantarkawung AKP Ashari, Jumat (27/5/2022).

Warga lalu bergegas mengevakuasi korban ke RSUD Bumiayu dan melapor ke polisi. Babi hutan itu pun akhirnya tewas usai diburu warga beramai-ramai.

Akibat serangan babi hutan itu, Wiharno mengalami pendarahan di mata kirinya, dan betis yang membengkak. Sementara itu, Kusnanto mengalami luka robek sepanjang 15 sentimeter di betis kiri, sedangkan Rustam mengalami luka di tumit kirinya.

Ashari pun mengimbau warga yang bermukim di kawasan dengan hutan agar waspada. "Terutama yang rumahnya di pinggir hutan, kami imbau untuk meningkatkan kewaspadaan," terang dia.

3. Babi hutan serang 4 warga Windusari Magelang

Seekor babi hutan dilaporkan meyerang empat warga Dusun Kuwang, Desa/Kecamatan Windusari, Magelang, pada Kamis, 23 Juni 2022. Akibat peristiwa ini dua korban luka-luka harus menjalani raawat inap di rumah sakit, sementara dua korban lainnya menjalani rawat jalan.

Babi hutan itu menyerang tiga warga yakni Zulfatul Karimah (30), Juman (55) dan Asimah (53), warga Dusun Kuwang secara bergantian mulai pukul 08.30 WIB. Kemudian, salah satu warga bernama Agus mengalami luka ringan saat menolong para korban dari serangan babi hutan.

Akibat peristiwa ini Zulfatul dan Juman mengalami luak cukup parah dan menjalani rawat inap di Rumah Sakit Daerah (RSD) Merah Putih. Sementara Agus dan Asimah menjalani rawat jalan.

Salah seorang korban, Asimah, mengaku tengah mencari rumput di kebun dengan posisi jongkok. Dia lalu tiba-tiba diseruduk babi hutan dan mengenai paha sebelah kiri.

"Saya diseruduk ya kaget. Saya melihat (babi hutan) takut. Ini kena di paha," ujar Asimah, Kamis (23/6/2022).

Salah seorang warga, Mukhlasin (42), mendengar suara teriakan minta tolong dalam perjalanan usai mengambil rapor anaknya. Kala itu dia mendapati Zulfatul diserang babi hutan di jalan kampung.

Mukhlasin menyebut ada empat orang yang diserang babi hutan ini. Salah satunya Agus yang disebut menolong para korban.

"Mbah Asimah sama Mas Agus yang luka ringan. Yang Mbak Atul (Zulfatul) sama Pak Juman luka berat dirujuk ke Rumah Sakit Merah Putih. Pak Juman luka di kepala dan sekujur tubuh. Kalau Mbak Atul di kaki," ujarnya.

Lokasi serangan babi hutan di Desa Windusari, Kabupaten Magelang, Kamis (23/6/2022).Lokasi serangan babi hutan di Desa Windusari, Kabupaten Magelang, Kamis (23/6/2022). Foto: Eko Susanto/detikJateng

Setelah ada empat orang yang menjadi korban serangan babi hutan itu, warga lalu beramai-ramai menangkap babi hutan tersebut. Untuk mengantisipasi timbulnya korban, babi hutan itu lalu dibunuh.

"Berhasil ditangkap dan dibunuh," kata Kepala Desa Windusari Yusuf Hidayat kemarin.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Jokowi Curiga Ada Agenda Besar Politik di Balik Isu Ijazah-Pemakzulan"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/ams)


Hide Ads