Seorang nenek penjual taoge bernama Sukarni Amat Mustari (64), menjadi calon haji (calhaj) tertua dari Kecamatan Delanggu, Klaten. Impian sang nenek berangkat haji terkabul berkat kerja kerasnya menyisihkan uang setiap hari selama belasan tahun.
"Saya mendaftar haji (tahun) 2011 dengan modal Rp 8,5 juta, lalu dulu menggunakan talangan. Satu setengah tahun talangan saya lunasi dari jualan taoge, kadang bersihkan masjid, ke sawah dan kerja apa saja saya mau," tutur Sukarni ditemui detikJateng di rumahnya, Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Senin (6/6/2022).
Setelah melunasi dana talangan, lanjut Sukarni, dirinya terus bekerja dan menabung untuk pelunasan biaya haji. Tahun 2020 lalu, akhirnya dana pelunasan haji bisa dibayarkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk pelunasan ya saya nabung dan nabung untuk pelunasan tahun 2020 akhirnya lunas. Sempat tertunda tapi saat ini hikmahnya malah punya bekal cukup," ucap Sukarni yang juga aktivis Aisyiyah Kecamatan Delanggu ini.
Sukarni melanjutkan, setiap hari dirinya menyisihkan uang dari laba bersih jualan taoge. Selain itu ada juga tambahan dari honor mengajar di taman pendidikan Al-Qur'an (TPA).
"Setiap hari minimal itu Rp 50.000 dapat bersih dari jualan. Kadang ada honor mengajar TPA juga saya tabung, uang saya serahkan anak saya untuk disetor ke bank setelah kumpul," papar Sukarni yang sudah memiliki tujuh orang cucu ini.
Sukarni mengatakan, cita-citanya berhaji sudah muncul sejak tiga anaknya masih kecil. Dia berharap dirinya bisa berhaji bersama semua anaknya.
"Saya sekolahkan anak agar saat sudah kerja bisa berhaji bersama orang tua. Tapi kalau tidak, saya akan cari biaya sendiri dan alhamdulillah malah saya bisa," kata Sukarni.
Sukarni menambahkan, berjualan taoge dilakoninya sejak puluhan tahun. Awalnya berjualan di pasar tetapi setelah punya pelanggan tidak lagi ke pasar.
"Dulu jualan di pasar tapi sekarang diambil bakul. Dulu habis 20 kilogram, sekarang hanya 10-15 kilogram kacang hijau per hari, 10 kilogram kacang hijau bisa jadi 35 kilogram taoge, satu kilogram sekarang Rp 10.100" imbuh Sukarni yang mengaku hanya lulusan SMP ini.
Sebelumnya diberitakan, seorang pedagang taoge alias kecambah asal Klaten, Sukarni, akan ikut berangkat haji tahun ini. Wanita berusia 64 tahun itu juga menjadi calon haji tertua di Kecamatan Delanggu.
"Betul menjadi calhaj tertua dari Kecamatan Delanggu. Selain penjual tokolan (taoge) juga aktivitas jamaah masjid," jelas Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Sunarto, Senin (6/6).
(aku/aku)