Drastis! Sapi Terjangkit PMK di Rembang Melonjak Jadi 106 Ekor

Drastis! Sapi Terjangkit PMK di Rembang Melonjak Jadi 106 Ekor

Mukhammad Fadlil - detikJateng
Kamis, 26 Mei 2022 16:30 WIB
Petugas dari Dintanpan Rembang mengecek kondisi sapi yang terjangkit PMK di Desa Sidomulyo, Kaliori, Senin (21/5/2022) sore.
Petugas dari Dintanpan Rembang mengecek kondisi sapi yang terjangkit PMK di Desa Sidomulyo, Kaliori, Senin (21/5/2022) sore. Foto: Dok. Kepala Dintanpan Rembang
Rembang -

Kasus ternak terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, saat ini melonjak jadi 106 ekor sapi. Padahal, Selasa (17/5) pekan lalu, kasus PMK di kabupaten ini baru sebanyak 14 ekor sapi.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Rembang, Agus Iwan Haswanto, saat dihubungi detikJateng, Kamis (26/5) sore. "Jumlah ternak tertular terus meningkat, sampai saat ini 106 ekor ternak sapi terjangkit PMK," ungkap Agus.

Berkaitan dengan meningkatnya kasus PMK di Rembang, Agus mengatakan, dua pasar hewan di kabupaten ini terpaksa ditutup sampai dua pekan ke depan. "Untuk dua minggu ke depan pasar hewan tutup," imbuh dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sapi yang terjangkit PMK itu tersebar di delapan kecamatan, yaitu Sarang, Kragan, Pancur, Sedan, Pamotan, Kaliori, Rembang, dan Gunem. Dari 106 ekor sapi yang terkena PMK, Agus menuturkan, delapan di antaranya sudah sembuh, sedangkan dua lainnya mati.

"Yang sudah dipastikan sembuh delapan ekor, yang mati dua ekor. Sisanya sebagian besar sudah membaik, tapi belum dipastikan sembuh sepenuhnya," terangnya.

ADVERTISEMENT

Sebagai tindak lanjut, Dintanpan Rembang akan melakukan konsolidasi yang melibatkan unsur kecamatan hingga pemerintah desa. Sementara itu, Dintapan juga terus berupaya mengobati sapi yang dijangkiti PMK.

"Minggu depan kami akan konsolidasi dengan camat dan kades-kades di 14 kecamatan. Untuk penanganan ternak lebih intens, perlu melibatkan unsur desa," ujar Agus.

Agus menambahkan, sapi yang terkena PMK itu sebagian besar milik peternak rumahan. "Rata-rata peternak kecil, kepemilikan dua ekor. Ada juga beberapa polangan, yang punya (sapi) agak banyak," pungkasnya.




(dil/mbr)


Hide Ads