Maut Menjemput Pesepeda Klaten Saat Gowes ke IKN

Terpopuler Sepekan

Maut Menjemput Pesepeda Klaten Saat Gowes ke IKN

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 22 Mei 2022 15:15 WIB
Teguh Mukti Wibowo saat tiba di Balikpapan. Foto ini diunggah di akun facebook Teguh pada 5 Mei 2022.
Teguh Mukti Wibowo saat tiba di Balikpapan. Foto ini diunggah di akun Facebook Teguh pada 5 Mei 2022. (Foto: Tangkapan Layar)
Solo -

Pesepeda asal Kabupaten Klaten, Teguh Mukti Widodo (61), dikabarkan meninggal dunia dalam perjalanannya menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Paser, Kalimantan Timur. Teguh meninggal di RSUD Dr Kanujoso, Balikpapan setelah sebelumnya mengalami kecelakaan.

Kabar meninggalnya Teguh beredar di media sosial pada Selasa (17/5) malam. Di grup Facebook Info Nitizen Klaten, kabar duka itu diunggah salah satu anggotanya dengan melampirkan tangkapan layar pesan di WhatsApp.

Pada tangkapan layar itu dituliskan bahwa Teguh meninggal pukul 16.08 WIB di RSUD Dr Kanujoso, Balikpapan, Kalimantan Timur. Akun Facebook Teguh pun dibanjiri ucapan bela sungkawa. Salah satunya dari pemilik akun Susi Hidroponik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat dimintai konfirmasi detikJateng, pemilik akun Susi Hidroponik mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan Teguh pada 2 Mei lalu.

"Setiap hari (Teguh) update perjalanan. Terakhir saya komunikasi tanggal 2 Mei, saya tanya tidak respons, lalu saya WA tidak menjawab, tahu-tahu masuk RS," kata Susi, Selasa (17/5/2022) malam.

ADVERTISEMENT

"Info dari rekan pesepeda di Balikpapan, meninggalnya jam 16.00 WIB tadi. Kemungkinan ya karena kecelakaan," imbuh Susi.

Kades Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara, Hartono, juga membenarkan ihwal kabar meninggalnya Teguh. Menurut Hartono, pihak keluarga telah memberikan informasi bahwa jenazah Teguh dimakamkan di Kalimantan.

"Ya kabarnya begitu (meninggal). Terus dari keluarga sudah memberi informasi dimakamkan di Kalimantan, atas inisiatif keluarga (Teguh) di Jawa Timur. keluarga (Teguh) di Griya Prima (Klaten) setuju. Informasi itu kami terima dari Pak RW setempat," terang Hartono kepada detikJateng.

Teguh yang tinggal di Desa Belangwetan itu meninggal di RSUD Kanujoso, Balikpapan.

"Betul kabarnya meninggal, kemarin (Selasa 17/5) istrinya memberi kabar sekitar pukul 16.00 WIB. Awalnya, istri pak Teguh ditelpon oleh pihak RS," jelas sekretaris RT 3 RW 19 Perum Griya Prima Barat, Ispriyantomo kepada detikJateng, Rabu (18/5/2022).

Dijelaskan Ispri, saat menemuinya selaku pengurus RT, istri Teguh mengaku telah memberitahukan kabar meninggalnya Teguh ke keluarga di Surabaya. Terutama berkaitan soal proses pemakaman.

"Dari RS diberitahukan besaran biaya pemakaman di Balikpapan dan jika dibawa pulang ke Surabaya. Akhirnya keluarga setuju dimakamkan di Balikpapan," jelas Ispri.

Dengan begitu, lanjut Ispri, Teguh tidak dibawa pulang ke Klaten tapi dikebumikan di Balikpapan. Pengurus RT juga sudah diyakinkan dengan ditunjukkan jenazah Teguh.

"Istrinya menunjukkan foto jenazah saat dikafani di RS. Jadi tidak dibawa pulang ke Klaten, karena Pak Teguh baru sekitar setahun di Griya Prima," kata Ispri.

Teguh, ujar Ispri, belum lama pulang ke Klaten setelah bersepeda ke Sabang, Aceh. Hanya pulang sebentar kemudian melanjutkan perjalanan ke Mandalika di NTB.

"Desember 2021 ke Aceh lalu pulang. Setelah itu ke Mandalika, habis dari Mandalika itu meneruskan perjalanan ke IKN," imbuh Ispri.

Sementara itu, istri Teguh, Sri Harjanti (65), mengatakan almarhum dimakamkan pukul 08.00 WIT di Balikpapan, Kaltim.

"Tadi sudah dimakamkan di Balikpapan pukul 08.00 WIT. Tapi fotonya pemakaman belum dikirim ke kami," kata Sri saat ditemui detikJateng di rumahnya, Rabu (18/5/2022).

Sri menyatakan keluarga sudah mengikhlaskan almarhum dimakamkan di Balikpapan. Hal itu jalan terbaik karena keinginan ke IKN itu sudah lama.

"Kita sudah ikhlas, mau gimana lagi karena keinginannya keliling Indonesia dan ke IKN sudah lama. Kalau dibawa pulang juga biayanya besar," terangnya.

Sri mendapat kabar meninggalnya Teguh pada Selasa (17/5) sore dari pihak rumah sakit di Balikpapan.

"Dari RS telepon saya kemarin sore. Penyebabnya jatuh dari sepeda saat perjalanan dan terperosok lubang sehingga dirawat sejak tanggal 5 Mei," ujarnya.

Setelah jatuh, lanjutnya, suaminya itu dilarikan ke Puskesmas setempat dan dirujuk ke RSUD Kanujoso. Teguh mengalami luka pada kepala dan telinga.

"Luka sobek kepala belakang sekitar 7 sentimeter dan telinga berdarah. Dari masuk tanggal 5 Mei sampai meninggal tidak sadar, RS terus kontak ke kita," kata Sri.

Sri menceritakan, sejak awal suaminya itu memang ingin keliling Indonesia bersepeda. Diawali berangkat ke Sabang, Aceh, pada Desember 2021.

"Tanggal 21 Desember berangkat ke Sabang, Aceh. Setelah selesai, pulang sebentar lalu berangkat lagi Mandalika, terus ke IKN," ungkapnya.

Menurutnya, tekad bulat keliling Indonesia sudah disiapkan Teguh sejak lama. Persiapan dilakukan mulai bulan September 2021.

"Persiapan sudah sejak bulan September 2021, membenahi sepeda, bawa bekal termasuk ban. Ya omong saya mau keliling Indonesia," katanya.

Selain persiapan sepeda, Teguh disebutnya juga sering jalan kaki cukup jauh di wilayah Klaten Utara. Teguh juga tidak merokok.

"Tidak perokok juga. Sering jalan-jalan jauh keliling RSI ke utara, terus ke pasar Klaten dan baru pulang," pungkas Sri.




(rih/ahr)


Hide Ads