Sensasi Bilqis Prasista Ahli Waris Gen Legenda, Tekuk Pemain Nomor 1 Dunia

Sensasi Bilqis Prasista Ahli Waris Gen Legenda, Tekuk Pemain Nomor 1 Dunia

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 12 Mei 2022 07:31 WIB
Tunggal putri Indonesia Bilqis Prasista di Uber Cup 2022
Tunggal putri Indonesia Bilqis Prasista di Uber Cup 2022. (Foto: Dok. PP PBSI)
Solo -

Pebulutangkis tunggal putri Indonesia Bilqis Prasista mencatatkan prestasi gemilang dengan mengalahkan pemain terbaik dunia, Akane Yamaguchi, di Uber Cup 2022. Putri pasangan legenda bulutangkis nasional Joko Supriyanto-Zelin Resiana ini pun langsung jadi buah bibir.

Betapa tidak, Bilqis, yang berada di ranking 333 dunia ini mampu tampil tenang hingga mampu menumbangkan Akane, yang berada di puncak ranking dunia. Pujian pun mengalir bagi pebulu tangkis berusia 19 tahun ini.

"Ini merupakan kejutan," ujar Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, saat dihubungi detikJateng lewat telepon, Rabu (11/5).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yoppy berharap agar Bilqis mendapatkan kesempatan turnamen yang lebih banyak lagi. Sebab, Bilqis dipandang memiliki potensi yang luar biasa.

"Ya, diberi kesempatan untuk ikut turnamen lebih banyak lagi. Karena potensinya besar," ujar Yoppy.

ADVERTISEMENT

Menurutnya di ajang Uber 2022 ini, ada empat pemain bulutangkis yang berada di klub asal Kudus, Jawa Tengah, ini. Mereka adalah Bilqis Prasista (asal Magelang), Aisyah Sativa Fatetani (asal Purwokerto), Komang Ayu Cahya Dewi (asal Denpasar), dan Febriana Dwipuji Kusuma (asal Jember).

Gabungan teknik Joko-Zelin

Menurut Yoppi, dalam latihannya, Bilqis Prasista berhasil menggabungkan gaya permainan ayah dan ibunya, yang memiliki pola yang berbeda.

"Bilqis ini mirip dengan bapaknya (Joko Supriyanto), tekniknya stylish," kata Yoppi.

Yoppi berujar, Joko Supriyanto adalah pemain Pelatnas pada era 1990. Salah satu prestasi ayah Bilqis itu menjadi juara dunia 1993 di tunggal putra. Joko Supriyanto dikenal sebagai atlet dengan gaya cool, tidak meledak-ledak saat bertanding.

Selain mewarisi gaya ayahnya, permainan Bilqis sekilas juga mirip dengan gaya ibunya, Zelin Resiana, yang pernah masuk dalam tim putri Indonesia yang menjuarai Uber Cup 1994 dan 1996.

"Tekniknya Bilqis seperti bapaknya, cool, tidak meledak-ledak dan petarung seperti ibunya," kata Yoppi.

Dia menerangkan, Bilqis telah mengikuti latihan di PB Djarum sejak tiga tahun lalu. Selama ini dia memang menunjukkan bakat yang cukup menonjol.

"Terakhir dia juara tunggal putri di Bahrain Open tahun 2022," jelas dia.

Reaksi ibunda Bilqis

Sementara itu, kemenangan Bilqis disambut bahagia oleh orang tuanya. "Saya sendiri nggak nyangka juga, ya kaget juga. Ya senang," kata ibunda Bilqis, Zelin Resiana, saat ditemui di rumahnya Dusun Brontokan, Desa Danurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Rabu (11/5).

Zelin mengungkap sempat kontak dengan Bilqis pada Selasa (10/5) malam. Saat itu Bilqis memberinya kabar akan berlaga keesokan harinya. Kemudian banyak yang memprediksi Bilqis akan kalah. Dia kemudian memberi pesan-pesan khusus untuk putrinya itu.

"Kalau prediksinya lawan Jepang itu ya di atas kertas semua orang ya kalah, tapi saya bilang sama anak saya. Persoalan kalah menang itu bukan wilayah kita, ternyata anak saya pun ngalahin itu," ujarnya.

Untuk itu, sebelum Bilqis berlaga, Zelin berpesan untuk percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya. Dia menilai Bilqis memiliki teknik yang bagus sehingga sudah seharusnya percaya diri.

"Saya selalu bilang kamu punya kemampuan, punya teknis yang bagus. Ya ini saja kepercayaan diri nggak bisa dibeli. Mungkin setelah ini, dia mungkin pede (bertambah)," tuturnya.

Zelin mengungkap, Bilqis justru pertama kali mengenal bulutangkis dari sang kakek. Dirinya mengaku awalnya tidak menginginkan putrinya itu berkarier sebagai pemain bulutangkis.

Bersama sang suami, Joko Supriyanto, Zelin, yang sempat merasakan juara dunia Piala Uber 1994 dan 1996, sepakat tidak mengajari Bilqis bulutangkis.

"Dia (Bilqis) lahir di sini (Magelang). Masa kecil di sini nggak pengin dia badminton. Saya nggak pengin dia badminton, cukup saya saja. Bapaknya (suami) juga nggak mau," kata Zelin.

Zelin menceritakan Bilqis sempat mengenyam pendidikan sampai kelas II SD Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang. Kemudian, setelah itu pindah ke Solo sampai kelas IV SD dan kelas V SD kembali menuju Magelang.

Saat itulah, lanjut Zelin, sang kakek Sumeri berkeras mengenalkan raket kepada cucunya. Jadilah Bilqis yang belum pernah memegang raket sama sekali, diajari bermain bulutangkis oleh sang kakek.

"'Yakin anakmu nggak dikenalin badminton?' 'Nggak, Pak'. Bapak saya nggak terima, pulang sekolah di depan sini diajari. Anaknya (Bilqis) antusias ngajak bermain kakungnya," kenang Zelin.




(aku/aku)


Hide Ads