Warga peternak sapi dan kambing di lereng Gunung Merapi di Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, resah. Pasalnya beberapa pekan terakhir marak ternak mati dan sakit-sakitan terindikasi penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Ternak yang sakit merata, hampir di setiap RT ada. Kebanyakan demam sama akhir-akhir ini (marak kasus) penyakit kuku dan mulut," kata Kadus 1 Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Lamdoto kepada detikJateng, Rabu (11/5/2022).
Menurut Lamdoto, kejadian itu baru beberapa pekan, dan ternak warga tersebut mayoritas berupa sapi. Ada yang mati dan ada yang akhirnya bisa sembuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada yang mati dan ada yang sembuh. Ada juga kambing yang mati dan juga ada kambing juga sembuh," jelas Lamdoto.
Lamdoto menyebut jumlah ternak yang di Desa Tlogowatu belum sempat didata. Sebab baru hari ini ada pengumuman soal penyakit PMK tersebut.
"Untuk jumlah belum bisa dijelaskan, karena baru tadi ada share pengumuman kewaspadaan PMK. Nanti jika butuh data bisa diusahakan, satu peternak bisa lebih dari satu ekor yang sakit," lanjut Lamdoto.
Kejadian itu belum dilaporkan ke dinas terkait. Sebab, warga baru tahu ada pengumuman kewaspadaan PMK itu hari ini.
"Tadinya sebelum ada share di grup relawan desa, mungkin warga yang ternaknya sakit menduga cuma miliknya. Tapi ternyata setelah di-share banyak yang komen, jadi mungkin jumlahnya banyak," tutur Lamdoto.
Haryanto, warga Desa Bumiharjo, Kecamatan Kemalang mengatakan ternak miliknya berupa sapi indukan sakit, dan dua kambing mati.
"Tempat saya sapi dalam kandungan mati karena induknya sakit. Dua kambing saya juga mati, usia dewasa" ucap Haryanto kepada detikJateng.
Tidak hanya di desanya, kata Haryanto, desa lain pun mengalami kejadian seperti itu. Ada yang mati dan sembuh.
"Desa lain juga ada. Tempat adik saya sapi bunting juga mati. Di Dusun Narum, Desa Tlogowatu juga ada induk mati demam dan anaknya hidup," kata Haryanto.
Terpisah, Kabid Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Klaten, Triyanto, menjelaskan sudah mendapatkan laporan kejadian tersebut. Tim di lapangan sudah mengecek.
"Sudah kita cek oleh teman teman-teman di daerah. Hanya biasa, itu kembung dan di Klaten belum ada penyakit PMK," ungkap Triyanto pada detikJateng saat dihubungi.
(rih/ams)