Berolahraga sambil menjalankan sunnah Rasul dilakukan para remaja Desa Kasilib, Kecamatan Wanadadi, Banjarnegara. Mereka berlatih panahan sembari menunggu waktu berbuka puasa.
Mereka memanfaatkan lahan kosong berukuran 20x100 meter di sekitar permukiman mereka. Pekarangan itu pun mereka sulap menjadi area panahan lengkap dengan sasaran tembaknya.
Salah satunya Putri yang menilai ada kesamaan antara olahraga panahan dengan ibadah puasa. Menurutnya berlatih panahan tak hanya melatih konsentrasi tapi juga melatih dalam mengendalikan emosi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau di panahan ini kita dilatih untuk bisa mengendalikan emosi. Sama seperti puasa. Kita harus bisa mengendalikan emosi. Terlebih olahraga itu merupakan sunnah Rasul," ujar Putri saat ditemui di Desa Kasilib, Rabu (6/4/2022).
Instruktur panahan di Desa Kasilib, Herman, mengatakan ngabuburit panahan dilakukan setiap hari selama Ramadan. Biasanya olahraga panahan ini digelar mulai pukul 15.30 WIB hingga menjelang azan magrib.
"Ngabuburit panahan setiap hari ada yang ke sini. Dari jam setengah 4 sampai mau magrib. Selain mengasah bakat anak, juga untuk menunggu waktu azan magrib," kata Herman.
![]() |
Alat-alat yang dibawa di antaranya busur, dan anak panah. Sementara jarak dengan target beragam, mulai dari 10 meter hingga 40 meter.
"Jaraknya ada yang 10 meter, terus 15 meter 20 meter dan 40 meter. Biasanya mereka ke sini sudah membawa alat, tetapi kalau tidak di sini ada beberapa busur dan anak panah," terangnya.
Herman menambahkan selain warga Desa Kasilib, pihaknya juga mempersilakan bagi warga lain yang ingin bergabung sambil menunggu waktu azan magrib.
"Kalau ada warga luar desa yang mau gabung ngabuburit di sini boleh saja. Silakan tinggal datang ke sini waktunya sore hari," pungkasnya.
(ams/sip)