AKBP Irene Ayu Anggraini merupakan Kabag Reformasi Birokrasi Polri yang bertugas di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Polwan yang bertugas sebagai Kabag sejak 2012 itu menjadi salah satu kandidat Hoegeng Awards 2022.
AKBP Irene dinilai merupakan sosok polisi berintegritas. Selama sepuluh tahun menjabat, dia juga mendorong integritas di lingkungan kerja.
"Saya sebagai Kabag Reformasi Birokrasi Polri Polda DIY hanya berusaha melaksanakan peran sesuai amanah yang diberikan. Sepuluh tahun menjabat bidang tersebut tidak mudah," kata AKBP Irene saat dihubungi wartawan, Rabu (6/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanita kelahiran Surabaya itu menceritakan apa yang dilakukannya masih jauh dari sempurna. Namun, dalam setiap pekerjaan dilakukannya dengan menanamkan nilai-nilai integritas.
"Saya merasa tidak ada apa-apanya. Hanya melaksanakan kewajiban dimana ada mentor yang selalu support saya membimbing saya untuk terus maju membangun integritas Polri. Beliau Kombes Indarto yang menjadi role model untuk terus berjuang membangun integritas," ungkapnya.
AKBP Irene pun sering turun langsung untuk memantau sistem pelayanan publik. Mulai dari polres hingga polsek untuk memastikan setiap masyarakat bisa mendapatkan pelayanan tanpa dibeda-bedakan.
"Kita harus memberikan pelayanan publik yang prima. Kita ngecek ke polres pelayanan publiknya seperti apa. Kita punya standar seperti apa, standar yang ditentukan oleh kementerian seperti ini, kita sharing membimbing mereka melakukan kontroling kalau kesulitan kita bantu, kita ingatkan terus. Kita memberikan contoh siapapun orangnya bisa kita layani dengan baik," bebernya.
![]() |
Menurutnya, integritas merupakan tata nilai yang memang sudah menjadi etika organisasi Polri. Dalam bertugas, dia menekankan nilai integritas itu sembari menunjukkan ke rekan anggota Polri lain.
"Nilainya apa ya kejujuran, keadilan kemudian tidak menyimpang, sesuai aturan, tidak menyimpang dari kode etik, kemudian menunjukkan itu ke rekan yang lain dan memotivasi mereka membangun unit kerja ke pelayanan masyarakat," katanya.
Irene sadar, publik perlu dilayani dengan maksimal. Pihaknya pun berupaya untuk memastikan pelayanan sesuai dengan standar dan tanpa pilih-pilih. Nilai itu lah yang menurutnya harus ditanamkan untuk membangun zona integritas.
"Seandainya pelayanan tidak bagus kita juga yang mengalaminya karena nanti kita bakal pensiun, miris juga kalau pelayanan publiknya milih-milih kan tidak enak. Padahal semua masyarakat punya hak yang sama," kata dia.
Daftarkan Kandidat Penerima Hoegeng Award 2022 di Sini!
Untuk membangun zona integritas itu, kompetensi anggota juga harus ditingkatkan. Apalagi zaman berkembang sangat cepat dan Polri juga harus menyesuaikan kondisi.
"Tuntutan masyarakat pasti akan meningkat sesuai dengan perkembangan. Kalau tidak dipacu kita nanti ketinggalan," ucapnya.
Irene juga kerap melakukan pengecekan ke polsek secara mendadak. Selain itu, dia juga pernah melakukan pengecekan di polsek maupun polres dengan pakaian biasa agar tidak dikenali anggota dan mendapatkan data yang riil di lapangan.
"Juga kita masuk tanpa dikenal orang, nanti datanya kita infokan ke pimpinan. Kita tugasnya membina, membimbing, mengetuk dari dalam agar bisa berubah," ucapnya.
"Semoga semakin banyak tahu, paham dan terampil melaksanakan integritas sesuai tupoksi masing-masing," pungkasnya.
Artikel ini adalah bagian dari rangkaian acara Hoegeng Awards 2022. Polisi yang diceritakan dalam artikel ini merupakan salah seorang yang diusulkan pembaca sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2022. Pembaca detikcom bisa mengusulkan anggota polisi kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 melalui link berikut ini: Hoegeng Awards 2022
(ams/mbr)