Selebgram Yeni Ame yang dipaksa turun dari taksi online di Stasiun Poncol Kota Semarang, Minggu (27/3) pagi lalu, juga merupakan seorang penyanyi dangdut. Yeni Ame mengaku sedang mempersiapkan single terbarunya.
"Kemarin (Minggu) saya ke Semarang karena ada agenda photo session untuk peluncuran single saya yang terbaru. Judulnya Bomat, Bodo Amat," ujar Yeni Ame saat dihubungi detikJateng, Selasa (29/3/2022).
Yeni mengatakan, single ketiga itu akan dirilis perdana di YouTube besok Rabu (30/3). "Genrenya popdut (pop dangdut). Di YouTube saya kerja sama dengan label BW Record," kata Yeni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yeni mengatakan, sesi pemotretan di Semarang itu dilakukan di sebuah studio foto yang berjarak sekitar empat kilometer dari Stasiun Poncol. Karena sesi foto itu hanya berlangsung sehari, Yeni sengaja berangkat sendirian dari Jakarta naik kereta api.
"Karena niatnya PP (pulang-pergi) dalam sehari, saya sendiri tanpa mengajak kru atau teman. Begitu selesai pemotretan di Semarang, saya langsung pulang ke Jakarta," kata Yeni yang selama ini tinggal di Jakarta.
Yeni mengatakan pemotretan di Semarang itu dilakukan di dalam studio. "Iya, indoor saja foto-fotonya. Karena konsepnya agak-agak nggak jelas, jadi nggak di outdoor," imbuh Yeni.
Yeni naik kereta api dari Jakarta pada subuh dan tiba di Stasiun Poncol sekitar pukul 09.30 WIB. Di Poncol, Yeni kemudian mencari taksi online. Dia minta dijemput di depan stasiun.
Sebelum taksinya berjalan, terjadilah peristiwa pemaksaan dirinya agar turun oleh seorang pria. Pria yang belakangan diketahui bernama Sisyanto (45) itu sehari-harinya bekerja sebagai orang yang mencarikan penumpang taksi di stasiun.
Demi menjaga suasana hatinya agar tidak memengaruhi hasil pemotretan, Yeni mengaku tidak mau berdebat dengan pria itu. Dia pun terpaksa turun dari taksi dan berjalan kaki sekitar 500-700 meter.
Saat turun dari taksi, Yeni sempat merekam pria yang memaksanya turun dengan kamera ponsel. Kemudian, dia mengunggah video pendek yang dilengkapi dengan unek-uneknya di media sosial sehingga viral.
"Terus taksi online itu jalan pelan di belakang saya. Selama jalan kaki keluar dari stasiun, koper dan tas harus saya bawa sendiri, tidak boleh ditaruh di bagasi. Setelah di luar area, baru saya bisa naik taksi itu menuju studio foto," ujar Yeni dengan nada kesal.
Atas peristiwa itu, usai pemotretan, Yeni memilih pulang ke Jakarta naik pesawat. "Sebenarnya jadi agak takut, sementara ini nggak mau ke Stasiun Poncol dulu. Kalau besok ada agenda ke Semarang mending bawa mobil aja lewat tol," kata Yeni.
Setelah video dirinya dipaksa turun dari taksi online itu viral, Yeni mengaku media sosialnya kebanjiran pesan dari pengikutnya.
"Mereka cerita pengalaman yang sama, dipaksa turun dari taksi online di Stasiun Poncol. Ada yang bilang dipaksa turun saat hujan deras, padahal sedang sama ibunya yang sudah tua," ungkap Yenni.
Diberitakan sebelumnya, video Yeni Ame saat dipaksa turun dari taksi online itu viral di media sosial, Minggu (27/3). Pada hari yang sama, polisi mengamankan Sisyanto (45), pria yang memaksa Yeni turun dari taksi.
Polisi meminta Siswanto membuat surat pernyataan maaf tertulis serta mewajibkan pelaku ikut apel di kantor polisi.
Kapolsek Semarang Utara Kompol Budi Abadi membenarkan terkait wajib apel yang dikenakan kepada Sisyanto. Dia akan mengikuti apel dua kali seminggu pada pagi hari. "Iya, wajib datang," kata Kompol Budi Abadi saat dimintai konfirmasi kemarin.
(dil/sip)