Pemerintah memperbolehkan mudik lebaran tahun ini. Kaum boro atau perantauan Wonogiri diprediksi akan mulai tiba di Wonogiri pada H-10 lebaran.
Koordinator Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri, Agus Hasto Purwanto, mengatakan, jika tidak ada perubahan peraturan terkait diperbolehkannya mudik tahun ini, diprediksi para warga perantauan Wonogiri bakal ramai pulang kampung.
"Biasanya H-10 lebaran sudah mulai ramai, paling tidak ya H-7. Sejak itu, mulai ada peningkatan penumpang kedatangan," kata Agus saat dihubungi detikJateng, Jumat (25/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara berdasarkan data Terminal Giri Adipura Wonogiri, pada momen lebaran 2021 lalu, jumlah penumpang kedatangan bus AKAP dalam kurun waktu 6-21 Mei (H-7 dan H+7), sebanyak 11.578 orang. Sedangkan jumlah penumpang keberangkatan sebanyak 14.614 orang.
Sedangkan pada momen lebaran 2020, perantau yang pulang ke Wonogiri jauh lebih sedikut. Jumlah penumpang kedatangan bus AKAP dalam kurun waktu 17 Mei - 1 Juni (H-7 dan H+7), sebanyak 1.463 orang. Sedangkan jumlah penumpang keberangkatan sebanyak 4.380 orang.
Diperbolehkannya mudik lebaran tahun ini disambut baik oleh komunitas kaum boro atau perantauan Wonogiri. Ketua Paguyuban Paseduluran Mudo-Mudi Wonogiri (Pandowo), Arrahman Yuli Hananto, memprediksi kenaikan jumlah pemudik tahun ini.
"Kami menyambut baik sinyal diperbolehkannya mudik tahun ini. Kemungkinan besar banyak kaum boro yang pulang kampung saat lebaran nanti," kata Yuli, sapaan akrabnya.
Meski diperbolehkan, lanjutnya, arus mudik pada tahun ini belum sebanyak arus mudik seperti sebelum adanya pandemi COVID-19. Namun, hal itu perlu melihat situasi maupun perkembangan di lapangan menjelang arus mudik.
Yuli mengatakan, kaum boro Wonogiri ada yang bekerja di sektor informal maupun formal. Di sektor informal, seperti pedagang bakso maupun jamu, mereka bisa mudik dengan fleksibel. Mereka bisa mudik mendekati lebaran ataupun sebelumnya.
"Beda dengan yang bekerja di sektor formal, seperti pabrik atau perkantoran. Kalau karyawan pabrik harus menyesuaikan jadwal libur atau jatah yang diberikan perusahaan saat lebaran nanti," ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang diterima Yuli, hingga saat ini banyak perusahaan di kawasan Jabodetabek yang belum mengeluarkan jadwal libur bagi karyawan pada momentum Idul Fitri tahun ini. Dimungkinkan, perusahaan masih menunggu kepastian kebijakan pemerintah terkait lebaran dan aturan turunannya.
(aku/sip)