Kadus Ungkap Momen Tersangka Teroris Kendal Tanya soal Pancasila di Pengajian

Kadus Ungkap Momen Tersangka Teroris Kendal Tanya soal Pancasila di Pengajian

Saktyo Dimas R - detikJateng
Jumat, 25 Mar 2022 17:19 WIB
Ilustrasi ISIS dan pengaruhnya di Indonesia.
Ilustrasi ISIS. Foto: Luthfy Syahban
Kendal -

Salah seorang tersangka teroris penyebar propaganda ISIS via media sosial asal Kabupaten Kendal, DK (24), disebut jarang ke masjid di lingkungan tempat tinggalnya. DK diketahui tinggal di Dusun Krajan RT 3 RW 2 Desa Tabet, Kecamatan Limbangan, Kendal.

Kepala Dusun Krajan, Ponidi, mengatakan DK sosok yang pendiam, tertutup dan jarang terlihat bersosialisasi atau sekedar ke masjid. Menurutnya, sikap DK tersebut terlihat suatu momen pengajian di masjid. Saat itu, DK menanyakan kepada ustaz tentang Pancasila dan kegunaan sumpah jabatan.

"Setelah pertanyaannya soal Pancasila dijawab ustaz, DK tidak pernah ke masjid lagi. Nggak tahu kenapa," kata Ponidi kepada wartawan, Jumat (25/3/2022). Namun, Ponidi tidak menjelaskan apa jawaban ustaz saat itu saat menerima dua pertanyaan dari DK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diberitakan sebelumnya, DK adalah satu dari lima tersangka teroris yang diduga pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Polisi menyebut mereka berperan di bidang media propaganda kelompok ISIS. Lima tersangka itu ditangkap Densus 88 Antiteror pada 9-15 Maret 2022.

Ponidi mengatakan, penangkapan DK oleh Densus 88 membuat kaget warga sekitar. Sebab, pemuda itu dikenal pendiam dan jarang keluar rumah.

ADVERTISEMENT

"Ayahnya sering ikut tahlilan dan aktif ke masjid. Beda dengan DK, anaknya. Kalau keluar rumah, paling ya mencari rumput dan ke sawah membantu orang tuanya," terang Ponidi.

Ponidi menjelaskan, DK adalah anak tunggal dari pasangan suami istri A dan M yang bekerja sebagai petani. DK merupakan lulusan salah satu SMK di Limbangan. Sebelum pandemi COVID-19, DK biasa berlatih memanah di samping rumahnya.

"DK kalau latihan memanah di samping rumah. Harga panahnya saja informasinya Rp 3 juta. Dia minta dibelikan orang tuanya dengan alasan mau ikut lomba memanah," jelasnya.




(dil/sip)


Hide Ads