Cerita pilu dialami Mbah Yatimah (80) asal Boyolali kehilangan tabungannya senilai Rp 6.650.000 di rumahnya. Uang tabungan itu raib ketika nenek sebatang kara itu didatangi tamu dua pria tak dikenal.
Kedua tamu misterius itu datang ke rumah Mbah Yatimah di Dukuh/Desa Bangkok, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali, Selasa (8/3) siang. Kedua pria misterius itu membawa sebungkus roti kering untuk oleh-oleh Mbah Yatimah dan langsung masuk ke dalam rumah dan tempat tidur nenek sebatang kara ini.
Kepada Mbah Yatimah, kedua pria itu mengaku dari Simo, Boyolali. Keduanya lalu duduk di tempat tidur dan mengapit Mbah Yatimah sembari mengobrol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Uangnya disimpan di sarung bantal ini, dimasukkan dua dompet. Yang satu dompet isi Rp 6 juta dan dompet satunya Rp 650 ribu. Hilang semua berikut dompetnya," kata keponakan Mbah Yatimah, Suryati, ditemui di rumah Mbah Yatimah, Rabu (9/3/2022).
Suryati menuturkan kala itu Mbah Yatimah menangis histeris dan bercerita jika uangnya hilang, dan baru saja ada tamu. Padahal uang itu dikumpulkan Mbah Yatimah selama bertahun-tahun dari bantuan para donatur, baik bantuan pemerintah maupun dermawan.
Suryati menuturkan saat ini kondisi Mbah Yatimah tidak bisa berjalan. Sehingga setiap hari kegiatan Mbah Yatimah hanya di dalam kamarnya dan di kebun sekitar rumah.
"Kondisi Mbah Yatimah nggak bisa jalan. Kalau kesehatannya, sehat. Tapi fisik jalan nggak bisa, dia jalannya merangkak," jelas Suryati.
Sehari-hari Mbah Yatimah tinggal seorang diri. Suryati yang tinggal berjarak sekitar 25 meter dari rumah Mbah Yatimah menjadi keponakan yang mengurus makanannya sehari-hari.
"Tinggal di rumah ini sendiri dari tahun 2011. Sebatang kara. Dulu ada ibunya, sudah meninggal. Mbah Yatimah nggak punya anak, nggak punya suami. Kebutuhan sehari-hari dari bantuan donatur dan bantuan itu yang mengelola saya," imbuh Suryati.
Mbah Yatimah menempati rumah sederhana, berdinding papan kayu, dan masih berlantai tanah. Rumah berukuran sekitar 6x7 meter itu juga beratap rendah. Rumah itu pun berdiri di tanah milik keluarganya.
Suryati menyebut selama ini Mbah Yatimah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Dia tercatat sebagai penerima bantuan langsung tunai (BLT), dan bantuan dari para dermawan.
Sosok Mbah Yatimah pun dikenal rajin beribadah. Dia juga diketahui tak pernah meninggalkan salat dan sering membaca selawat.
"Sering baca selawat sendiri," kaya Suyamto, yang rumahnya tak jauh dari rumah Mbah Yatimah.
![]() |
Suryati menambahkan, Mbah Yatimah juga kerap berpuasa. "Kemarin (Selasa) itu juga pas puasa," imbuh Suryati.
Usai peristiwa itu, Mbah Yatimah mengaku sakit hati karena uang yang dikumpulkan selama ini hilang diduga dicuri orang tak dikenal yang bertamu ke rumahnya. Namun dengan bantuan dari berbagai pihak, Mbah Yatimah mengaku ayem karena uang yang hilang sudah tergantikan.
"Saiki wis ayem atiku (sekarang hatiku sudah tenteram)," kata Mbah Yatimah.
Sementara itu, Kepala Desa Bangkok, Mohammad Soleh, mengatakan pihaknya sudah berusaha maksimal bersama warga sekitar dalam membantu kebutuhan hidup Mbah Yatimah sehari-hari. Sehingga mendapatkan kehidupan yang layak.
"Kita selaku Pemerintah Desa Bangkok sudah berusaha untuk kehidupan sehari-hari (Mbah Yatimah). Kita sudah mengoptimalkan untuk makan dan hidup layaknya sebagai warga desa seutuhnya. Bantuan dari pemerintah untuk BLT DD (dana desa), selama ada BLT juga kita anggarkan. Untuk kegiatan-kegiatan sosial yang lain juga kita anggarkan," ujar Soleh.
(ams/sip)