Sempat Viral, Penyebab Air Sumur Hitam Pekat di Pekalongan Terungkap

Sempat Viral, Penyebab Air Sumur Hitam Pekat di Pekalongan Terungkap

Robby Bernardi - detikJateng
Jumat, 04 Mar 2022 15:43 WIB
Warga Kelurahan Simbeng Kulon Pekalongan menunjukkan air yang menghitam.
Warga Kelurahan Simbeng Kulon Pekalongan menunjukkan air yang menghitam. (Foto: Robby Bernardi/detikJateng)
Kab Pekalongan -

Video nyanyian warga yang mengeluhkan air sumur warga Kelurahan Simbang Kulon berubah hitam pekat viral di Kabupaten Pekalongan. Hasil penelusuran petugas, tercemarnya air sumur ini disebabkan limpasan limbah batik hingga terserap oleh sumur warga.

"Ini saya sama pihak Dinas Perkim LH, pihak KOTAKU dan Pak Camat. Tadi sudah melakukan pengecekan ke lokasi," kata Maladi, Lurah Simbang Kulon, saat dihubungi detikJateng, Jumat (04/03/2022).

Dari hasil pengecekan tersebut, lanjutnya, air tercemar akibat saluran limbah belum terhubung dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah(IPAL) dari industri batik rumahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, saluran limbah belum terkonek dengan IPAL limbah, sehingga limbah mengendap di saluran dan mencemari pemukiman warga termasuk sumur-sumur warga yang dekat dengan saluran," ucapnya.

Agar ini tidak terus terjadi, Maladi berharap agar saluran IPAL bisa langsung disalurkan ke saluran limbah. "Solusinya ya harus secepatnya disalurkan ke IPAL limbah, agar ini tidak terjadi lagi," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Saluran limbah itu sebenarnya sedang dalam proses pembangunan, namun hingga sekarang belum bisa diselesaikan. Maladi melanjutkan, dari hasil cek di lapangan ditemukan 2 lokasi yang pembangunan salurannya belum tuntas sehingga limbah dari rumah tangga yang bercampur dengan limbah batik meluap ke sumur warga.

"Untuk itu penanganan yang harus segera dilakukan adalah penyelesaian proses pembangunan di 2 titik tersebut, yakni di gang 4 dan 3. Sehingga dengan demikian, nantinya saluran limbah bisa berfungsi dan agar aliran limbah dari rumah tangga dan limbah batik lancar," bebernya.

Ia masih meminta agar pelaksana pembangunan bisa secepatnya menyelesaikan dua titik yang menjadi penyebab saluran limbah yang baru belum bisa difungsikan.

Diwawancara terpisah, Sekda Kabupaten Pekalongan, Yulian Akbar menyebut proyek tersebut merupakan proyek pusat dari program kota tanpa kumuh (KOTAKU). "Ya itu program KOTAKU, program pusat yang ada di wilayah. Kita tanggungjawab bersama ketika ada persoalan yang muncul kita urai, kita akan undang satkernya balai prasarana pemukiman wilayah yang ada di Jawa tengahnya, pelaksananya dan konsultannya," kata dia.

Pihak Kelurahan, Dinas Perkim LH, Camat, saat melakukan pengecekan di lokasi pada Jumat (04/03/2022).Pihak Kelurahan, Dinas Perkim LH, Camat, saat melakukan pengecekan di lokasi pada Jumat (04/03/2022). Foto: dok. istimewa

Proyek tersebut diperkirakan baru sampai 70-80 persen yang akan berakhir di bulan Maret ini. "Sedangkan untuk penanganan darurat segera kami akan koordinasikan BPBD dan PDAM untuk air bersih. Saya koordinasikan air bersih. Ini penting buat warga," jelas Yulian.

Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang menunjukkan warga menyanyikan lagu berisi keluhan gegara air hitam pekat viral di media sosial. Air itu menghitam disebut gegara pencemaran limbah dan dikaitkan dengan pembangunan jalan.

Video viral itu berdurasi 1 menit 25 detik, dan berisi tentang keluhan warga terkait adanya air yang berwarna pekat, akibat tercemar limbah. Dalam video tersebut nampak warga menunjukkan jalan yang baru dibeton dan kemudian kondisi air di bak kamar mandi rumah.

Video tersebut juga diiringi curhatan warga sambil bernyanyi dengan mengubah lirik lagu yang berisi curhatan tentang air menghitam itu. Video tersebut diberi judul 'Nelongso Mergo Toyo' atau nelangsa karena air.




(aku/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads