Video nyanyian warga yang mengeluhkan air sumur berubah hitam pekat viral di Pekalongan. Warga menuding, tercemarnya air sumur ini disebabkan proyek saluran limbah batik dan limbah rumah tangga yang tak kunjung selesai.
Belasan sumur milik warga Kelurahan Simbang Kulon, Kecamatan Buaran, berwarna hitam dalam tiga bulan terakhir. Air sumur ini menghitam dipicu intensitas hujan yang tinggi.
Warga menduga hal ini terjadi akibat saluran limbah batik maupun limbah rumah tangga yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga melimpas ke pemukiman dan sumur milik warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama ini tidak pernah terjadi. Namun ini terjadi justru karena adanya proyek jalan dan saluran limbah batik dan saluran rumah tangga, yang belum juga selesai," kata Ketua RT 20 RW 07 Simbang Kulon, Ali Sukron (42).
Ali menuding, peristiwa tersebut terjadi karena adanya proyek saluran limbah dan saluran rumah tangga, yang tidak kunjung selesai. "Terjadi karena proyek belum selesai. Dan selama ini baru pertama terjadi. Air sumur kemasukan limbah batik. Biasanya limbah batik ada salurannya langsung ke sungai tidak seperti saat ini, tidak mengalir kemudian meresap ke pemukiman dan sumur warga," katanya.
Dijelaskan Ali, ruas jalan setempat memang terkena proyek saluran air. Di sisi kanan kiri jalan merupakan saluran air untuk pembuangan limbah air dari rumah tangga, sedangkan di tengah untuk saluran air khusus limbah batik.
"Semuanya belum bisa berfungsi karena belum selesai. Saluran lama pun tidak bisa mengalir. Padahal dalam beberapa pertemuan, seingat saya proyek ini harus kelar di akhir bulan Februari kemarin, dengan tenggang lama pengerjaan sebelas bulan. Tapi sampai awal bulan ini kok tidak ada kelanjutannya dibiarkan gitu saja dan belum bisa digunakan," jelasnya.
Diakuinya, rata-rata warganya merupakan perajin batik dan buruh batik. Sebelum adanya proyek itu, limbah batik ada saluran tersendiri. Namun karena adanya proyek, saluran limbah justru tidak ada bahkan mampet melimpas kemana-mana.
"Ya gimana ya saat ini warga pasrah. Warga juga banyak yang bekerja di bos-bos batik. Kan nggak enak semua jadinya. Ya kita berharap agar saluran itu bisa cepat selesai agar ini tidak terjadi lagi. Kasihan sumur-sumur warga," katanya.
![]() |
Pihaknya sendiri dan warga terdampak sumur menghitam, sedianya telah melaporkan ke pihak kelurahan. "Kita sudah laporan ke pihak kelurahan. Cuma kita diminta bersabar," kata warga Simbang Kulon, Mizbah.
Warga berharap agar pihak pemerintah memperhatikan keluh kesah warga yang sudah berbulan-bulan merindukan air bersih. "Warga sini semuanya pakai sumur, tidak ada pam atau ledeng. Dulu pernah ada pamsimas. Namun ya karena proyek itu, jalur pipa rusak tidak bisa dipakai," kata warga setempat, Ustaz Fahrudin.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang menunjukkan warga menyanyikan lagu berisi keluhan gegara air hitam pekat viral di media sosial. Air itu menghitam disebut gegara pencemaran limbah dan dikaitkan dengan pembangunan jalan.
Video viral itu berdurasi 1 menit 25 detik, dan berisi tentang keluhan warga terkait adanya air yang berwarna pekat, akibat tercemar limbah. Dalam video tersebut nampak warga menunjukkan jalan yang baru dibeton dan kemudian kondisi air di bak kamar mandi rumah.
Video tersebut juga diiringi curhatan warga sambil bernyanyi dengan mengubah lirik lagu yang berisi curhatan tentang air menghitam itu. Video tersebut diberi judul 'Nelongso Mergo Toyo' atau nelangsa karena air.
(aku/aku)