Penampakan Batu Andesit Desa Wadas, Harta Karun yang Bikin Panas

Penampakan Batu Andesit Desa Wadas, Harta Karun yang Bikin Panas

Rinto Heksantoro - detikJateng
Rabu, 23 Feb 2022 16:58 WIB
Batu andesit dari Desa Wadas.
Batu andesit dari Desa Wadas. Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng
Purworejo -

Desa Wadas menjadi target lokasi penambangan batu andesit untuk pembangunan Bendungan Bener, Purworejo, Jawa Tengah. Seperti apakah penampakan dan kriteria batu andesit Desa Wadas tersebut?

Beberapa waktu lalu, detikJateng menemukan batu andesit Desa Wadas yang akan digunakan untuk pembangunan Bendungan Bener. Batu andesit yang berbentuk bulat panjang dengan diameter sekitar 7 cm itu diketahui merupakan hasil pengeboran di lahan yang akan dijadikan sebagai lokasi kuari.

Beberapa bongkah batu andesit itu kemudian diambil oleh warga setempat dan disimpan di salah satu rumah warga.

"Nggih leres (betul), ini batu hasil pengeboran di Desa Wadas. Makanya batunya jadi seperti ini, panjang, karena dibor," kata Puji Mupangat (50) saat ditemui detikJateng di Desa Wadas, Rabu (23/2/2022) sore.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen Bendungan I Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, M Yushar Yahya Alfarobi, menjelaskan ada beberapa alasan kenapa batu andesit di Wadas yang diambil. Pertama, penentuan lokasi (penlok) sudah melalui studi dan ada beberapa alasan Desa Wadas terpilih, di antaranya soal volume andesitnya.

Kebutuhan kuari di Desa Wadas sesuai dengan penlok ada di 617 bidang atau sekitar 114 hektare. Di lahan seluas itu ada 40 juta meter kubik andesit. Namun, Yushar menjelaskan, yang dimanfaatkan untuk Bendungan Bener sekitar 15 juta meter kubik, dan itu diambil dari 60 hektare dari 114 hektare yang sudah ditentukan. Sedangkan sisa lahan lainnya untuk sabuk hijau.

"Di sana volumenya paling memadai. Sekitar 40 juta itu volume yang sangat memadai untuk dipakai di Bendungan Bener. Kedua, terkait spesifikasi batuannya, spesifikasi batuan itu yang paling cocok itu di Desa Wadas. Ketiga, jaraknya (Desa Wadas) paling efektif dari Bendungan Bener," kata Yushar saat dihubungi detikJateng, beberapa waktu lalu.

Yushar menambahkan, penambangan dilakukan sekitar 2-3 tahun atau sampai Bendungan Bener selesai dibangun. Setelah itu, tidak ada lagi penambangan dan reklamasi dilakukan agar bisa dimanfaatkan warga. Akan ada mekanisme serah kelola kepada masyarakat setelah penambangan rampung.

Seperti diketahui, batu andesit dari Desa Wadas dikabarkan untuk membuat pondasi bendungan. Penggunaan batu andesit yang terbentuk dari magma diklaim memiliki tekstur yang lebih seragam baik ukuran maupun massa dasarnya. Materialnya juga lebih kokoh untuk dijadikan bahan bangunan. Namun, Yushar belum bisa menjelaskan spesifikasi batuan andesit Desa Wadas secara detail.

"Terkait data teknis harus ada pengajuan tertulis ke Direktorat Bendungan atau PPID BBWS, karena tidak bisa sembarangan dirilis keluar," tandasnya.



Simak Video "Muhammadiyah Minta Aparat di Wadas Tak Lagi Berjumlah Banyak!"
[Gambas:Video 20detik]
(dil/ahr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT