Kisah Pilu Tulus Kehilangan 4 Anggota Keluarga di Kecelakaan Bus Bantul

Kisah Pilu Tulus Kehilangan 4 Anggota Keluarga di Kecelakaan Bus Bantul

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Senin, 07 Feb 2022 14:49 WIB
Enam orang korban kecelakaan bus pariwisata di Bantul dimakamkan dalam satu liang lahad di Sukoharjo. Prosesi pemakaman diiringi isak tangis anggota keluarga.
Proses pemakaman 6 korban kecelakaan maut Bantul, di Sukoharjo, Senin (7/2/2022). Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikJateng
Sukoharjo -

Tulus Rahmanto (37) kehilangan empat anggota keluarga sekaligus dalam kecelakaan maut bus wisata di Bantul. Anak sulung, ayah, ibu, dan neneknya, kini pergi untuk selamanya.

Tulus terlihat tegar selama proses pemakaman. Bahkan dia turun ke liang lahad hingga peti jenazah keluarganya terkubur.

Setelah pemakaman berakhir, barulah dia tak bisa menahan air matanya. Istri dan sejumlah saudaranya yang datang belakangan pun turut menangis pilu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlihat anak kedua Tulus yang bernama Alfino juga ikut ke makam. Terdengar suara Tulus dan beberapa keluarga menjelaskan kepada Alfino bahwa kakaknya, Arditya Revan Pratama (9) sudah tiada.

"Pasti terpukul. Saya hanya bisa ikhlas, mendoakan keluarga saya," kata Tulus ditemui di Balai Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Senin (7/2/2022).

ADVERTISEMENT

Tulus mengaku sempat tidak memperbolehkan anaknya ikut rombongan wisata karena sering mabuk perjalanan. Semula dia juga tidak memperbolehkan orang tuanya mengajak Revan karena keterbatasan kursi.

"Anak saya kan kalau masuk bus sering mabuk. Anak saya itu badannya besar, padahal kan cuma ada dua kursi. Tapi orang tua saya bilang nggak apa-apa nanti berdiri," kata Tulus. Namun, dia akhirnya memberi izin.

Tulus masih mengenang kejadian pada malam hari sebelum keberangkatan rombongan wisata. Revan sempat ingin dibelikan makanan ringan untuk dibawa berwisata. Namun Tulus belum bisa membelikan.

"Kemarin (malam) saya rapat, setelah selesai rapat ternyata sudah tutup, belum sempat saya belikan. Pagi harinya saya sempat bertemu orang tua saya, Revan boleh ikut," ujar dia.

Tulus sendiri mengaku tidak pernah mengikuti kegiatan wisata yang digelar perusahaan konveksi di Mranggen, Polokarto. Menurutnya, perusahaan tersebut dimiliki oleh kerabatnya.

"Pemiliknya masih saudara dengan saya. Memang biasa mengajak keluarga ikut wisata," ujar dia.

Adapun empat anggota keluarganya yang meninggal ialah nenek Paryono Kasinem (75), ayah Sugiyo Loso Diharjo (60), Parjiyem (54), dan anaknya Arditya Revan Pratama (9). Selain itu, ada dua kerabat lain dari Wonogiri yang tewas dalam peristiwa yang sama, yakni Sumarno (55) dan Iswanti (46)

"Kalau dua orang yang dari Wonogiri itu masih kerabat tapi jauh, dimakamkan di Wonogiri," ujarnya.

Empat anggota keluarganya yang meninggal tersebut dimakamkan bersama dua orang korban lain yang merupakan tetangganya, yakni Sri Wahyudi (45) dan Aviana (12). Keenamnya dimakamkan dalam satu liang lahad di TPU Gedong, Desa Mranggen, hari ini.




(rih/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads