Sedimen bercampur sampah kayu menumpuk di hulu Sungai Dengkeng, tepatnya di bawah Jembatan Soka, Desa Kragilan, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten. Pada musim hujan, tebalnya sedimentasi dan sampah kayu itu dikhawatirkan terbawa arus ke hilir dan menyebabkan banjir.
"Gantiwarno merupakan wilayah hulu, sehingga sedini mungkin sampah kita bersihkan agar tidak sampai ke hilir dan memicu banjir," kata Sekretaris Kecamatan Gantiwarno, Sri Yuwana Haris Yulianta, kepada detikJateng, Minggu (6/2/2022).
Hilir Sungai Dengkeng meliputi Kecamatan Bayat, Cawas, Karangdowo, dan berujung ke Sungai Bengawan Solo. Selama ini Jembatan Soka menjadi salah satu lokasi untuk memantau potensi banjir. Di sekitar jembatan itu BPBD memasang CCTV untuk mengecek debit air di hulu.
Haris mengatakan, tebalnya sedimentasi itu terjadi karena alur sungai di bawah Jembatan Soka menjadi tempuran alias titik pertemuan air dari wilayah perbukitan selatan Gunungkidul DIY dan Gunung Merapi.
![]() |
"Ditambah sampah selama musim hujan, menumpuk di bawah jembatan. Hari ini kita bersihkan," papar Haris. Menurut dia, sedimentasi dan sampah kayu itu volumenya cukup banyak. "Sedimentasinya saja ada kalau cuma satu truk, belum sampah kayunya," kata Haris.
Selama pembersihan, imbuh Haris, sampah kayu dari pertemuan dua arus itu cukup banyak. "Tadi beberapa kayu cukup besar, kita tarik dengan tambang. Ada yang panjangnya sampai tiga meter lebih," ungkap Haris.
Pembersihan sedimen dan sampah kayu itu dikerjakan oleh forum Relawan Gantiwarno (Forega) bersama TNI, Polri, serta masyarakat sekitar. Sebelumnya, kegiatan serupa dilakukan di saluran sipon Desa Jabung. "Di Soka ini kegiatan kedua, sebelumnya di Desa Jabung," ujar Haris.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Klaten, Sri Winoto, mengimbau masyarakat tetap waspada. Sebab, hujan diperkirakan masih terjadi sepanjang Februari.
"Puncak hujan diperkirakan bulan Februari ini. Masyarakat tetap diminta waspada, pemantauan dan pembersihan alur sungai terus kita lakukan," ungkap Winoto kepada detikJateng.
(dil/ahr)