Mengunjungi Desa Estetik di Ciamis yang Dibangun Komunitas Pengusaha

Dadang Hermansyah - detikJabar
Jumat, 05 Jul 2024 07:00 WIB
Desa estetik di Kabupaten Ciamis dengan terowongan besi (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis -

Sebuah lingkungan desa di Kabupaten Ciamis ini beda dari yang lain, sehingga menarik untuk dikunjungi. Desa ini memiliki terowongan besi yang menarik dan monumental bernama Jembatan Gaspol.

Adalah Desa Sukamulya, Kecamatan Baregbeg. Jalan mulus di desa ini nampak estetik. Di beberapa titik terdapat sejumlah halte dan papan penunjuk jalan yang terbuat dari besi, mirip seperti di daerah perkotaan.

Di beberapa lokasi di sepanjang Jalan Desa Sukamulya ini juga ada beberapa taman dengan ornamen tabung besi yang berdiri kokoh. Ada juga ruang terbuka hijau lengkap dengan spot selfie, bangku-bangku dan arena bermain anak.

Paling menarik dari desa ini adanya terowongan besi dengan nama Jembatan Gaspol. Banyak warga luar wilayah sengaja datang hanya untuk melihat dan berswafoto dengan latar jembatan tersebut.

Usut punya usut wajah desa yang estetik itu dibangun oleh komunitas pengusaha dengan anggota hingga 100 pengusaha bernama Replika (Remaja Peduli Kampung Halaman) dan komunitas Gaspol (Gerakan Anak Sukamulya Opsih Lingkungan).

"Pertama biar yang rantau ke kota ingat lagi kampung. Kalau kampung dibangun dengan rapi, bersih, orang perantau tidak lagi merasa pulang kampung tapi suasananya sama. Intinya ini kami bangun supaya ingat kampung," ujar H Abun Bunyamin, Presiden Komunitas Replika, Kamis (4/7/2024).

Desa estetik di Kabupaten Ciamis dengan terowongan besi (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)..

Pria yang biasa disapa Haji Abun ini menjelaskan, pembangunan desa itu berasal dari sumbangan para pengusaha warga sendiri yang merantau. Sumbangan itu tidak dipatok alias seikhlasnya.

Hal itu dilakukan karena jiwa persatuan yang kuat, para pengusaha menyadari semua berusaha sama-sama dari bawah, sehingga tinggal berusaha untuk membangun kampung halaman.

"Sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain," kata Haji Abun.

Terkait terowongan besi yang viral, Haji Abun menjelaskan, terowongan atau Jembatan Gaspol itu sebetulnya dibuat dari besi limbah bekas gulungan plat. Kemudian disatukan dengan cara pakai las hingga membentuk terowongan.

Tak hanya itu saja, sejumlah ornamen taman dan halte yang ada di sepanjang Jalan Desa Sukamulya itu dibuat dari besi dari perusahaan Haji Abun.

"Bahan bakunya dari saya, lalu dibangun oleh warga komunitas Gaspol. Bikin desa jadi indah. Justru desa juga ikut bangga yang jelas pembangunan tidak tumpang tindih," ungkapnya.

Bangun Desa untuk Cegah Tawuran Antar Kampung

Abun menjelaskan, warga Desa Sukamulya mulai banyak yang merantau ke luar daerah seperti kawasan Jabodetabek di tahun 70-an. Namun setelah sukses, mereka jarang ada yang pulang ke kampung halaman. Tak jarang dari mereka pulang ketika meninggal dunia dan hanya untuk dimakamkan saja.

"Pada tahun 2012, kami sepakat para pengusaha berjumlah 100 pengusaha membuat komunitas. Memang didominasi pengusaha besi baja. Ada juga pengusaha kerupuk dan lainnya," tuturnya.

Haji Abun menjelaskan, awalnya komunitas Replika saja yang didirikan. Namun komunitas Replika lebih banyak bergerak di bidang sosial dengan menyantuni 400 jompo, 130 anak yatim, 20 ustaz, imam masjid, guru ngaji. Itu dilakukan rutin setiap bulan.

Sedangkan komunitas Gaspol didirikan oleh Haji Ade yang merupakan kakak Haji Abun. Komunitas ini lebih fokus kepada pembangunan infrastruktur desa. Anggotanya 90 persen adalah warga kampung yang hobinya bersih-bersih lingkungan.

Haji Abun menyebut membangun desa ini juga dalam upaya mencegah terjadinya tawuran. Di mana zaman dulu, di kampungnya sering terjadi perselisihan antar kampung atau antar RT gegara turnamen olahraga atau hal lainnya.

"Memajukan desa supaya tidak ada tawuran. Kalau dulu ada antar RT. Ke Jakarta merantau cari duit, pulang bangun lembur. Saya juga dulu termasuk orang yang jarang pulang paling 1 tahun sekali, tapi sekarang alhamdulilah sering," ujar pria pemilik dua pabrik besi PT Baja Alam Nusantara, Bogor dan PT Berlian Baja Nusantara, Tangerang.




(mso/mso)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork