Pengertian Isra Miraj dan Kisah di Baliknya

Pengertian Isra Miraj dan Kisah di Baliknya

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Rabu, 07 Feb 2024 12:10 WIB
Masjid Al-Aqsa
Masjid Al-Aqsa (Foto: (istimewa/madain project))
Bandung -

Isra Miraj merupakan peristiwa perjalanan spiritual yang dilalui Rasulullah SAW. Isra Miraj menjadi momen penting dan bersejarah, sehingga umat muslim selalu menyambut hari peringatan Isra Miraj setiap tahunnya.

Rasulullah SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsa kemudian dibawa ke langit ke-7 untuk diperlihatkan sebagian dari kebesaran Allah. Dari peristiwa Isra Miraj itu juga turun perintah untuk melaksanakan salat 5 waktu untuk dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW dan seluruh umatnya. Simak berikut pengertian hari Isra Miraj beserta kisahnya.

Pengertian Hari Isra Miraj

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebut sesuai ejaan Bahasa Indonesia yakni Isra Mikraj, merupakan peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa, langsung ke Sidratulmuntaha (di langit ketujuh). Perjalanan dilakukan pada malam hari yang menghasilkan perintah salat lima waktu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini benar adanya, bahwa pada malam hari Rasulullah berangkat dari Masjidilharam di Makkah ke Masjidilaqsa di Baitulmaqdis dengan kendaraan burak. Syofyan Hadi dalam bukunya yang bertajuk Kisah Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW, menulis perjalanan Isra' dan Mi'raj dijelaskan Allah SWT pada dua surat berbeda di dalam al-Quran. Perjalanan Isra' (perjalanan bumi) disebutkan dalam Surat Al Isra [17] ayat 1:

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

ADVERTISEMENT

Artinya: "Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Mahamendengar lagi Mahamengetahui."

Sementara itu, kisah miraj (naik ke langit) disebutkan Allah SWT dalam surat al-Najm [53] ayat 13-18.

Artinya: "Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (13) (yaitu) di Sidratil Muntaha. (14) Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (15) (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratilmuntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. (16) Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. (17) Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar. (18)"

Kisah di Balik Hari Isra Miraj

Sebagai umat muslim, sudah seharusnya mengetahui peristiwa Isra Miraj ini untuk menambah keimanan dan ketakwaan. Berikut ini rangkuman perjalanan Isra Miraj seperti dikutip dari kajian Ustaz Khalid Basalamah.

Perjalanan Rasulullah ke Langit ke-7
Isra dan Miraj sendiri memiliki arti kata masing-masing, yaitu:

الإِسْــــــــرَاءُ : هُوَ تَوَجُّهُ النَّبِيِّ ﷺ لَيْــــــــــلًا مِنَ الْمَسْــجِدِ الْحَـــرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصٰى

Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsha.

الـمِعْـــــرَاجُ : هُوَ صُعُوْدُ النَّبِيِّ ﷺ إِلَى الْعَالَـمِ الْعُلْوِيِّ وَ فِيْهِ فُرِضَتِ الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ

Miraj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW ke alam yang paling tinggi ( Sidratul Muntaha) dan di sanalah salat lima waktu diwajibkan.

Sebelum melakukan perjalanan Isra Miraj, terjadi pembelahan dada Nabi Muhammad SAW oleh malaikat Jibril. Ini adalah peristiwa kedua pembelahan dada Nabi Muhammad SAW oleh Jibril, dimana yang pertama adalah saat Nabi Muhammad SAW masih kecil dan tinggal bersama Halimah Tusadiyah.

Adapun pembelahan dada ini adalah untuk mempersiapkan Nabi Muhammad sebelum dibawa melihat sesuatu yang luar biasa.

Nabi Muhammad SAW pergi dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsha menggunakan Buraq. Diriwayatkan Buraq ini adalah kuda putih bersayap, namun umat muslim tidak perlu mengilustrasikan dan membayangkan. Buroq ini memiliki kecepatan yang tak bisa dibayangkan, satu kali kaki menapak langsung sampai ke tujuan.

Sesampainya di Masjid Al Aqsha, Rasulullah SAW menambatkan Buraq-nya kemudian beliau melakukan salah dua rakaat dan menjadi imam yang makmumnya adalah para nabi dan malaikat-malaikat Allah SWT.

"Seperti apa pelaksanaan salatnya, Wallahualam. Yang jelas alam tu," tutur Ustaz Khalid.

Kemudian, bersama malaikat Jibril, Nabi Muhammad SAW diajak naik ke langit pertama. Ini ringkasan apa saja yang dilihat Nabi Muhammad di lapisan langit.

Kisah di Langit ke-1

Di langit pertama, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan laki-laki berbadan tinggi mencapai 60 siku ke langit (sekitar 27 meter). Saat menoleh ke kanan laki-laki itu tersenyum, namun saat melihat ke sebelah kiri ia menangis.

"Selamat bertemu wahai anak yang soleh dan nabi yang soleh," kata laki-laki tersebut saat melihat Nabi Muhammad SAW.

"Siapakah dia," tanya Nabi Muhammad SAW.

Ia ternyata adalah Nabi Adam AS yang merupakan manusia dan nabi pertama. Saat ia melihat ke sebelah kanan ia melihat keturunannya yang masuk surga sementara saat ia melihat ke sebelah kiri ia melihat keturunannya yang masuk neraka. Karena itu ia tersenyum dan menangis.

Kisah di Langit ke-2

Saat tiba di langit kedua Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yahya AS dan Nabi Isa AS. Disana Nabi Muhammad SAW disapa "Selamat datang wahai saudaraku yang saleh."

Kisah di Langit ke-3

Di langit ketiga, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yusuf AS. Di sana Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa benar ia telah diwarisi setengah kegagahan dunia.

Kisah di Langit ke-4

Di langit keempat Nabi Muhammad SAW bertemu dengan nabi yang pertama kali menulis menggunakan pena dan menjahit pakaian yaitu Nabi Idris AS. "Selamat datang saudaraku, nabi yang saleh," sambut Nabi Idris pada Rasulullah SAW.

Kisah di Langit ke-5

Di langit kelima Rasulullah SAW bertemu oleh Nabi Harun AS. "Selamat bertemu wahai Nabi yang saleh dan saudaraku yang saleh." sambut Nabi Harun AS.

Kisah di Langit ke-6

Di langit keenam Nabi Muhammad oleh Nabi Musa AS. "Selamat bertemu wahai nabi saleh dan saudaraku yang saleh." sambut Nabi Musa.

Kisah di Langit ke-7

Di langit ke 7 Nabi Muhammad SAW bertemu dengan laki-laki tua yang sedang bersandar di Baitul Ma'mur. Nabi Muhammad menanyakan siapakah laki-laki yang bersandar itu, ia adalah Nabi Ibrahim AS.

Batitul Ma'mur yakni tempat tawaf para malaikat yang setiap harinya dimasuki oleh tujuh puluh ribu malaikat.

Perintah Salat

Ketika telah sampai di langit ketujuh, Nabi SAW ingin naik satu tingkatan langit lagi akan tetapi malaikat Jibril tidak bisa mengantarkan lebih jauh lagi.

"Saya hanya bisa mengantarkan sampai di sini," kata malaikat Jibril.

Naiklah Nabi Muhammad ke Sidratul Muntaha yang keindahannya tak bisa digambarkan. Sidratul Muntaha adalah tempat di atas langit ke-7 dan di dekatnya ada surga tempat tinggal. Nabi Muhammad tak lepas pandangannya dan terkagum-kagum dengan kebesaran Allah SWT.

Kemudian di sanalah cahaya Allah SWT memenuhi Sidratul Muntaha hingga menjadi sangat indah dan tidak tergambarkan. Allah berbicara pada Nabi Muhammad SAW tanpa perantara yang memerintahkan tentang kewajiban salat.

Awalnya diperintahkan 50 waktu salat. Ketika Nabi SAW baru turun sampai di langit keenam bertemulah dengan Nabi Musa beliau menanyakan, "Apa yang telah dikatakan Allah untukmu,?" Nabi Muhammad menjawab, "Salat lima puluh waktu dalam sehari semalam."

"Kembalilah dan minta keringanan kepada tuhanmu, karena sungguh umatmu lemah dan tidak akan sanggup melakukannya" kata Nabi Musa. Kemudian kembalilah Nabi Muhammad menemui Allah SWT untuk meminta keringanan sampai berkali-kali sehingga salat lima puluh waktu tersebut menjadi lima waktu dalam sehari semalam.

Hingga akhirnya menjadi salat lima waktu dan pahalanya setara dengan salat lima puluh waktu.

Begitu pentingnya salat hingga perintah turunnya Allah berikan langsung di tempat yang begitu mulia yakni di Sidratul Muntaha.

Setelah selesai, Nabi Muhammad SAW punkembali pulang ke Makkah diantar Malaikat Jibril dengan menggunakan Buroq.

Tujuan Perjalanan Isra Miraj

Isra Miraj terjadi pada 27 Rajab tahun ke-11 dari kenabian Rasulullah, dimana saat itu Rasulullah berusia 51 tahun. Atau jika dalam kalender masehi, terjadi pada tahun 621. Namun kapan terjadinya Isra Miraj ini masih ada sejumlah pendapat ulama.

Tujuan utama dari peristiwa Isra' dan Miraj ini adalah untuk menjemput perintah shalat fardhu yang lima waktu. Salah satunya agar Nabi Muhammad SAW melihat sebagian tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Selain itu, Allah SWT ingin menghibur Nabi Muhammad SAW yang memang ketika itu sedang berduka, dengan mengajak ke rumah Allah karena di situlah ada ketenangan dan keamanan. Pada buku Kisah Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW juga disebutkan perjalanan isra' dan miraj menurut satu riwayat terjadi pada malam Senin 27 Rajab tahun kesepuluh kerasulan Rasulullah.

Ketika itu dalam waktu bersamaan, beliau ditinggal dua sosok yang paling dicintainya yaitu Khadijah isteri tercinta dan Abu Thalib paman yang merawat dan melindunginya sejak usia 8 tahun. Tahun itu dikenal sebagai tahun duka cita ('am al-huzni) bagi Nabi SAW, ditambah lagi dengan meningkatnya intimidasi dan perlakuan buruk yang diterima Nabi SAW dari kaum kafir Quraisy.

Syofyan Hadi sebagai penulis buku Kisah Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW menjelaskan dalam bukunya, bahwa perbedaan tempat penyebutan kedua peristiwa ini oleh Allah SWT dalam dua surat berbeda memberikan isyarat bahwa kedua perjalanan ini adalah dua mu'jizat yang berbeda. Jika isra' adalah perjalanan yang merupakan mukjizat yang tidak satupun penduduk bumi yang mampu melakukannya, maka miraj adalah perjalanan luar bisa dan merupakan mu'jizat yang penduduk langitpun tidak akan mampu melakukannya.

Sebab, disebutkan bahwa Jibril hanya mampu berjalan menemani Nabi SAW sampai Sidratul Muntaha, sementara perjalanan berikutnya hanya Nabi Muhammad SAW yang bisa melakukannya untuk bertemu langsung dengan Tuhan di tempat yang hanya diketahui Allah SWT dan Nabi SAW saja.

Nah detikers, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai perjalanan Isra Miraj dan kisah di baliknya. Semoga kita bisa khusyu' menjalankan ibadah sholat dan memetik hikmah dari perjalanan suci Rasulullah tersebut.




(aau/tey)


Hide Ads