Mengenal Ki Kandeg, Maestro Wayang Wong Asal Cirebon

Mengenal Ki Kandeg, Maestro Wayang Wong Asal Cirebon

on - detikJabar
Minggu, 24 Nov 2024 13:00 WIB
Ki Kandeg.
Ki Kandeg. (Foto: Ony Syahroni/detikJabar)
Cirebon -

Nama Ki Kandeg mungkin sudah tidak asing di dunia kesenian wayang wong khas Cirebon. Ia adalah seorang maestro dalam kesenian tersebut.

Ki Kandeg merupakan seorang tokoh seniman asal Cirebon, Jawa Barat. Ada beragam kesenian yang ditekuni Ki Kandeg, salah satunya kesenian wayang wong.

Kiprah Ki Kandeg telah membawa wayang wong Cirebon melanglangbuana. Ia telah membawa dan memperkenalkan kesenian wayang wong ini hingga ke mancanegara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi tentang sosok Ki Kandeg ini dapat dijumpai di Museum Topeng Cirebon. Museum tersebut berada di Balai Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon.

Pada keterangan yang terdapat di museng topeng Cirebon, disebutkan Ki Kandeg merupakan tokoh sentral dalam kesenian topeng, khususnya wayang wong.

ADVERTISEMENT

Ki Kandeg merupakan tokoh kesenian ternama sejak tahun 1960-an. Ki Kandeg wafat pada tahun 1991 di usianya yang ke-87.

Semasa hidup, Ki Kandeg kerap dijuluki sebagai maestro dalam kesenian wayang wong. Ia juga merupakan pendiri sanggar seni Setiya Negara yang beralamat di Desa Suranenggala Lor, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon.

Dalam perjalanannya di dunia seni, Ki Kandeg telah membawa dan memperkenalkan kesenian khas Cirebon ke luar daerah bahkan hingga ke luar negeri.

Setelah Ki Kandeg wafat, kesenian wayang wong dan keterampilan seni ukir kedok kemudian dilanjutkan oleh murid-muridnya. Seperti Ki Akhmad Sarda, Ki Dama Narsika, Ki Sukarya, Ki Tamsur, Ki Sujana Priya dan Ki Akhmad Anani.

Adapun sanggar seni Setiya Negara yang didirikan Ki Kandeg, saat ini dilanjutkan oleh cucunya, Wawan. Saat ini, Wawan menjadi penerus dari Ki Kandeg.

Menurut Wawan, Ki Kandeg merupakan seorang seniman yang menggeluti beberapa bidang kesenian. Mulai seni ukir kedok atau topeng, hingga kesenian wayang wong.

"Intinya kalau beliau itu seorang seniman," ucap Wawan saat menjelaskan tentang sosok Ki Kandeg atau Mama Kandeg, belum lama ini.

Dari berbagai kesenian yang digeluti oleh Ki Kandeg, ada yang menurut Wawan cukup sulit untuk dipelajari, seperti macapat misalnya. "Sebenarnya perbedaannya tipis sekali antara macapat, kidung dan sinden. Jujur saya sebagai pewarisnya (Ki Kandeg) belum mampu," kata Wawan.

Khusus untuk wayang wong, Ki Kandeg telah menampilkan kesenian tersebut hingga ke luar negeri. Ki Kandeg pernah tampil di beberapa negara. "Kalau di wayang wong, Mama Kandeg itu bisa jadi dalang, bisa juga jadi pemerannya. Mama juga pernah menampilkan wayang wong di beberapa negara. Dan lebih banyak di negara-negara eropa," kata Wawan.

Sebagai sang cucu, Wawan berusaha untuk terus melestarikan kesenian wayang wong melalui sanggar seni Setiya Negara yang didirikan Ki Kandeg. "Kebetulan memang saya cucu terdekatnya. Kalau saya fokusnya lebih ke wayang wong. Tapi saya juga belajar tari-tarian yang lain," kata Wawan.

Saat ini, Wawan mengaku memiliki sekitar 30 murid. Rata-rata, kata dia, murid-murid yang belajar di sanggar seninya adalah anak sekolah mulai dari tingga SD hingga SMA.

Wawan menjelaskan, wayang wong sendiri merupakan kesenian yang menampilkan cerita melalui permainan peran. Kemudian, dalam kesenian ini juga terdapat pemain gamelan, termasuk seorang sinden sebagai pengiring musik.

Sama seperti namanya, wayang wong merupakan kesenian yang dimainkan oleh orang sebagai tokoh pewayangannya. Setiap pemain atau pemeran dalam kesenian wayang wong ini menggunakan topeng sesuai dengan karakter yang sedang dimainkan.

Selain itu, dalam kesenian ini juga terdapat seorang dalang yang berperan mengatur jalannya cerita.

"Dalam wayang wong ini ada pemeran, ada dalang, ada sinden dan pemain musik. Dan dari penampilan yang paling mencolok, di kita itu pakai topeng. Kemudian dalam kesenian wayang wong di kita juga pakai dalang," kata Wawan.

"Jadi ketika pertunjukan si pemeran itu tidak berdialog atau berkata-kata. Yang bercerita adalah dalang," kata dia menambahkan.

Menurut Wawan, cerita-cerita yang biasa ditampilkan dalam pertunjukan wayang wong khas Cirebon ini antara lain adalah cerita Mahabharata dan Ramayana.

(orb/orb)


Hide Ads