Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi angkat bicara menanggapi keluhan warga terkait keberadaan stockpile batu bara di kawasan Pelabuhan Cirebon. Warga protes karena timbunan batu bara tersebut telah menyebabkan polusi dan mengganggu kesehatan.
Agus menegaskan pihaknya tidak memperkenankan adanya stockpile batu baru di kawasan Pelabuhan Cirebon. Terkait dengan hal itu, Pemkot Cirebon telah menerima surat rekomendasi dari DPRD agar tidak ada lagi stockpile di kawasan Pelabuhan Cirebon.
Selain itu, kata Agus, Pemkot Cirebon telah beraudiensi dengan masyarakat yang ada di sekitar pelabuhan. Khususnya warga RW 01 Pesisir Selatan, Kelurahan Panjunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah menerima surat rekomendasi dari DPRD untuk tidak diperkenankan lagi adanya penimbunan atau stockpile batu bara di kawasan pelabuhan. Kita juga sudah beraudiensi dengan masyarakat, khususnya (warga) RW 01," kata Agus Mulyadi di Kota Cirebon, Sabtu (31/8/2024).
Menurut Agus, Pemkot Cirebon telah mengirimkan surat kepada Pelindo dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Cirebon. Pemkot Cirebon meminta agar stockpile batu bara yang ada di kawasan Pelabuhan Cirebon ditutup.
Agus menerangkan, terkait keberadaan stockpile di kawasan Pelabuhan Cirebon sebenarnya sudah ada kesempatan dari berbagai pihak. Kesepakatan itu dilakukan pada tahun 2016 silam.
"Ada kesepakatan di tahun 2016, bahwa Pelabuhan Cirebon sebagai pelabuhan bongkar muat batu bara itu diperbolehkan, diizinkan, sepanjang tidak dilakukan penimbunan atau stockpile di pelabuhan," kata Agus.
"Sehingga kita kembali ke kesepakatan pada tahun 2016. Bahwa pada prinsipnya kegiatan bongkar muat batu bara di Pelabuhan Cirebon masih bisa diizinkan, sepanjang tidak melakukan penimbunan atau stockpile di situ. Karena itu yang sangat mengganggu," sambung Agus.
Atas dasar itu, Pemkot Cirebon meminta agar stockpile batu bara di kawasan Pelabuhan Cirebon dapat ditutup. Menurut Agus, pihaknya telah mengirim surat ke Pelindo maupun KSOP Cirebon terkait dengan hal tersebut.
"Kita sudah mengirimkan surat. Poinnya adalah kesepakatan 2016. Kedua, kita ingin menutup stockpile atau penimbunan batu bara di Pelabuhan Cirebon. Kita kirim surat ke KSOP dan Pelindo untuk bisa menutup kegiatan penimbunan atau stockpile batu bara," kata Agus.
Sebelumnya, sejumlah warga RW 01 Pesisir Selatan, Kelurahan Panjunan melakukan aksi demo di depan pintu masuk Pelabuhan Cirebon. Warga mengeluhkan keberadaan stockpile batu bara karena berdampak buruk bagi kesehatan.
M Jamal selaku koordinator aksi mengatakan, demo yang dilakukan oleh warga merupakan aksi lanjutan. Sebelumnya, warga telah melakukan aksi serupa dengan tuntutan yang sama, yakni penutupan stockpile batu bara.
"Ini demo lanjutan. Sebelumnya kami juga sudah melakukan aksi demo," kata Jamal, Rabu (28/8/2024).
"Maka hari ini (Rabu, 28 Agustus) kami kembali melakukan aksi demo untuk tuntutan kami yang belum terpenuhi," ujar Jamal.
Sementara itu, Rasih, salah seorang warga yang ikut dalam aksi demo tersebut mengungkapkan dampak buruk dari stockpile batu bara yang ada di kawasan Pelabuhan Cirebon. Ia menyebut, stockpile batu bara itu telah menimbulkan debu yang mengotori rumah-rumah warga. Selain itu, kata dia, debu batu bara itu juga telah mengganggu kesehatan warga. Termasuk anak-anak.
"Di rumah saya debu batu baranya banyak. Kaki juga sampai item (hitam). Karena kan debunya banyak di lantai. Anak-anak juga pada batuk," kata dia.
(dir/dir)