Di sebuah gedung sederhana yang berdiri dekat pesisir Pantai Juntinyuat, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, terdengar riuh suara anak-anak. Suara mereka mengalahkan desiran ombak yang berlarian ke pantai. Anak-anak ini penuh antusias keluar dari gedung Taman Kanak-kanak (TK) Mutiara, menuju lapangan dengan semangat yang terpancar jelas dari wajah mereka.
Dalam barisan yang tak terlalu rapi, anak-anak ini tampak gembira mengikuti pelajaran dari guru. Mereka bermain dan bernyanyi sambil sesekali melakukan gerakan-gerakan yang melatih kecerdasan otak. Namun, perhatian mereka kerap teralihkan oleh tumpukan tanah liat di dekat jejeran bibit mangrove yang tersusun rapi.
Pada Selasa (27/8/2024), sebanyak 22 anak dari TK Mutiara di Blok Karangpandan, Desa Juntinyuat, mendapat pelajaran yang tak biasa. Mereka belajar tentang pembibitan mangrove, sebuah pengalaman baru yang dibalut dengan rasa penasaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengajarkan biar anak-anak itu kan mencintai lingkungan. Karena kita lokasinya di dekat pantai kan biar tahu fungsi mangrove itu apa gitu terus juga menjaga biar tidak membuang sampah sembarangan," kata Kepala TK Mutiara Juntinyuat, Lina Sulastri.
Rasa penasaran anak-anak yang berusia 4 hingga 5 tahun ini tak terbendung. Mereka berlari-larian penuh semangat saat teman-teman dari Pertamina Gas menunjukkan tanah liat dan bibit mangrove. Tanpa ragu, mereka memasukkan tanah liat ke dalam botol kap, meski tangan dan seragamnya menjadi kotor.
Tanah liat yang menempel di tangan dan baju tidak mengganggu kegembiraan mereka. Anak-anak ini tetap asyik membuat media tanam mangrove, sebuah pengalaman yang sangat berbeda dari kegiatan di dalam kelas.
"Nggak mau," kata Arifin saat diminta berhenti oleh guru.
"Begitu namanya anak-anak yah. Tapi Alhamdulillah mereka senang gitu dengan adanya kegiatan ini," ujar Lina.
Diharapkan, semangat dan antusiasme anak-anak ini akan terus melekat dalam memori mereka hingga dewasa nanti. Dengan menanamkan rasa cinta terhadap lingkungan sejak dini, mereka diharapkan akan menjadi generasi penerus yang peduli terhadap kelestarian alam, terutama di sekitar pantai yang setiap tahun semakin tergerus oleh ombak.
Kegiatan ini juga sangat relevan mengingat sepanjang pantai dari Kecamatan Juntinyuat hingga Kecamatan Balongan terdapat jalur pipa yang dikelola oleh PT Pertamina Gas (Pertagas). Upaya menjaga lingkungan pantai melalui pembibitan mangrove menjadi semakin penting.
(iqk/iqk)