Wisata Teras Cikapundung di Antara Nostalgia dan Cinta Lingkungan

Wisata Teras Cikapundung di Antara Nostalgia dan Cinta Lingkungan

Wisma Putra - detikJabar
Kamis, 02 Jan 2025 08:00 WIB
Teras Cikapundung
Teras Cikapundung (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Libur sekolah dalam rangka Nataru tinggal beberapa hari lagi. Bagi warga Kota Bandung yang masih bingung mencari tempat liburan atau warga luar Kota Bandung bingung mau berwisata kemana saat mengunjungi Kota Bandung, Teras Cikapundung bisa jadi opsi.

Teras Cikapundung berlokasinya di Jalan Siliwangi atau lokasinya tidak jauh dari hutan kota Babakan Siliwangi. Kawasan Teras Cikapundung ini biasanya dikunjungi warga yang ingin mencari suasana tenang dari hiruk pikuk aktivitas sehari-hari.

Jika Anda mengunjungi Teras Cikapundung, suasana tenang akan Anda rasakan. Apalagi saat melihat aliran Sungai Cikapundung yang akan membuat kepala Anda dingin walau hanya dilihat saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, setiap akhir pekan atau seperti saat ini di libur panjang ada pagelaran Pencak Silat di amphiteather yang dapat menghibur para pengunjung.

Tak hanya itu, pengunjung juga dapat berswafoto di jembatan merah yang menghubungkan amphitheater ke tepi Sungai Cikapundung dan tepi Sungai Cikapundung ini dapat digunakan para pengunjung untuk bercengkrama dengan keluarganya.

ADVERTISEMENT

Siapapun yang datang ke tempat ini akan merasa tenang karena lokasinya masih alami, banyak pepohonan hijau dan rindang. Kawasan ini juga dapat dikatakan merupakan salah satu ruang terbuka hijau (RTH) yang ada di Kota Bandung.

Masih ingat di benak Engkus, warga Ciumbuleuit yang kini usianya sudah 63 tahun. Kawasan Teras Cikapundung dulunya merupakan tempat dia bersama teman-teman kecilnya bermain dan belajar.

"Bermain ya bermain di pinggiran sungai gitu, kalau belajr di sini bukan baca buku atau menulis dan menghitung, saat main di pinggiran Sungai Cikapundung kitra belajar mencari makan sendiri alias menangkap ikan," kata Engkus membuka perbincangan saat dijumpai di Teras Cikapundung, Rabu (1/1/2024).

Teras CikapundungTeras Cikapundung Foto: Wisma Putra/detikJabar

"Dulu mah waktu kecil, selain berenang kita juga mancing cari ikan, ikannya banyak dan besar-besar, lokasinya itu yang di dekat pemukiman, ya masih di sini-sini juga, namanya juga masih satu aluran Sungai Cikapundung," tambah Engkus saat bersantai di tribun amphitheater di Teras Cikapundung.

Engkus menyebut, anak-anak sekarang sudah susah ditemui bermain di sungai. Menurut Engkus, kalau pun ada pasti dimarahi oleh orang tuanya.

"Jarang banget, saya justru senang kalau anak-anak main di sungai. Dulu kan kalau anak-anak yang dekat sungai mainnya di sungai, dekat hutan ya di hutan, dekat pantai, danau ya gitu. Sekarang mah yang tinggalnya dekat sungai, sawah dan lainnya, mainnya kemana? kalau gak ke HP ya ke game," ungkap Engkus.

Menurut Engkus, anak-anak bermain di sungai atau alam lainnya itu penting. Supaya anak-anak itu mencintai alam.

"Gini aja ya, karena anak-anak sudah dilarang main di sungai atau di laut, sebut saja. Ketika ada sampah di sungai sampai laut, anak-anak itu akan masa bodoh, tapi kalau mereka sudah terbiasa main di alam, mereka pasti akan menjaga alam itu, karena itu tempat main mereka,'' jelasnya.

"Tapi kalau perlu sama orang tuanya juga, agar sama-sama mencintai lingkungan biar kita semua bisa bantu pemerintah dalam menangani sampah," terangnya.

Salah satu pengunjung lainnya, Witri (27) mengatakan, dia datang dari Ciparay, Kabupaten Bandung ke Teras Cikapundung untuk mengajak anak dan suaminya bermain.

"Bertiga aja sama anak dan suami. Main-main tipis aja, enak tempatnya nyaman dan saya sudah sering datang kesini, kalau Bahasa Sundanya 'tiis ceuli, herang panon', nyaman pokoknya," ujar Witri.

Menurut Witri, semasa dia masih berkuliah di salah satu universitas di Jalan Tamansari, dia dan teman-temannya selalu mengerjakan tugas di Teras Cikapundung.

"Dulu sih saya gitu, ngerjain tugas di sini, enak sih tempatnya," ujarnya.

Apalagi kalau mengajak anak, menurut Witri, para orang tua bisa sekalian memberi edukasi kepada anak-anaknya.

"Ya edukasi tentang sungai, hutan dan kebersihannya, kalau mereka terbiasa dari kecil diajak ke alam, insya allah mereka bakal mencintai lingkungan nantinya," pungkas Witri.




(wip/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads