Upacara di Tugu Pensil, Cara Masyarakat Cirebon Kenang Jasa Pahlawan

Upacara di Tugu Pensil, Cara Masyarakat Cirebon Kenang Jasa Pahlawan

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Kamis, 15 Agu 2024 19:15 WIB
Prosesi upacara refleksi kemerdekaan
Prosesi upacara refleksi kemerdekaan. Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar
Cirebon -

Pekik merdeka terdengar lantang di Tugu Pensil, Jalan Siliwangi, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon. Sore itu, Kamis (15/8/2024) pukul 16.00 WIB, sejumlah elemen masyarakat berkumpul di lokasi tersebut untuk melaksanakan upacara refleksi kemerdekaan.

Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Cirebon Buntoro Tirto mengatakan upacara refleksi di depan tugu pensil merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun pada tanggal 15 Agustus. "Apalagi momentumnya kemerdekaan, di mana pemuda Kota Cirebon kala itu dengan segala risikonya sudah siap untuk melaksanakan kemerdekaan. Upacara refleksi ini sudah dilaksanakan secara rutin sejak 2016," tutur Buntoro, Kamis, (15/8/2024).

Upacara refleksi di tugu pensil, diikuti oleh berbagai macam elemen masyarakat di Kota Cirebon, dari mulai ormas, tentara, pemerintah daerah, serta perwakilan dari kalangan pemuda. Upacara refleksi dimulai dengan pembakaran kemenyan di depan tugu pensil, lalu dilanjut dengan acara sambutan dari ketua pelaksana, perwakilan veteran, perwakilan pejabat pemerintah daerah, dan orasi sejarah tentang tugu pensil, lalu ditutup dengan pembacaan doa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Veteran Kota Cirebon Haji Abdulrosyid menyambut baik acara upacara refleksi di tugu pensil di Kota Cirebon. Menurutnya, upacara refleksi ini dapat mengingat jasa para pejuang dan membangkitkan semangat kemerdekaan.

"Dalam pelaksanaan ini harapannya dapat menjadi semangat untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia, dan berharap pelaksanaan seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahun," tutur Abdurrasyid.

ADVERTISEMENT

Sejarah Tugu Pensil

Tugu pensil didirikan sebagai bentuk peringatan bahwa Cirebon pernah melaksanakan proklamasi terlebih dahulu. Kala itu, salah seorang pejuang kemerdekaan, Sutan Syahrir mendengar kabar tentang tanda kekalahan Jepang oleh sekutu.

Mengetahui bahwa Jepang akan kalah, Sutan Syahrir mendesak Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun, Soekarno menolak saran dari Syahrir. Alasanya, ditakutkan Jepang akan menyerang kembali Indonesia.

Mendengar penolakan dari Soekarno, Sjahrir tidak menyerah, sebagai seorang yang aktif dalam dunia pergerakan, Syahrir memiliki jaringan massa yang luas di berbagai daerah, termasuk Cirebon. Di Cirebon, salah satu yang aktif dalam dunia pergerakan adalah Dr Sudarsono, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Gunung Jati.

Mendapatkan informasi dari Syahrir, Dr Soedarsono langsung mengumpulkan para pemuda pejuang kemerdekaan, untuk berkumpul di Alun-Alun Kejaksan, Kota Cirebon pada 15 Agustus 1945 atau 7 Ramadan 1364, pukul 16:00 WIB. Ada sekitar 60 - 100 orang yang berkumpul kala itu.

Menurut pegiat sejarah Cirebon, Putra Lingga Pamungkas, meski secara resmi Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945. Menurut Lingga, lewat tugu ini, menjadi cerita unik tersendiri tentang perjuangan kemerdekaan di Cirebon.

"Di tugu proklamasi ada sebuah prasasti yang kurang lebih artinya untuk memperingati kemerdekaan 17 Agustus 1945. Jadi memang setelah disepakati 17 Agustus adalah kemerdekaan Indonesia bukan 15 Agustus. Tapi ini punya cerita unik bahwa Cirebon sudah mendahulukan proklamasi," pungkas Lingga.

(sud/sud)


Hide Ads