Karena Tarling Klasik Tak Akan Mati

Karena Tarling Klasik Tak Akan Mati

Devteo Mahardika - detikJabar
Senin, 12 Agu 2024 15:15 WIB
Mama Jana, tarling klasik dari Cirebon
Mama Jana, tarling klasik dari Cirebon. Foto: Sudirman Wamad
Cirebon -

Usai sang maestro tarling klasik Sudjana Partanain alias Mama Jana tutup usia beberapa waktu yang lalu. Maka timbul pertanyaan apakah kesenian musik asli asal Cirebon ini akan terus ada atau menghilang begitu saja.

Sampai akhirnya pertanyaan seperti itu ditepis jauh-jauh oleh Arif Muarif yang merupakan cucu dari Mama Jana. Arif bertekad melanjutkan perjuangan kakeknya untuk melestarikan tarling klasik.

Ia menegaskan, kesenian tarling klasik akan tetap ada di tangannya dan akan terus melanjutkan karya-karya tarling klasik melalui media sosial. "Ini tekad saya, karena memang sampai sekarang saya yang ngurus sanggar tarling klasik milik kakek saya (Mama Jana)," tegasnya kepada detikJabar, Senin (12/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyampaikan, sang maestro Mama Jana memiliki 4 orang anak. Namun tidak ada satupun dari anak-anaknya yang melanjutkan kesenian tarling klasik.

Oleh karena itu, ia menolak tarling klasik punah begitu saja usai ditinggalkan oleh sang maestro Mama Jana. "Iya memang nggak ada dari anak-anak Mama Jana yang melanjutkan, tapi saya cucunya siap melestarikan tarling klasik," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Ia secara pribadi akan melanjutkan kesenian tarling klasik. Bukan tanpa alasan, pasalnya sejak sekolah dasar sewaktu di Yogyakarta, Arif sudah dikenali dengan seni karawitan sehingga memiliki bekal seni musik tradisional yang mudah beradaptasi dengan tarling klasik.

"Jadi saat pulang ke Cirebon saya meyakini akan bisa melanjutkan seni tarling musik karena sudah sejak lama diajari juga oleh kakek saya," bebernya.

Tarling Klasik Musik yang Unik

Banyak yang menilai bila tarling klasik merupakan lantunan nada yang unik dari gitar yang dimainkan. Pasalnya, hanya dengan sebuah gitar bisa menghasilkan satuan nada semacam permainan musik gamelan.

Hal itu pun diakui oleh Arif yang menilai seni musik tarling klasik merupakan permainan alat musik yang unik dan keren. Karena nada yang ditimbulkan lebih dominan diisi oleh lantunan melodi yang merupakan transformasi alat musik gamelan ke alat musik modern yakni gitar.

"Dalam seni tarling klasik penyanyi bisa mengisi dengan lantunan lirik apa saja sesuai tema dan isi hati yang dirasakan sama penyanyi," jelasnya.

Arif menceritakan awal mula Mama Jana belajar kepada seorang asal Tiongkok yang mengenal gitar dan gamelan. Kemudian, mentransformasikan kedua alat musik itu. Mama Jana lantas menyempurnakan setiap petikan gitarnya menjadi melodi yang bervariasi.

"Mama Jana juga bisa memformulasikan karya seni musik menjadi satuan nada yang easy listening," kata Arif.

Ia menyampaikan Mama Jana sempat berpesan kepada dirinya supaya tarling klasik jangan sampai punah seperti album terakhir yang dirilis oleh Mama Jana pada tahun 2022 dengan judul Tanana Kubra yang bermakna jangan sampai sirna. Album ini menyiratkan tarling tidak akan punah, dan tidak akan bubar.

"Album terakhir Mama Jana itu memerlukan waktu yang panjang untuk perekaman dengan alat yang sederhana. Sampai akhirnya kini album teeakhir itu bisa didengar disejumlah platform digital," paparnya.

Ia berharap tarling dikenal sebagai tarling klasik, pasalnya saat ini tarling lebih dikenal dengan jenis lagu yang didominasi dengan musik dangdut dengan bahasa Cirebon. "Saya juga mengajak kepada seluruh pihak untuk bisa turut bersama-sama melestarikan musik tarling klasik yang yang sudah menjadi identitas Cirebon," pungkasnya.

(sud/sud)


Hide Ads