Video fenomena angin puting beliung mini atau yang dikenal angin puyuh ramai diperbincangkan netizen di media sosial. Putaran angin kecil itu jadi bahan mainan anak SD di Kabupaten Indramayu.
Seperti dilihat pada akun Instagram funnelmedia, Jumat (17/5/2024) sekitar pukul 14.30 WIB, tampak pada video berdurasi 1 menit 42 detik itu, angin dengan diameter kecil berputar di halaman Sekolah Dasar. Bahkan, terlihat ada beberapa anak sekolah yang mendekati putaran angin tersebut.
Dalam video dinarasikan fenomena itu terjadi di salah satu SD Negeri di Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu pada Sabtu (4/5). Rekaman CCTV tersebut beredar dan viral di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Puting beliung mini atau angin puyuh 'iblis debu' terekam CCTV saat muncul di depan Sekolah Dasar. Kejadian itu terjadi di SD Negeri 2 dan SD Negeri 5 Srengseng yang berlokasi di Jalan Raya Syeh Royani, Krangkeng, Indramayu pada Sabtu (4 Mei)," narasi dalam video tersebut.
Video itu kemudian menuai banyak like dan beragam komentar. "Emot angin : gini amat harga diri gue," tulis akun ogi***.
"Apa itu bahaya, itu hanya mainan bagi kami," tulis akun bang***.
Sementara, Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Kertajati, Dyan Anggraeny menyebut fenomena itu bernama dust devil. Ia menjelaskan angin itu terbentuk karena adanya pemanasan permukaan tanah yang signifikan dibandingkan area sekitarnya. Biasanya terjadi pada kondisi cuaca sekitar yang cerah, langit biru, awan sangat sedikit dan pada area yang cukup lapang.
"Fenomena tersebut biasanya terjadi saat musim kemarau atau sudah lama tidak ada hujan disertai tanah mengering dan adanya panas yang cukup terik pada siang hari," kata Dyan dihubungi detikJabar.
Secara umum kata Dyan, dust devil di wilayah Indonesia tidak terlalu berbahaya. Karena tidak menimbulkan kecepatan yang signifikan.
Meski begitu lanjut Dyan, warga diimbau menghindari angin tersebut. Debu yang tersapu angin bisa menggangu mata dan pernapasan.
"Untuk di wilayah di indonesia tidak terlalu membahayakan, karena kecepatannya tidak terlalu signifikan, tapi tetap harus menjauh jika menemukan fenomena dust devil ini, karena adanya debu yang berterbangan yang dapat berbahaya untuk mata dan pernapasan," imbau Dyan.
Di sisi lain, masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan mulai terjadi di Kabupaten Indramayu. Hal itu juga bisa berpotensi menimbulkan angin kencang dan puting beliung.
"Jadi kalau transisi itu cuaca signifikan berpotensi terjadi angin kencang juga puting beliung," ujarnya.
Untuk angin puting beliung lanjut Dyan, tipis terjadi di wilayah Kabupaten Indramayu karena cuaca cerah dan tidak ada awan cumulonimbus.
"Biasanya awan cumulonimbus yang menimbulkan puting beliung. Kalau kayak gini (cuaca cerah di Indramayu) cuma angin kencang aja yang berpotensi terjadi kalau cerah," jelasnya.
(yum/yum)