Pemerintah Kabupaten Indramayu akan melakukan peningkatan pendidikan. Tak hanya soal mencerdaskan bangsa, namun juga memperhatikan kesejahteraan guru.
Hal itu diungkapkan Bupati Indramayu Lucky Hakim usai melaksanakan upacara Hari Pendidikan Nasional pada Jumat (2/5/2025).
"Kita lihat guru tuh bukan hanya sekedar mengajar. Tapi juga memberikan sauri tauladan dan memberikan contoh pembentukan karakter. Jadi tidak hanya cerdas secara intelektual tapi juga secara emosional dan spiritual. Karakter bangsa yang sesuai Pancasila," ujar Lucky Hakim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mengikuti program nasional. Lucky Hakim juga mengaku memiliki visi misi yang sejalan dengan pemerintah pusat.
Termasuk rencana penerapan bahasa asing (bahasa Jepang) untuk tingkat SMP sederajat. Hal itu untuk meningkatkan daya saing masyarakat di masa depan.
"Kalau itu memang kita harus bisa beradaptasi. Kita tentu tetap menjaga kekuatan lokal, kekuatan tradisional tapi kita juga harus beradaptasi bagaimana caranya bisa bersaing di kemudian hari," katanya.
Tidak hanya kemampuan bahasa asing. Persiapan skill juga menjadi harapan Bupati Indramayu. Sehingga, ketika masyarakat yang ingin ke luar negeri tidak hanya menjadi pekerja 'kasar'.
"Harapan saya kalau pemerintah provinsi berkenan mau untuk memberikan ekstra pelajaran bahasa asing (Jepang, Korea, atau Mandarin). Maka kami mendorong dari SMP selama 3 tahun, SMA atau SMK. Maka selama 6 tahun mereka sudah ditempa bahasa asing. Jadi begitu lulus sudah nggak ada lagi kursus bahasa selama 6 bulan sebelum berangkat ke Jepang atau Korea," tuturnya.
Problematika tentang kenakalan remaja pun menjadi rencana pembangunan pendidikan di Indramayu. Lucky menyebut kenakalan remaja saat ini lebih meningkat.
Dengan ragam kenakalan remaja atau pelajar tersebut, Pemda Indramayu akan bekerjasama dengan Kodim 0616 Indramayu untuk program pembinaan bagi anak ekstra nakal.
"Pemda tidak mampu sendiri maka bersama Forkopimda khususnya nanti ada program pembinaan anak-anak yang ekstra nakal itu dibina di Kodim," tegasnya.
Langkahnya, anak remaja yang nakal akan dibina secara militer. Hal itu agar generasi penerus tidak terjerumus ke dalam tindak kriminalitas dan berhadapan dengan hukum.
"Kita lakukan pencegahan. Pencegahan itu dimulai dari usia muda SMP SMA jangan sampai mereka tumbuh menjadi cikal-bakal kriminil yang handal jadi tadi sudah berkoordinasi dengan beliau," pungkasnya.
(dir/dir)