Bicara soal makanan di Kota Cirebon seolah tak ada habisnya. Di daerah berjuluk 'Kota Udang' ini, ada satu jajanan tradisional yang sangat menggugah selera. Teksturnya yang lembut berpadu dengan aroma smoky membuat makanan satu ini patut untuk dicicipi.
Namanya adalah kue lumpur. Jajanan ini terbuat dari bahan utama santan kental yang dicampur dengan telur dan juga tepung. Proses pembuatan jajanan ini pun terbilang unik.
Semua bahan yang telah diolah menjadi adonan dimasak di atas kompor dengan menggunakan cetakan khusus. Setelah semua cetakan telah terisi adonan, tahap berikutnya adalah meletakkan tungku berisi arang di bagian atas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses memasak demikian tidak lain agar kue dapat matang sempurna. Di sisi lain, adanya tungku berisi arang yang diletakkan pada bagian atas, membuat kue ini memiliki warna kecokelatan dan beraroma smoky ketika matang.
Kue lumpur merupakan jajanan yang memiliki rasa manis dan gurih. Rasa gurih dari kue ini berasal dari santan yang dijadikan sebagai bahan adonan.
Dalam setiap satu gigitan, Anda akan merasakan tekstur yang lembut saat menyantap jajanan ini. Soal rasa tidak perlu diragukan lagi. Bagi Anda yang ingin merasakan nikmatnya jajanan tradisional, kue lumpur bisa menjadi salah satu pilihan yang patut dicoba.
Di Kota Cirebon, salah satu tempat yang menjual kue satu ini adalah Kedai Kue Lumpur Ny. Eva. Sang pemilik kedai, yakni Eva Sofianti telah berjualan kue Lumpur sejak beberapa bulan lalu.
![]() |
Menurut Eva, kue lumpur sendiri sebenarnya adalah jajanan khas Sidoarjo, Jawa Timur. Rasanya yang nikmat membuat jajanan ini cukup digemari oleh masyarakat dari berbagai kalangan.
"Ini sebenarnya kue khas Sidoarjo. Ini adalah kue khas di sana," kata Eva saat berbincang dengan detikJabar di Cirebon, baru-baru ini.
Eva mengatakan dalam memasak kue lumpur memang ada cara khusus yang harus dilakukan. Untuk mematangkan adonan kue, sumber panas tidak hanya berasal dari kompor. Melainkan juga dari tungku berisi arang briket untuk diletakkan di atas cetakan dan menutup adonan kue.
Ia menjelaskan, proses memasak kue Lumpur ini hanya membutuhkan waktu sekitar 5 - 10 menit. Setelah dirasa matang, kue Lumpur pun siap disajikan.
"Supaya matang sempurna, proses masaknya memang harus pakai api atas. Dan bonusnya kita dapat aroma smokey. Untuk satu kali masak itu waktunya 5 - 10 menit baru bisa matang," kata Eva.
Jadi Makanan yang Diburu Jelang Buka Puasa
Eva menyebut, rasa manis dan gurih dengan aroma yang menggugah selera membuat jajanan satu ini cukup digemari oleh masyarakat. Termasuk masyarakat di Kota Cirebon.
Selain melayani konsumen yang datang langsung ke kedainya, Eva juga mengaku sering mendapat pesanan dari luar daerah. Seperti Bandung dan beberapa daerah lainnya. Dalam sehari, Eva mengaku bisa menjual sekitar 200 kue Lumpur.
"Peminat alhamdulillah. Udah sebulan ini saya sudah mulai kirim ke Bandung, Bekasi dan Jakarta. Sehari bisa (jual) 200-an (kue Lumpur)," kata Eva.
Selain di hari-hari biasa, kue lumpur yang dijual Eva pun menjadi salah satu makanan yang cukup diburu saat bulan Ramadan. Tidak sedikit masyarakat yang menjadikan jajanan ini sebagai menu untuk berbuka puasa.
"Bulan puasa juga alhamdulillah. Tapi kalau bulan puasa biasanya (konsumen) mesen dulu, nanti diambilnya kalau mau magrib," kata Eva.
Selain rasanya yang nikmat, kue lumpur buatan Eva pun dijual dengan harga yang cukup terjangkau. Untuk kue Lumpur dengan rasa original, Eva menjualnya dengan harga Rp 3.000. Sementara untuk kue lumpur yang dicampur dengan kelapa, harganya Rp 3.500.
Nah, bagi Anda yang penasaran ingin mencicipi nikmatnya kue lumpur khas Sidoarjo, bisa datang langsung ke kedai milik Eva. Lokasinya ada di Perumahan Griyawinangun Permai A2, Pecilon, Kabupaten Cirebon.
(sud/sud)