Objek wisata tertua di Kabupaten Kuningan kolam renang Cibulan di Desa Maniskidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan jadi tempat wisata menarik. Objek wisata yang diresmikan oleh Bupati Kuningan RAA Mohamad Achmad pada 27 Agustus 1939 ini banyak dikaitkan dengan mitos dan peninggalan Prabu Siliwangi yang melegenda.
Selain terkenal dengan kolam renang air alami yang sejuk dan kehadiran ikan dewa berukuran besarnya, objek wisata ini menawarkan daya tarik wisata religi yang tak kalah menarik. Di sini ada keberadaan tujuh sumur keramat dan lokasi petilasan tempat Raja Sunda Galuh Prabu Siliwangi bertapa kerap menjadi tujuan pengunjung untuk maksud mencari berkah hingga pengobatan alternatif berbagai penyakit lahir maupun batin.
Maman Suherman, salah satu petugas pengelola objek wisata Cibulan menuturkan, objek wisata Cibulan kerap dikaitkan dengan sosok legendaris Prabu Siliwangi. Konon di tempat ini Raja Sunda Galuh tersebut pernah bertapa dengan kawalan sejumlah prajurit kerajaan. Namun, perilaku para prajurit yang tak setia dan kerap membangkang titah Sang Raja membuatnya marah hingga mengutuknya menjadi ikan yang kini menghuni kolam Cibulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga, pengelola objek wisata Cibulan ini pun memberi perlakuan khusus terhadap ikan-ikan prajurit Prabu Siliwangi tersebut. Terutama jika ada ikan yang mati, maka pihak pengelola akan menguburkannya dengan terlebih dahulu membungkusnya dengan kain kafan.
"Sudah tradisi dari dulu. Kalau ada ikan dewa yang mati akan dibungkus dengan kain kafan. Itu saja, tidak ada ritual khusus lain," ungkap Maman belum lama ini.
![]() |
Namun demikian, Maman mengatakan, ikan besar penghuni kolam Cibulan sebenarnya jenis kancra bodas (Labeobarbus douronensis). Adapun nama Ikan Dewa, kata dia, hanyalah sebutan para pengunjung dari daerah Cirebon yang merupakan singkatan dari Gede dan Dawa yang artinya Besar dan Panjang.
Adapun nama Cibulan, Maman mengatakan, tidak ada kaitan dengan fenomena alam bulan purnama ataupun cahaya terang rembulan. Melainkan hanya istilah kata Bahasa Sunda yaitu Cai Kembulan yang berarti air yang muncul, keluar dan berkumpul.
"Makanya di sini banyak sumber mata air yang melimpah dan tidak pernah surut sekalipun saat musim kemarau. Selain dipakai untuk kolam renang, air Cibulan ini juga dimanfaatkan untuk irigasi dan PDAM," ungkap Maman.
![]() |
Ditambah keberadaan tujuh sumur keramat di sisi sebelah Barat kolam Cibulan yang ramai dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah. Tak sedikit dari mereka yang sengaja datang ke Cibulan hanya ingin masuk ke area sumur keramat tersebut untuk tujuan mandi, berwudhu atau sekedar mengambil airnya untuk kebutuhan pengobatan berbagai penyakit lahir maupun batin.
"Tak jarang yang sengaja datang malam hari, terutama malam Jumat Kliwon untuk melakukan ritual di lokasi dekat sumur kramat. Banyak yang meyakini air di sekitar petilasan Prabu Siliwangi ini membawa berkah dan berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit," ujar Maman.
Tujuh Sumur keramat tersebut, kata Maman, mempunyai nama dan khasiat tersendiri. Yaitu Sumur Kejayaan, Sumur Kemulyaan, Sumur Pengabulan, Sumur Cirancana, Sumur Cisadane (cita-cita), Sumur Kemudahan, dan Sumur Keselamatan.
![]() |
"Biasanya para peziarah akan mendatangi setiap sumur secara berurutan dari mulai nomor 1 Sumur Kejayaan hingga yang terakhir Sumur Keselamatan. Untuk khasiat, saya tidak tahu pasti karena ini soal keyakinan masing-masing. Katanya ada yang ingin sukses, minta jodoh ada juga yang mengambil air untuk siraman, mandi tujuh bulanan dan sebagainya," ungkap Maman.
Kini objek wisata Cibulan telah banyak mengalami perubahan. Sejumlah fasilitas wisata pun telah dibuat untuk memanjakan para wisatawan yang datang. Mulai dari kolam terapi, sepeda air hingga tempat makan yang nyaman dan menyenangkan.
(orb/orb)