.webp)
Kota Cirebon memiliki salah satu tempat wisata yang menyuguhkan keindahan panorama laut, namanya Cirebon Waterland atau Ade Irma Waterpark. Berbeda di tempat lain, Ade Irma Waterpark terletak di pesisir pantai yang langsung menghadap laut Kejawanan.
Kawasan wisata ini sempat menjadi primadona meski kini pesonanya mulai pudar dan ditinggal pengunjung. Pedagang makanan di Ade Irma Suryani Waterpark, Eli menuturkan, sepinya Ade Irma Suryani membuat penghasilannya berkurang drastis. Situasi ini dimulai saat pandemi COVID-19 melanda. Sejak saat itu, tempat ini tak lagi seramai dulu.
Jika dulu sedang ramai Eli mengaku mampu menghasilkan omzet hingga jutaan rupiah per hari. Tetapi pascapandemi, penghasilannya turun ratusan persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu kalau pas liburan lebaran bisa mencapai Rp 2-3 juta per hari, tapi kalau sekarang mah nyari uang Rp 100 sampai Rp 150 ribu aja susah," tutur Eli belum lama ini.
Eli sudah 6 tahun berjualan makanan dan minuman di Cirebon Waterland. Ada beberapa makanan yang dijualnya seperti nasi rames, empal gentong, seblak, dan berbagai macam minuman.
Dia mengenang, sebelum pandemi, ketika sedang ramai, penghasilannya mampu untuk melunasi utang modal untuk membuka warung. "Senang dulu mah, bisa buat bayarin hutang, buat jalan-jalan. Buat warung kaya gini kan butuh modal, alhamdulillah lunas," kata Eli.
Namun, sekarang penghasilan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bahkan tak jarang pula nombok. "Sekarang mah cuma buat makan sama bekal sekolah anak-anak aja, kadang aja nombok buat balik modal belanja lagi. Kebanyakan yang datang bukan dari pengunjung tapi dari kuli proyek sama orang buat SIM, nggak kaya dulu," tutur Eli.
Meskipun begitu Eli bersyukur karena berjualan di wisata Ade Irma Suryani Waterpark tidak dikenakan biaya sewa. Ke depan, ia berharap wisata Ade Irma Suryani kembali ramai seperti dulu. "Yah kita orang jualan mah harapannya maunya rame lagi, biar nambah pemasukan," pungkas Eli.
