Kabupaten Ciamis memiliki banyak motif batik Ciamisan yang cukup terkenal pada masa kejayaannya. Kini ada motif batik baru yang sedang naik daun dan digandrungi terutama oleh kalangan birokrat dan perangkat desa. Motif batik itu bernama Kembang Bungur.
Batik Motif Kembang Bungur lahir di Desa Jalatrang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis. Lahir dari keprihatinan kondisi Batik Ciamisan yang sempat berjaya kini telah meredup.
Baca juga: Upaya Mengembalikan Kejayaan Batik Ciamis |
Kepala Desa Jalatrang Dadi Haryadi dengan memanfaatkan desa mencoba membangkitkan Batik Ciamisan dengan caranya. Ia pun berinisiatif untuk membuat motif batik yang memiliki corak khas kedaerahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dadi menjelaskan Batik Kembang Bungur kaya dengan sejarah dan identitas. Merupakan kombinasi antara bunga pohon bungur dengan simbol kembang Cakra. Pohon bungur merupakan salah satu khas dari Desa Jalatrang, sedangkan kembang Cakra merupakan simbol yang ada dalam salah satu prasasti Kawali peninggalan Kerajaan Galuh. Hal ini menandakan bahwa motif batik ini khas dari Kabupaten Ciamis.
Di dalam batik motif kembang bungur ini terdapat beberapa ornamen seperti air mengalir dan tunggul Jalatrang untuk memperkuat identitas batik itu sendiri.
"Munculnya motif ini, di kami ada pohon bungur yang menjadi ciri khas di kampung bungur khas dari desa Jalatrang. Warna ungu juga khas Ciamis. Ini melengkapi motif batik ciamisan. Ini lahir dari tahun 2024 ini," ujar Dadi, Sabtu (19/10/2024).
![]() |
Dadi menggunakan anggaran desa untuk melatih ibu-ibu di Jalatrang cara membatik. Ia juga membuat rumah produksi batik di Kampung Bungur. Dadi juga berkolaborasi dengan pelaku yang ada di Rukun Batik, berkomunikasi.
"Sangat miris di Ciamis ini dikenal dengan batik Ciamisan tapi pelaku batiknya hampir punah. Jadi kami bertekad untuk membangkitkan kembali pengrajin batik yang ada di Kabupaten Ciamis," jelasnya.
Batik Kembang Bungur diproduksi dengan dua cara, ada batik cap dan batik tulis atau pun kombinasi keduanya. Untuk warna disesuaikan dengan pemesan, jenisnya satu warna dan dua warna.
"Untuk yang satu warna full kami pakai sistem cap, sedangkan untuk yang dua warna kombinasi dengan tulis. Warna tergantung pemesan," jelasnya.
Dadi mengklaim motif batik Kembang Bungur ini telah dipakai oleh berbagai kalangan. Dari mulai perangkat desa, kader PKK hingga penjabat Bupati Ciamis. Harganya dari mulai Rp 120 ribu sampai Rp 150 ribu tergantung warna, harga tersebut untuk satu kain ukuran baju atau sekitar 2,25 meter.
"Sudah diproduksi massal. Dipakai pak Pj Bupati Ciamis sewaktu menerima penghargaan di nasional dan provinsi. Ini salah satu kebanggaan. Pesanan juga sudah banyak dari desa-desa lain pesan ke kita. Sekarang sedang proses dipatenkan," tuturnya.
(iqk/iqk)