Ungkapan Rasa Syukur Nelayan Cirebon Melalui Tradisi Nadran

Ungkapan Rasa Syukur Nelayan Cirebon Melalui Tradisi Nadran

Ony Syahroni - detikJabar
Sabtu, 28 Okt 2023 18:15 WIB
Tradisi nadran di Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksaan, Kota Cirebon/
Foto: Ony Syahroni/detikJabar
Cirebon -

Nadran merupakan salah satu tradisi yang kerap dilakukan oleh para nelayan di sejumlah wilayah di Pantura Jawa Barat. Nadran atau sedekah laut ini adalah tradisi para nelayan sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil tangkapan setiap satu tahun.

Di Kota Cirebon, setidaknya ada beberapa kampung nelayan yang masih rutin menyelenggarakan tradisi ini. Salah satunya adalah wilayah Samadikun, Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon.

Sabtu 28 Oktober 2023, tradisi nadran pun kembali diselenggarakan oleh warga setempat. Khususnya oleh mereka yang sehari-harinya berprofesi sebagai nelayan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sama seperti di tahun-tahun sebelumnya, tradisi nadran yang digelar oleh nelayan di Kelurahan Kesenden ini terlihat dipadati oleh banyak warga. Mereka nampak antusias untuk mengikuti dan melihat secara langsung tradisi ini.

Ada beberapa rangkaian acara atau prosesi dalam tradisi Nadran ini. Tradisi tersebut dibuka dengan pengajian yang diikuti oleh para nelayan.

ADVERTISEMENT

Setelahnya, di antara para nelayan itu pun ada yang bergotong-royong menyiapkan ancak atau sesajen untuk ditempatkan dalam sebuah miniatur kapal. Sesajen itu di antaranya terdiri dari berbagai macam hasil bumi.

"Rangkaian acara sudah dimulai sejak tadi malam. Pertama itu pengajian dulu oleh temen-temen nelayan. Kemudian pembuatan ancak," kata Lurah Kesenden Ruliyanto kepada detikJabar saat ditemui di lokasi acara.

Saat pagi hari, ancak atau sesajen yang telah ditempatkan di dalam sebuah miniatur kapal itu kemudian dibawa ke makam sesepuh. Setelah prosesi itu selesai, miniatur yang berisi sesajen itu lalu diarak menuju laut.

"Ketika pagi, ancak (sesajen) itu dilepas dan diawali dengan doa. Kemudian ancak dibawa ke makam leluhur sebelum diarak menuju laut," kata Ruli.

Ada beragam kesenian budaya yang ikut mengiringi arak-arakan tersebut. Seperti burok, panggung musik dorong, dan lain-lain. Prosesi arak-arakan itu pun terlihat menjadi perhatian masyarakat.

Tidak sedikit masyarakat maupun pengendara yang berhenti untuk melihat dan mengabadikan momen itu menggunakan kamera handphone.

Prosesi Larung Sesajen di Tengah Laut

Tradisi nadran di Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksaan, Kota Cirebon/Tradisi nadran di Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksaan, Kota Cirebon/ Foto: Ony Syahroni/detikJabar

Arak-arakan yang membawa miniatur kapal berisi sesajen itu berakhir di pantai Kesenden. Setibanya di pantai tersebut, terlihat sudah ada banyak perahu-perahu nelayan yang menunggu.

Perahu-perahu itu telah disiapkan untuk mengantarkan sesajen ke tengah laut. Dalam tradisi nadran ini, tidak sedikit perahu-perahu nelayan yang nampak telah dihias dengan berbagai macam umbul-umbul berwarna-warni.

Setidaknya ada sekitar 30 perahu nelayan yang ikut melakukan iring-iringan ke tengah laut untuk mengantarkan sesajen. Setibanya di lokasi yang telah ditentukan, sesajen berupa miniatur kapal itu pun kemudian dilarung.

Setelah prosesi larung sesajen selesai, perahu-perahu nelayan itu pun kembali lagi ke tempat bersandar. Di sana, ada berbagai macam hiburan rakyat yang masih terus berlangsung. Seperti burok hingga pertunjukan musik dangdut khas pantura.

Ruli menjelaskan, nadran atau sedekah laut yang diisi oleh beragam kegiatan itu merupakan tradisi sebagai bentuk rasa syukur para nelayan atas hasil tangkapan laut selama satu tahun.

"Nadran atau sedekah laut ini merupakan tradisi masyarakat di wilayah Pantura. Tradisi ini juga dilakukan oleh masyarakat kami di wilayah Samadikun Kelurahan Kesenden sebagai wujud rasa syukur nelayan atas hasil tangkapan selama satu tahun," kata Ruli.

Dalam menyelenggarakan tradisi ini, kata Ruli, pihak panitia juga akan melakukan kegiatan bakti sosial dengan memberikan bantuan kepada para mantan nelayan maupun kepada masyarakat kurang mampu.

"Nanti ada kegiatan bakti sosialnya juga. Pihak panitia berencana akan memberikan bantuan kepada para mantan nelayan dan kepada masyarakat kurang mampu," ucap Ruli.

(iqk/iqk)


Hide Ads