Mengenal Desa Cisampih Sumedang, Penghasil Pohon Jati Berkualitas

Mengenal Desa Cisampih Sumedang, Penghasil Pohon Jati Berkualitas

Nur Azis - detikJabar
Rabu, 22 Feb 2023 08:30 WIB
Gerbang Desa Cisampih Sumedang.
Gerbang Desa Cisampih Sumedang (Foto: Nur Azis/detikJabar).
Sumedang -

Empat pohon jati raksasa tumbuh di atas tanah keramat, Desa Cisampih, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang. Desa Cisampih ternyata diketahui menjadi salah satu penghasil bahan baku pohon jati dengan kualitas tinggi.

Hal itu sebagaimana diungkapkan Kepala Desa Cisampih Yanti Yulianti kepada detikJabar, Selasa (21/2/2023).

"Sejak saya masih kanak-kanak, pohon jati memang sangat cocok ditanam di wilayah Desa Cisampih karena memiliki iklim suhu panas lalu saat musim hujan pohon jati itu tumbuh besar," ungkap Yanti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekadar diketahui di Desa Cisampih sendiri terdapat banyak perajin kayu. Menurut para perajin kayu, sambung Yanti, kualitas pohon jati Desa Cisampih memiliki kualitas kayu sangat tinggi.

"Kata para perajin kayu di sini, pohon jati Desa Cisampih itu kualitasnya lebih bagus dengan daerah lain, jadi tekstrurnya itu keras dan seperti emas warnanya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Yanti menyebut, pohon jati sendiri menjadi pohon yang cukup umum di tanam oleh Warga Desa Cisampih. Pohon tersebut ada yang ditanam di lahan perkebunan warga maupun tumbuh di area kawasan hutan.

"Hutan rakyat perkebunan warga juga pada menanam pohon jati, kan dulu dari Perhutani dan Dinas Perkebunan kalau ngasih bibit, kebanyakannya pohon jati," terangnya.

Ia menyebut, dari 800 hektar luas Wilayah Desa Cisampih, kurang lebih ada sekitar 200 hektarnya ditanami oleh pohon jati.

"Soalnya dari 800 hektar luas Wilayah Desa Cisampih, 50 hektarnya saja adalah lahan desa dan lahan desa itu sebagian besar ditanami pohon jati, terus banyak juga terdapat di hutan rakyat, terus ada juga di hutan lindungnya," papar Yanti.

Adapun terkait empat pohon jati yang telah berusia ratusan tahun yang berada di tanah keramat Desa Cisampih, menurut Yanti, adalah pohon yang dilarang untuk ditebang dan menjadi peninggalan langka bagi Desa Cisampih.

"Kalau warga sini mengenal istilah pamali, jadi pohon jati itu dilarang ditebang oleh warga," terangnya.

Yanti menambahkan, pohon jati yang tumbuh di Desa Cisampih tidak menutup kemungkinan ada kaitannya dengan sejarah penamaan Jatigede yang kini secara adminitratif merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Sumedang dan Desa Cisampih salah satu wilayah di dalamnya.

"Di Desa Cisampih itu ada yang dikenal sebagai penyangga Jatigede, yaitu Gunung Jagat dan Gunung Jagat itu kategorinya masuk kepada cagar alam yang ada di atas Desa Cisampih dan kata orang tua dulu, itu tuh penyangganya atau kuncinya Jatigede," paparnya.

"Dan di sana itu dilarang ada penebangan pohon, dan Alhamdulillah sekarang hukum masyarakat adanya masih sangat kuat dan tidak ada yang berani ke atas (menebang pohon)," ucapnya menambahkan.

Berita sebelumnya, Pohon jati dikenal sebagai jenis pohon yang memiliki kualitas tinggi lantaran berbatang lurus, kuat serta tahan lama. Pohon ini bisa tumbuh hingga ratusan tahun lamanya.

Seperti pohon jati raksasa yang terdapat di Desa Cisampih, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang. Pohon jati itu tumbuh di sebuah lahan yang dikeramatkan oleh warga setempat.

Informasi dihimpun di lokasi, pohon jati yang berukuran besar, dulunya berjumlah 5 pohon. Namun kini tinggal 4 batang pohon lantaran satu pohonnya telah digunakan untuk membuat bangunan semacam rumah sederhana di lahan keramat tersebut.

Empat pohon jati raksasa yang tumbuh di sana rata-rata memiliki panjang lingkaran batang lebih dari 2 meter.

(mso/mso)


Hide Ads