Melacak Jejak Manusia Pertama Penghuni Jawa Barat

Jejak Kehidupan Purba di Jawa Barat

Melacak Jejak Manusia Pertama Penghuni Jawa Barat

Sudirman Wamad - detikJabar
Minggu, 21 Agu 2022 05:30 WIB
Manusia purba dan kehidupan zaman praaksara adalah dua hal yang tidak terlepaskan dalam sejarah bangsa Indonesia.
Manusia purba dan kehidupan zaman praaksara adalah dua hal yang tidak terlepaskan dalam sejarah bangsa Indonesia. (Foto: Dok. Detikcom)
Bandung -

Penemuan fosil-fosil tersebar di Jawa Barat (Jabar). Melalui temuan fosil ini peneliti terus berupaya mengungkap aktivitas dan migrasi manusia dan budaya di era purba, salah satunya di Jabar.

Soal sejarah migrasi manusia purba di Jabar terbagi menjadi beberapa periode, pertama periode kehidupan purba yang ditandai dengan fosil, kemudian periode prasejarah atau penemuan yang belum mengalami fosilisasi.

Fosil Gigi Manusia Purba

Arkeolog yang juga Peneliti Ahli Utama di Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lutfi Yondri mengatakan manusia purba yang telah memfosil ditemukan di Tambak Sari Ciamis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ditemukan baru berupa gigi di kedalaman sekitar lima meter. Itu periode 600 ribu tahunan lalu," kata Yondri saat berbincang dengan detikJabar melalui sambungan telepon, Sabtu (20/8/2022).

Yondri menjelaskan fosil di Tambak Sari Ciamis itu jika dibandingkan dengan penemuan Jawa Tengah (Jateng), usianya lebih muda. Namun, Yondri menjelaskan penemuan fosil di Jabar sejatinya bisa lebih tua jika dilihat dari proses migrasi manusia dan budaya purba di kawasan Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Tapi sekarang penelitian belum banyak dilakukan, temuan-temuan itu belum terungkap. Temuan (fosil) manusia sangat susah mendapatkannya," kata Yondri.

Replika fosil kerangka manusia purba di Museum Wisma Karya Subang.Replika fosil kerangka manusia purba di Museum Wisma Karya Subang. Foto: Dwiky Maulana Vellayati/detikJabar

Kendati demikian, Yondri mengatakan peneliti menemukan sisa-sisa budaya di era purba di beberapa lokasi di Jabar. Selain menemukan bagian tubuh berupa gigi, di Tambak Sari juga ditemukan sejumlah fosil hewan vertebrata purba, seperti stegodon, hippopotamus dan lainnya yang sudah memfosil.

"Begitu juga temuan artefaktual yang di era itu, seperti kapak perimbas," ucap Yondri.

Yondri mengatakan temuan lainnya berupa fosil hewan purba juga didapat di daerah perbukitan perbatasan antara Cirebon dan Kuningan, kemudian Subang, Sumedang dan di Danau Bandung. Yondri tak menampik penemuan fosil hewan purba sebarannya dari pedalaman bukit hingga pinggir laut Jabar.

Sisa-sisa Budaya

Yondri juga menerangkan arkeolog menemukan peninggalan aktivitas manusia purba Jabar. Penemuan itu didapatkan di Gua Pawon Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

"Menemukan tujuh kerangka manusia periode berbeda, dari periode 5.600 sampai 12 ribu tahun lalu. Sebagian di era itu budayanya sudah mengenal api, tapi belum memanfaatkannya untuk mengolah makanan," kata Yondri.

Lebih lanjut, Yondri menjelaskan manusia purba di era itu belum mengenal wadah makanan. Mereka berburu untuk mencari makan, dan mengonsumsinya tanpa mengolah.

"Tapi, yang mereka makan itu mulai diperkecil. Itu ditandai dengan alat bantu yang tajam, yang terbuat dari obsidian. Jadi, bisa makanannya menyerpih," ucap Yondri.

Tim Arkeologi Jabar kembali melakukan eksavasi di Gua Pawon, Kabupaten Bandung Barat. Penelitian dilakukan untuk menelusuri jejak kehidupan manusia prasejarah.Tim Arkeologi Jabar kembali melakukan eksavasi di Gua Pawon, Kabupaten Bandung Barat. Penelitian dilakukan untuk menelusuri jejak kehidupan manusia prasejarah. Foto: Yudha Maulana

Yondri tak menampik temuan di Gua Pawon bisa mengindikasikan manusia purba yang lebih tua, kendati saat ini baru ditemukan usia tertuanya 12 ribu tahun lalu. Penemuan manusia purba yang lebih tua itu terindikasi di lapisan bawah, era yang sama seperti temuan di Tambak Sari Bogor.

"Ada alat bantu sederhana berupa kapak berimbas yang terbuat dari andesit dan batu gamping gunung. Tapi, sampai sekarang penelitian belum dilanjutkan, karena penelitian itu sekarang lebih kompetitif," ucap Yondri.

Dari seluruh penelitian yang dilakukannya, Yondri menilai Jabar sangat potensial untuk mengungkap proses migrasi manusia dan budaya di era purba. Bahkan, lanjut dia, bisa dikaitkan dengan proses biologi pembentukan Pulau Jawa.

"Kalau diintensifkan tentunya kemungkinan tentang itu terbuka," kata Yondri.

Saksikan juga Sudut Pandang edisi terbaru, Berkunjung Ke Bekas 'Kampung Radikal'

[Gambas:Video 20detik]



(sud/yum)


Hide Ads